tag:blogger.com,1999:blog-50207415334845439692024-03-05T09:00:36.637-08:00Islam CybernewsBerita dan Informasi Seputar Dunia IslamFahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.comBlogger63125tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-15546568139991809092012-11-21T03:29:00.000-08:002012-11-21T03:29:01.153-08:00Alasan Mengapa Bangsa Indonesia Harus Mendukung Perjuangan Palestina<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDwPcv1idBB4IJuPg5iXc4lxIRDSr9UyYVXWgTMUXi_-ZmCkSe5Gi0IVvpN78XFuliL-ZnjyWJk70S7dR5ocgAVX5SdNFd63gyWdq7qkDbiVVY00kGtYNGtd6wSsqkuhEVFmU6LZhuTw/s1600/palestina.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="186" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDwPcv1idBB4IJuPg5iXc4lxIRDSr9UyYVXWgTMUXi_-ZmCkSe5Gi0IVvpN78XFuliL-ZnjyWJk70S7dR5ocgAVX5SdNFd63gyWdq7qkDbiVVY00kGtYNGtd6wSsqkuhEVFmU6LZhuTw/s320/palestina.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="userContent">Jika ada ribut-ribut di negara Arab, misalnya
di Mesir, Palestina atau Suriah, kita sering bertanya apa korelasi
dukungan terhadap negara tersebut. Lalu saat ini ketika Palestina diserang,
mengapa kita bangsa Indonesia ikut sibuk?<br /> <br /> Sebagai orang Indonesia, sejarah menjelaskan bahwa kita berhutang dukungan kepada Palestina dan negara-negara Arab lain.<br /> <br /> Sukarno-H</span>atta
memproklamasikan kemerdekaan RI secara de facto pada 17 Agustus 1945, tetapi harap di ingat bahwa untuk berdiri sebagai negara yang
berdaulat, Indonesia membutuhkan pengakuan secara de jure dari bangsa-bangsa lain. Pada
poin ini kita tertolong dengan adanya pengakuan dari tokoh-tokoh Timur
Tengah, sehingga negara Indonesia bisa berdaulat.<br />
<div class="text_exposed_show">
<br /> Gong dukungan
untuk kemerdekaan Indonesia ini dimulai dari Palestina dan Mesir,
seperti dikutip dari buku “<u><b>Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri</b></u>”
yang ditulis oleh Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia ,
M. Zein Hassan Lc.<br /> <br /> <b>Kenapa Kita Memikirkan Palestina?</b><br /> <br />
M. Zein Hassan Lc. sebagai pelaku sejarah, menyatakan dalam bukunya
pada hal. 40, menjelaskan tentang peran serta, opini dan dukungan nyata
Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia, di saat negara-negara lain
belum berani untuk memutuskan sikap.<br /> <br /> Dukungan Palestina ini
diwakili oleh mufti besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini yang
secara terbuka mengenai kemerdekaan Indonesia pada 6 September 1944,
Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan ‘ucapan selamat’ mufti Besar
Palestina Amin Al-Husaini (beliau melarikan diri ke Jerman pada
permulaan perang dunia ke dua) kepada Alam Islami, bertepatan ‘pengakuan
Jepang’ atas kemerdekaan Indonesia.<br /> <br /> Berita tersebut disiarkan
melalui radio dua hari berturut-turut, disebar-luaskan, bahkan harian
Al-Ahram yang terkenal telitinya juga menyiarkan. Syekh Muhammad Amin
Al-Husaini dalam kapasitasnya sebagai mufti Palestina juga berkenan
menyambut kedatangan delegasi “Panitia Pusat Kemerdekaan Indonesia” dan
memberi dukungan penuh. Sayang, peristiwa bersejarah tersebut tidak
banyak diketahui generasi sekarang, mungkin juga para pejabat di negeri
ini. Bahkan dukungan ini telah dimulai setahun sebelum Sukarno-Hatta benar-benar memproklamirkan kemerdekaan RI.<br /> <br />
Seorang Palestina yang sangat bersimpati terhadap perjuangan Indonesia,
Muhammad Ali Taher. Beliau adalah seorang saudagar kaya Palestina yang
spontan menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta tanda
bukti dan berkata, “Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan
perjuangan Indonesia”. Setelah itu dukungan mengalir, di jalanan
Palestina terjadi gelombang demonstrasi untuk solidaritas dan dukungan
kepada Indonesia oleh masyarakat Timur Tengah.<br /> <br /> Ketika terjadi
serangan Inggris atas Surabaya 10 November 1945 yang menewaskan ribuan
penduduk Surabaya, demonstrasi anti Belanda-Inggris merebak di Timur
Tengah, khususnya Mesir. Shalat ghaib dilakukan oleh masyarakat di
lapangan-lapangan dan masjid-masjid di Timur Tengah untuk para syuhada
yang gugur dalam pertempuran yang sangat dahsyat itu.<br /> <br /> Yang
mencolok dari gerakan massa internasional adalah ketika momentum Pasca
Agresi Militer Belanda ke-1, 21 juli 1947, pada 9 Agustus. Saat kapal
Volendam milik Belanda pengangkut serdadu dan senjata telah sampai di
Port Said. Ribuan penduduk dan buruh pelabuhan Mesir berkumpul di
pelabuhan itu. Yang mencengangkan, mereka menggunakan puluhan kapal boat
dengan bendera merah putih yang berkeliaran pesisir Port Said guna
mengejar, menghalau dan melakukan blokade terhadap kapal-kapal
perusahaan asing yang ingin menyuplai air & makanan untuk kapal
Volendam milik Belanda yang berupaya melewati Terusan Suez, hingga
kembali ke pelabuhan.<br /> <br /> Bagaimana rasanya saat melihat bendera
kita di kibarkan oleh bangsa lain dengan kesadaran penuh menunjukan rasa
solidaritasnya? Bukti cinta mereka pada bangsa Indonesia. Wartawan
Al-Balagh pada 10/8/47 melaporkan, “Kapal-kapal boat yang dipenuhi warga
Mesir itu mengejar kapal-kapal besar dan sebagian mereka dapat naik ke
atas deknya. Mereka menyerang kamar stirman, menarik keluar
petugas-petugasnya, dan membelokkan kapal-kapal besar itu ke jurusan
lain.”<br /> <br /> Tentu saja, motivasi yang kita bangun tidak hanya dari
aspek historis, namun ini dapat kita ambil sebagai sebuah pelajaran
untuk mengingatkan kembali betapa Mesir dan khususnya Palestina pernah
melakukan hal yang sama terhadap Indonesia. Tidak ada alasan untuk tidak
mendukung kemerdekaan Palestina sebagai negara yang merdeka.<br /> <br />
Semoga menambah pengetahuan kita serta menyadarkan kita bahwa begitu
besarnya rasa solidaritas mesir serta palestina dalam kemerdekan yang
kita nikmati sekarang ini .</div>
Fahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-73474332507129459372012-09-12T19:42:00.004-07:002012-09-12T20:33:46.727-07:00Sisi Buruk Wajah Demokrasi<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHbGWn-xKOk-y5xYKzukTpaz0ulF7FbfQQVPfBDLue8a64_Y85TAmuXjQizezkO-PDWosSmjfumQ5o979ARjNY2GzScEY29UB_S-9zoh_wzoOnDXwjkiuQinNuf98QZqTzfKMJKBZCog/s1600/poster-kapitalisme-demokrasi-gagal.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 362px; height: 271px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHbGWn-xKOk-y5xYKzukTpaz0ulF7FbfQQVPfBDLue8a64_Y85TAmuXjQizezkO-PDWosSmjfumQ5o979ARjNY2GzScEY29UB_S-9zoh_wzoOnDXwjkiuQinNuf98QZqTzfKMJKBZCog/s400/poster-kapitalisme-demokrasi-gagal.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5787498889646295346" border="0" /></a>Bentuk suatu negara akan menentukan hakikat dan watak keseluruhan komunitas politik. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Thomas Aquinas (1226-1274 M) tentang bentuk negara, hal serupa juga terdapat dalam karya Aristoteles yaitu "Politics". Menurut pemikiran keduanya bentuk negara dibagi menjadi dua.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Pertama,</span> negara dilihat dari penguasanya: satu orang berupa monarki dan tirani, beberapa orang beberapa orang berupa aristokrasi dan oligarki, dan banyak orang yakni timokrasi dan demokrasi.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Kedua,</span> negara dilihat dari tujuan pembentukannya: negara baik adalah negara yang bertujuan untuk mewujudkan kebaikan bersama, sedangkan negara buruk adalah negara dengan tujuan untuk kesejahteraan segelintir orang atau kelompoknya.<br /><br />Thomas Aquinas mengklasifikasikan negara berdasarkan dua aspek tadi yaitu berdasarkan jumlah penguasa dan tujuan pembentukan negara sehingga dapat dikelompokkan sebagai berikut:<br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0); font-weight: bold;">Negara Baik</span><br /><ol><li>Monarki : diperintah satu orang demi tujuan bersama</li><li>Aristokrasi : diperintah beberapa orang untuk kebaikan bersama</li><li>Timokrasi : diperintah banyak orang untuk kebaikan semua</li></ol><p style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="font-weight: bold;">Negara Buruk</span></p><ol><li>Tirani : diperintah satu orang untuk kepentingan pribadi</li><li>Oligarki : diperintah beberapa orang untuk kepentingan segelintir orang</li><li>Demokrasi : diperintah banyak orang untuk kepentingan golongan dan kelompok mereka sendiri</li></ol><p>Dari fakta-fakta diatas maka klaim demokrasi sebagai sistem pemerintahan terbaik perlu dikoreksi. Sebagaimana yang disampaikan oleh presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln bahwa pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Artinya puncak kepemimpinan berada dibanyak orang telah menempatkan demokrasi sebagai model negara buruk dan paling buruk.</p><p>Koreksi Thomas Aquinas ini jelas menunjukan koreksi secara normatif bahwa ia meninjau demokrasi dari konsepnya. Bukan didasarkan atas realitas penyimpangan akibat penyalahgunaan demokrasi semata sebagaimana yang selama ini dituduhkan. Belum lagi jika demokrasi ditinjau dari dari sisi historis dan empiris dari sisi buruknya.</p><p>Jika sejak dulu demokrasi dianggap sebagai sistem pemerintahan terbaik, tapi dalam kenyataannya ia lebih buruk dari monarki. Inilah yang disebut kesesatan logika, menganggap yang salah seakan baik dan begitu pula sebaliknya.</p><p>Sudah saatnya mencari negara alternatif. Logikanya jika monarki sebagai negara terbaik saja dianggap buruk, apalagi demokrasi sebagai negara terburuk. Inilah saatnya kemunculan negara alternatif yang ditunggu. Ia bukan negara monarki atau tirani, bukan aristokrasi atau oligarki, dan bukan pula timokrasi apalagi demokrasi. Itulah Khilafah Islamiyah, yaitu negara yang didalamnya diterapkan hukum-hukum Allah SWT sebagai rahmat bagi seluruh alam.</p><p>*Gema pembebasan<br /></p>Fahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-9444690174811685282012-09-11T22:53:00.002-07:002012-09-11T22:54:59.461-07:00Kelebihan-Kelebihan Bahasa Arab<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYL96ebnqvnp-93NZIlao4G_jkcfX642Aw-e5zV8tlalPmOdCOCI3pY0ttbs_o54agBw9piQCdZM4oh0q1K8R4meAV4XdHpr4Q9bODzJdXeMwQGnLpM7Lgixoridt1FyPuI_c73oE7sQ/s1600/bahasa-arab.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 348px; height: 232px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYL96ebnqvnp-93NZIlao4G_jkcfX642Aw-e5zV8tlalPmOdCOCI3pY0ttbs_o54agBw9piQCdZM4oh0q1K8R4meAV4XdHpr4Q9bODzJdXeMwQGnLpM7Lgixoridt1FyPuI_c73oE7sQ/s400/bahasa-arab.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5787164542233642898" border="0" /></a>Banyak orang mengira, bahwa bahasa Arab merupakan bahasa yang susah di pelajari, kurang gaul, dan beribu alasan lainnya yang begitu memojokkan bahasa Arab. Sekolah-sekolah besar di Indonesia, selalu mengutamakan bahasa Inggris, dan sebagai penunjang lebih memilih bahasa lain : Prancis, Jerman, Jepang, Mandarin dan lainnya, bukan bahasa Arab. Mungkin hanya di pesantren sajalah bahasa Arab baru diajarkan. Padahal bahasa Arab harus lebih diutamakan dari yang lainnya, terutama bagi umat Islam, karena merupakan bahasa tertua yang masih digunakan hingga saat ini. Banyak kelebihan-kelebihan dari bahasa Arab dan berikut ini adalah kelebihan-kelebihannya :<br /><br /><span style="font-weight: bold;">1.Bahasa tertua yang tetap eksis</span><br /><br />Kenyataannya, sejarah manusia belum pernah mengenal sebuah bahasa pun yang tetap eksis sepanjang sejarah. Setiap bahasa punya usia, selebihnya hanya tinggal peninggalan sejarah. Bahkan bahasa Inggris sekalipun masih mengalami kesenjangan sejarah. Maksudnya, bahasa Inggris yang digunakan pada hari ini jauh berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh orang Inggris di abad pertengahan. Kalau Ratu Elizabeth II masuk ke lorong waktu dan bertemu dengan ‘mbah buyut’-nya, King Arthur, yang hidup di abad pertengahan, mereka tidak bisa berkomunikasi, meski sama-sama penguasa Inggris di zamannya. Mengapa?<br /><br />Karena meski namanya masih bahasa Inggris, tapi kenyataannya bahasa keduanya jauh berbeda. Karena setiap bahasa mengalami perkembangan, baik istilah maupun grammar-nya. Setelah beratus tahun kemudian, bahasa itu sudah jauh mengalami deviasi yang serius.<br /><br />Yang demikian itu tidak pernah terjadi pada bahasa Arab. Bahasa yang diucapkan oleh nabi Muhammad SAW sebagai orang Arab yang hidup di abad ke-7 masih utuh dan sama dengan bahasa yang dipakai oleh Raja Abdullah, penguasa Saudi Arabia di abad 21 ini. Seandainya keduanya bertemu dengan mesin waktu, mereka bisa berbicara dan ngobrol tentang apapun hingga subuh dengan menggunakan bahasa arab.<br /><br />Dengan kenyataan seperti ini, wajarlah bila Allah SWT memilih bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an Al-Kariem yang abadi. Kalau tidak, boleh jadi Al-Qur’an sudah musnah seiring dengan kemusnahan bahasanya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">2. Kaya akan perbendaharaan kosa kata</span><br /><br />Sebagai bahasa yang sudah tua dan tetap digunakan umat manusia hingga hari ini, wajar pula bila bahasa Arab memiliki kosa kata dan perbendaharaan yang sangat luas dan banyak. Bahkan para ahli bahasa Arab menuturkan bahwa bahasa Arab memiliki sinonim yang paling menakjubkan. Kata 'unta' yang dalam bahasa Indonesia hanya ada satu padanannya, ternyata punya 800 padanan kata dalam bahasa arab, yang semuanya mengacu kepada satu hewan unta. Sedangkan kata ‘anjing’ memiliki 100-an padanan kata.<br /><br />Fenomena seperti ini tidak pernah ada di dalam bahasa lain di dunia ini. Dan hanya ada di dalam bahasa Arab, karena faktor usia bahasa arab yang sangat tua, tetapi tetap masih digunakan sebagai bahasa komunikasi sehari-hari hingga hari ini. Dengan alasan ini maka wajar pula bila Allah SWT memilih bahasa Arab sebagai bahasa yang dipakai di dalam Al-Qur’an.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">3. Mampu menampung informasi yang padat</span><br /><br />Diantara keistimewaan bahasa Arab adalah kemampuannya menampung informasi yang padat di dalam huruf-huruf yang singkat. Sebuah ungkapan yang hanya terdiri dari dua atau tiga kata dalam bahasa arab, mampu memberikan penjelasan yang sangat luas dan mendalam. Sebuah kemampuan yang tidak pernah ada di dalam bahasa lain.<br /><br />Makanya, belum pernah ada terjemahan Al-Qur’an yang bisa dibuat dengan lebih singkat dari bahasa Arab aslinya. Semua bahasa umat manusia akan bertele-tele dan berpanjang-panjang ketika menguraikan isi kandungan tiap ayat. Sebagai contoh, lafadz ‘ain dalam bahasa arab artinya ‘mata’, ternyata punya makna lain yang sangat banyak. Kalau kita buka kamus dan kita telusuri kata ini, selain bermakna mata juga punya sekian banyak makna lainnya. Di dalam kamus kita mendapati makna lainnya, seperti manusia, jiwa, hati, mata uang logam, pemimpin, kepala, orang terkemuka, macan, matahari, penduduk suatu negeri, penghuni rumah, sesuatu yang bagus atau indah, keluhuran, kemuliaan, ilmu, spion, kelompok, hadir, tersedia, inti masalah, komandan pasukan, harta, riba, sudut, arah, segi, telaga, pandangan, dan lainnya.<br /><br />Bahasa lain tidak punya makna yang sedemikian padat yang hanya terhimpun dalam satu kata dan hurufnya hanya ada tiga.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">4.Mudah dihapalkan</span><br /><br />Sesuai dengan fungsi Al-Qur’an yang salah satunya sebagai pedoman hidup pada semua bidang kehidupan, Al-Qur’an harus berisi beragam materi dan informasi sesuai dengan beragam disiplin ilmu. Dan kita tahu bahasa dan istilah yang digunakan di setiap disiplin ilmu pasti berbeda-beda. Dan sangat boleh jadi seorang yang ahli di dalam sebuah disiplin ilmu akan menjadi sangat awam bila mendengar istilah-istilah yang ada di dalam disiplin ilmu lainnya.<br /><br />Dan kalau beragam petunjuk yang mencakup beragama disiplin ilmu itu harus disatukan dalam sebuah kitab yang simpel, harus ada sebuah bahasa yang mudah, sederhana tapi tetap mengandung banyak informasi penting di dalamnya. Bahasa itu adalah bahasa Arab. Karena bahasa itu mampu mengungkapkan beragam informasi dari beragam disiplin ilmu, namun tetap cair dan mudah dimengerti. Dan saking mudahnya, bahkan bisa dihafalkan di luar kepala.<br /><br />Salah satu karakteristik bahasa Arab adalah mudah untuk dihafalkan, bahkan penduduk gurun pasir yang tidak bisa baca tulis pun mampu menghafal jutaan bait syair. Dan karena mereka terbiasa menghafal apa saja di luar kepala, sampai-sampai mereka tidak terlalu butuh lagi dengan alat tulis atau dokumentasi. Kisah cerita yang tebalnya berjilid-jilid buku, bisa digubah oleh orang Arab menjadi jutaan bait puisi dalam bahasa Arab dan dihafal luar kepala dengan mudah. Barangkali fenomena ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tulis menulis kurang berkembang di kalangan bangsa arab saat itu. Buat apa menulis, kalau semua informasi bisa direkam di dalam otaknya?<br /><br /><span style="font-weight: bold;">5. Keindahan gaya bahasa</span><br /><br />Salah satu keunikan bahasa Arab adalah keindahan sastranya tanpa kehilangan kekuatan materi kandungannya. Sedangkan bahasa lain hanya mampu salah satunya. Kalau bahasanya indah, kandungan isinya menjadi tidak terarah. Sebaliknya, kalau isinya informatif maka penyajiannya menjadi tidak asyik diucapkan.<br /><br />Ada sebuah pintu perlintasan kereta api yang modern di Solo. Setiap kali ada kereta mau lewat, secara otomatis terdengar rekaman suara yang membacakan peraturan yang terkait dengan aturan perlintasan kereta. Awalnya, masyarakat senang mendengarkannya, tapi ketika setiap kali kereta mau lewat, suara itu terdengar lagi, maka orang-orang menjadi jenuh dan bosan. Bahkan mereka malah merasa terganggu dengan rekaman suara itu. Ada-ada saja komentar orang kalau mendengar rekaman itu berbunyi secara otomatis.<br /><br />Tapi lihatlah surat Al-Fatihah, dibaca orang ribuan kali baik di dalam shalat atau di luar shalat, belum pernah ada orang yang merasa bosan atau terusik ketika diperdengarkan. Bahkan bacaan Al Qur’an itu begitu sejuk di hati, indah dan menghanyutkan. Itu baru pendengar yang buta bahasa Arab. Sedangkan pendengar yang mengerti bahasa Arab, pasti ketagihan kalau mendengarnya.Bahkan para syeikh atau orang yang benar-benar paham bahasa Arab kita lihat bila sholat atau berdoa sampai menangis. Kita semua tahu kisah-kisah tentang Rasulullah dan sahabat-sahabat beliau waktu menangis saat membaca Al Quran, salah satunya adalah Umar bin Khattab yang pribadinya keras sebelum masuk islam hatinya luluh saat mendengar QS Thoha dibacakan.<br /><br />Tidak ada satu pun bahasa di dunia ini yang bisa tetap terdengar indah ketika dibacakan, namun tetap mengandung informasi kandungan yang kaya, kecuali bahasa Arab. Maka wajarlah bila Allah SWT berfirman dengan bahasa Arab.<br /><br />* disarikan dari berbagai sumberFahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-24200830688364211112012-09-11T22:49:00.001-07:002012-09-11T22:51:41.204-07:00Mukjizat Al-Qur'an Tentang Langit Yang Mengembalikan<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwOFVfsgc016CXCIeEHxyn8ODR3kkd2WBnNvgVR1WJWKS0I0sXvKB0SkESf2tbcaHF-eJ4otXUI5X19oXiY5uTjZVXDUFwdKb5BfQB6K2WctcsLahZDpPtoozGwNluVDXAvii5XxS0ZQ/s1600/lapisan+langit+bumi.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 362px; height: 227px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwOFVfsgc016CXCIeEHxyn8ODR3kkd2WBnNvgVR1WJWKS0I0sXvKB0SkESf2tbcaHF-eJ4otXUI5X19oXiY5uTjZVXDUFwdKb5BfQB6K2WctcsLahZDpPtoozGwNluVDXAvii5XxS0ZQ/s400/lapisan+langit+bumi.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5787163839254884882" border="0" /></a>Bumi dilingkupi oleh atmosfir yang terdiri dari sejumlah lapisan. Setiap lapisan mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan. Dari hasil penelitian terungkap bahwa lapisan-lapisan ini memiliki fungsi mengembalikan benda-benda atau sinar yang diterima ke ruang angkasa atau ke arah bawah, yakni ke bumi.<br /><br />Kita bisa cermati sejumlah contoh fungsi "pengembalian" dari lapisan-lapisan yang mengelilingi bumi tersebut.<br /><br />Lapisan Troposfir, pada ketinggian 13 hingga 15 km di atas permukaan bumi, memungkinkan uap air yang naik dari permukaan bumi menjadi terkumpul hingga jenuh dan turun kembali ke bumi sebagai hujan.<br /><br />Lapisan ozon, pada ketinggian 25 km, memantulkan radiasi berbahaya dan sinar ultraviolet yang datang dari ruang angkasa dan mengembalikan keduanya ke ruang angkasa.<br /><br />Ionosfir, memantulkan kembali pancaran gelombang radio dari bumi ke berbagai belahan bumi lainnya, persis seperti satelit komunikasi pasif, sehingga memungkinkan komunikasi tanpa kabel, pemancaran siaran radio dan televisi pada jarak yang cukup jauh.<br /><br />Lapisan magnet memantulkan kembali partikel-partikel radioaktif berbahaya yang dipancarkan Matahari dan bintang-bintang lainnya ke ruang angkasa sebelum sampai ke Bumi.<br /><br />Semua fenomena alam di atas, sesungguhnya telah diungkapkan dalam Alquran pada abad ke-7 M, jauh sebelum ilmu pengetahuan mengungkap fakta-fakta tersebut. Sebagaimana firman Allah didalam Al-Quran surah At-Tariq [86] ayat ke-11 tentang fungsi langit yang "mengembalikan".<br /><br />"Demi langit yang mengandung hujan." (QS 86:11)<br /><br />Kata yang ditafsirkan sebagai "mengandung hujan" dalam terjemahan Alquran ini juga mempunyai makna "mengirim kembali" atau "mengembalikan".<br /><br />Menurut tafsir, raj'i berarti kembali berputar. Hujan dinamakan raj'i dalam ayat ini, karena hujan berasal dari uap yang naik dari bumi ke udara, kemudian turun ke bumi, kemudian kembali ke atas, dan dari atas kembali ke bumi, begitulah seterusnya.<br /><br />Sifat lapisan-lapisan langit yang hanya dapat ditemukan secara ilmiah di masa kini tersebut, telah dinyatakan berabad-abad lalu dalam Alquran. Ini sekali lagi membuktikan bahwa Alquran adalah firman Allah.<br /><br />*Disarikan dari berbagai sumber<br />Fahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-70090038467664723842012-09-11T16:48:00.003-07:002012-09-11T17:02:59.540-07:00Jerman Gempar Setelah Mantan Direktur NATO Masuk Islam<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0OSkoB_pufrF3gJ5_wdF_3Cf0AoW0v-jNf1eEQ5_aCaFMobeZgAWwWoHOTeqYr1MjwWF9TXkZ3vY-0hT4y-MMry8IBRAOREsmBIHSZQ_z0Gm3kWDmcedOwiCb1lnuien6FsSa9LgA_g/s1600/Wilfried+Hoffman.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0OSkoB_pufrF3gJ5_wdF_3Cf0AoW0v-jNf1eEQ5_aCaFMobeZgAWwWoHOTeqYr1MjwWF9TXkZ3vY-0hT4y-MMry8IBRAOREsmBIHSZQ_z0Gm3kWDmcedOwiCb1lnuien6FsSa9LgA_g/s320/Wilfried+Hoffman.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5787074012887969122" border="0" /></a>Islam adalah agama yang rasional dan universal. Ia bisa diterima dan sesuai dengan akal sehat. Agama Islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Sebab, kendati diturunkan di Jazirah Arabia, agama Islam bukan hanya untuk orang Arab, tetapi juga dapat diterima oleh orang yang bukan Arab (Ajam).<br /><div class="text_exposed_show"><br />Bahkan, ilmu-ilmu dan ajaran yang terkandung dalam Al-Quran, sesuai dengan pandangan hidup umat manusia. Karena itu, tak heran, bila agama yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW ini, dengan mudah diterima oleh orang-orang yang senantiasa menggunakan akal pikirannya. Itulah yang dialami Dr. Murad Wilfried Hoffman, mantan Diplomat Jerman. Ia menerima agama Islam, disaat kariernya berada di puncak.<br /></div><br />Dr. Wilfried Hoffman, dilahirkan dalam keluarga Katholik Jerman pada 3 Juli 1931. <span class="userContent">Dia adalah lulusan dari Union College di New York dan kemudian melengkapi namanya dengan gelar Doktor di bidang ilmu hukum dan yurisprodensi dari Universitas Munich, Jerman tahun 1957. </span>Pada tahun 1983-1987, ia ditunjuk menjadi direktur informasi NATO di Brussels.<br /><br />Jerman sangat mengenal Hoffman, karena setelah bertugas di NATO, ia diangkat menjadi duta besar Jerman untuk Aljazair tahun 1987 dan dubes di Maroko tahun 1990-1994. Karenanya, Jerman menjadi gempar ketika Hoffman menerbitkan buku yang berjudul Der Islam als Alternative (Islam sebagai Alternatif). Jerman terkejut, ternyata salah satu putra terbaiknya telah memeluk Islam.<br /><br />Hoffman sebenarnya telah masuk Islam sejak lama, jauh sebelum bukunya dipublikasikan pada 1992. <span class="userContent">Dr Hoffman, menerima Islam pada 25 September 1980. Ia mengucapkan syahadat di Islamic Center Colonia yang dipimpin oleh Imam Muhammad Ahmad Rasoul. </span>Ia masuk Islam jauh sebelum bertugas ke Aljazair dan Maroko. Bagaimana ia mendapatkan hidayah?<br /><br />Saat itu, Hoffman sangat prihatin pada dunia barat yang mulai kehilangan moral. Agama yang dulu dianutnya dirasakannya tak mampu mengobati rasa kekecewaan dan keprihatinannya akan kondisi tersebut.<br /><br />Hoffman juga memiliki sejumlah pertanyaan teologi yang belum terjawab, terutama mengenai dosa warisan. Ia juga tidak puas dengan jawaban mengapa tuhan memiliki anak dan harus pasrah disiksa hingga mati di kayu salib.<br /><br />“Ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak punya kuasa,” tegasnya.<br /><br />Hoffman bahkan sempat “meragukan” keberadaan Tuhan. Ia lalu melakukan analisa terhadap karya-karya filsuf seperti Wittgenstein, Pascal, Swinburn, dan Kant, hingga akhirnya ia dengan yakin menemukan bahwa Tuhan itu ada.<br /><br />Jika Tuhan itu ada, bagaimana manusia berkomunikasi dengan-Nya? Hoffman menemukan, jawabannya adalah wahyu. Maka ia pun membandingkan berbagai “wahyu” yang ada. Setelah membandingkan kitab suci Yahudi, Kristen dan Islam itulah Hoffman mendapati Islam-lah yang secara tegas menolak dosa warisan. Ia juga mendapati, dalam Islam seseorang langsung berdoa kepada Allah, bukan melalui perantara atau tuhan-tuhan lainnya.<br /><br />“Seorang Muslim hidup di dunia tanpa pendeta dan tanpa hierarki keagamaan; ketika berdoa, ia tidak berdoa melalui Yesus, Maria, atau orang-orang suci, tetapi langsung kepada Allah,” kata Hoffman.<br /><br />Tauhid yang murni di dalam Islam itulah yang akhirnya membuat Hoffman memeluk Islam. Keyakinannya semakin kuat ketika ia bertugas di Aljazair dan melihat betapa umat Islam Aljazair begitu sabar, kuat dan tabah menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan dari umat lain. Sangat bertolak belakang dengan kepribadian masyarakat Barat yang rapuh.<br /><br />"Saya menyaksikan kesabaran dan ketahanan orang-orang Aljazair dalam menghadapi penderitaan ekstrem, mereka sangat disiplin dan menjalankan puasa selama bulan Ramadhan, rasa percaya diri mereka sangat tinggi akan kemenangan yang akan diraih. Saya sangat salut dan bangga dengan sikap mereka," ujarnya.<br /><br />Ketika keislamannya diketahui publik pasca terbitnya buku Der Islam als Alternative, media massa dan masyarakat Jerman serentak mencerca dan menggugat Hoffman. Media massa sebesar Del Spigel pun turut mencercanya. Bahkan pada kesempatan berbeda, televisi Jerman men-shooting Hoffman saat ia sedang melaksanakan shalat di atas Sajadahnya, di kantor Duta Besar Jerman di Maroko, sambil dikomentari oleh sang reporter: "Apakah logis jika Jerman berubah menjadi Negara Islam yang tunduk terhadap hukum Tuhan?"<br /><br />Hoffman tersenyum mendengar komentar sang reporter. "Jika aku telah berhasil mengemukakan sesuatu, maka sesuatu itu adalah suatu realitas yang pedih." Artinya, lelaki yang menambah namanya dengan “Murad” (yang dicari) ini, paham bahwa keislamannya akan membuat warga Jerman marah. Namun ia sadar, segela sesuatu harus ia hadapi apapun resikonya. Bagi Murad Wilfried Hoffman, demikian nama lengkapnya setelah menjadi Muslim, Islam adalah agama yang rasional dan maju.<br /><br />Seiring berjalannya waktu, masyarakat Jerman mulai “menerima” keislaman Hoffman. Sebagian mereka juga turut membaca karya-karya mualaf yang komitmen mendakwahkan Islam ini. Buku berikutnya yang ditulis Hoffman berjudul Trend Islam 2000. Selain menulis, Hoffman juga aktif dalam organisasi keislaman, seperti OKI. Ia terus menyampaikan pemikiran - pemikiran briliannya untuk kemajuan Islam.<br /><br />Pada bulan September 2009, Hoffman dinobatkan sebagai Muslim Personality of The Year (Muslim Berkepribadian Tahun Ini), yang diselenggarakan oleh Dubai International Holy Quran Award (DIHQA). Penghargaan serupa pernah diberikan pada Syeikh Dr Yusuf al-Qardhawi.<br /><br />Fahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-76570602965130840262012-09-08T14:14:00.007-07:002012-09-10T04:17:54.577-07:00Penaklukan Yerusalem Tanpa Pertumpahan Darah<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiePcR2mkWpCfZ9jja5ASZMdoMLUNK27OuxIF6p9j1IFna4RIsfMBHP3VDaocZP7QioGRM2wsI0vvWrjpBwuWG-I2BYEP8GKGU_V1d-yRlg9f7dF-0IgKDfF7IyU1G5tmfdFc6WMs1JTA/s1600/umar-bin-al-khathab.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 360px; height: 260px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiePcR2mkWpCfZ9jja5ASZMdoMLUNK27OuxIF6p9j1IFna4RIsfMBHP3VDaocZP7QioGRM2wsI0vvWrjpBwuWG-I2BYEP8GKGU_V1d-yRlg9f7dF-0IgKDfF7IyU1G5tmfdFc6WMs1JTA/s400/umar-bin-al-khathab.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5785923961919931586" border="0" /></a>Pada tahun 636 Masehi, Ketika itu musim dingin menyelimuti seluruh penjuru kota Yerusalem. Pasukan Muslimin di bawah perintah langsung Khalifah Umar bin Khattab sudah mengepung seluruh pinggiran kota. Tak tanggung-tanggung, Khalifah juga memerintahkan Abu Ubaidah, <a href="http://islamcybernews.blogspot.com/2009/07/khalid-bin-walid-si-pedang-allah.html">Khalid</a>, dan Mu'awiyah yang telah berhasil menaklukan daratan Suriah dan pesisir Levantina, untuk bergabung dalam pengepungan besar itu.<br /><br />Saat itu di tengah kota, tepatnya di dalam Gereja Makam Suci, panglima Artavon yang berkuasa waktu itu, bersama uskup agung gereja Yerusalem, Patriach Sophronius berdebat mengenai masa depan wilayahnya. Di antara mereka berdua berusaha mencari jalan yang terbaik, menyikapi pengepungan tentara Muslimin. Sang panglima menghendaki perang hingga tetes darah penghabisan melawan tentara Muslim. Meski kalah jumlah, dia tetap menjunjung tinggi harkat martabat dirinya, jadi menurutnya tidak masalah mati demi memperjuangkan Yerusalem.<br /><br />Namun berbeda dengan sikap dan pendapat sang Panglima, uskup agung mempunyai pendapat lebih realistis dan berusaha bersikap bijaksana. Selain itu, sang uskup percaya jika kedatangan pasukan Muslim adalah penjelmaan dari kehendak Tuhan yang dikirimkan untuk mengakhiri dominasi kekuasaan Bizantium.<br /><br />Karena perdebatan tidak menghasilkan kesepakatan, akhirnya para pembesar agama dan masyarakat di dalam gereja memutuskan mengadakan pemungutan suara dan hasilnya sebagian besar dari mereka menerima usulan uskup Sophronius. Mereka setuju jika Yerusalem diserahkan dengan jalan damai. Maka, salah seorang utusan dikirim untuk menemui pihak Islam di luar benteng.<br /><br />Dalam nota perjanjian penyerahan Kota Yerusalem, Uskup bersama Artavon sepakat untuk menyerahkan seluruh isi kota kepada pasukan Muslimin dengan syarat, tidak ada pengangkatan senjata selama memasuki dan menduduki kota, mengizinkan sisa-sisa prajurit Bizantium meninggalkan kota dengan damai, dan penyerahan Yerusalem dapat diterima secara langsung oleh Khalifah Umar bin Khattab.<br /><br />Abu Ubaidah yang menerima nota perjanjian itu, segera berangkat menyampaikan kabar gembira tersebut kepada Umar bin Khattab. Saat itu Umar sedang berada di Jabiyah, selatan Damaskus untuk menyelesaikan pengaturan administratif. Khalifah Umar menyanggupi permintaan dalam nota perjanjian, dan menjamin keselamatan warga Yerusalem. Sejak saat itu, Yerusalem resmi menjadi wilayah kekuasaan Islam.<br /><br />Selama dalam kekuasaan Islam, warga Yerusalem hidup tenang dan damai, peraturan administratif yang ditetapkan Muslimin diterima tanpa timbul perdebatan. Setelah segala urusannya selesai Khalifah Umar bin Khattab merencanakan untuk mengunjungi Yerusalem untuk pertama kalinya. Kabar tersebut segera sampai ke telinga para penduduk Yerusalem, mereka bersuka cita dan menyiapkan segala keperluan untuk menyambut kedatangan Khalifah.<br /><br />Namun pada hari yang telah ditetapkan, semua penduduk Yerusalem yang menyambut kedatangan Umar bin Khattab seketika terkejut. Mereka tidak bisa berkata-kata, tatkala pemimpin tertinggi kaum Muslimin itu datang tanpa iring-iringan mewah. Umar hanya datang sambil mengenakan pakaian lusuh penuh jahitan dengan budak setia yang telah dia merdekakan bernama Aslam. Sambil melangkah dan menuntun untanya, Umar bin Khatab berjalan di tengah-tengah masyarakatnya yang hanya diam menyaksikan kesederhanaan pemimpinnya.<br /><br />"Lihatlah, sungguh ini adalah kesahajaan dan kegetiran yang telah dikabarkan oleh Danial sang Nabi ketika dia datang ke tempat ini," kata uskup Sophronius usai menyambut kedatangan Umar.<br /><br />Kemudian, uskup menemani Umar berkeliling mengunjungi tempat-tempat suci di sepanjang kota Yerusalem hingga masuk waktu zuhur. Uskup Sophronius dengan cekatan segera menyilakan Khalifah Umar untuk masuk ke dalam sebuah gereja di tengah kota dan menghamparkan kain suci untuk alas shalat.<br /><br />Namun tawaran shalat tersebut ditolak Umar. Dia khawatir perbuatannya akan ditiru umat Islam lainnya dan mengubah fungsi gereja menjadi masjid. Umar kemudian meminta uskup untuk mengantarkannya ke bekas reruntuhan kuil Sulaiman yang masih berada di dalam kota Yerusalem.<br /><br />Setelah sampai di bekas reruntuhan, Umar mendapati tempat tersebut tidak menunjukkan bekas reruntuhan, hanya timbunan sampah kotor. Bersama sahabat-sahabatnya, Umar membersihkan tempat itu hingga bersih.<br /><br />Untuk kemaslahatan bersama, akhirnya Umar memerintahkan membangun masjid yang terdiri dari bangunan kayu persegi, kelak dikenal dengan Masjid Umar. Dalam perkembangannya, Masjid Umar beberapa kali mengalami pemugaran hingga akhirnya menjadi bangunan dengan menara setinggi 15 meter seperti saat ini.<br />Fahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-49054939230640916652012-09-08T12:21:00.007-07:002012-09-10T04:46:48.186-07:00Kedahsyatan Perang Mu'tah Dan Kepahlawanan Sahabat Nabi<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuWUBQZVF79LIO-rB-GhrytFWBHpjVvGoTGszkF05w1LTiHkmCB7TOU5F6hG9RqPdMiZqILgjtJGMrCgJ-806yWBUBSEi-PFs68dJkEa5qUBz7inf8cv1keuwZrD9B_EqzNilOY0F_hQ/s1600/perang-muktah.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 202px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuWUBQZVF79LIO-rB-GhrytFWBHpjVvGoTGszkF05w1LTiHkmCB7TOU5F6hG9RqPdMiZqILgjtJGMrCgJ-806yWBUBSEi-PFs68dJkEa5qUBz7inf8cv1keuwZrD9B_EqzNilOY0F_hQ/s400/perang-muktah.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5786512626887668770" border="0" /></a>Salah satu pertempuran terdahsyat dan paling heroik yang pernah dialami umat Islam di era awal perkembangan Islam adalah saat mereka yang hanya berkekuatan 3000 orang melawan pasukan terkuat di muka bumi saat itu, Pasukan Romawi dengan kaisarnya Heraklius yang membawa pasukan sebanyak 200.000 orang. Pasukan yang sangat besar tersebut merupakan pasukan aliansi antara kaum Nasrani Romawi dan Nasrani Arab di sekitar dataran Syam, jajahan Romawi. Perang tersebut terjadi di daerah Mu’tah sehingga dikenal dengan sebutan perang Mu’tah (sekitar Yordania sekarang), terjadi pada tanggal 5 Jumadil Awal tahun 8 H atau tahun 629 M.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Latar Belakang Peperangan</span><br /><br />Penyebab Perang Mu’tah ini adalah ketika Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam mengirim utusan bernama al-Harits bin Umair al-‘Azdi yang akan dikirim ke penguasa Bushra. Di tengah perjalanan, utusan itu ditangkap Syurahbil bin ‘Amr al-Ghassani dari bani Gasshaniyah (daerah jajahan romawi) dan dibawa ke hadapan kaisar Romawi Heraklius. Setelah itu kepalanya dipenggal. Pelecehan dan pembunuhan utusan negara termasuk menyalahi aturan politik dunia. Membunuh utusan sama saja menantang perang. Hal inilah yang membuat beliau marah.<br /><br />Mendengar utusan damainya dibunuh, Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam sangat sedih. Setelah sebelumnya berunding dengan para Sahabat, lalu diutuslah pasukan muslimin untuk berangkat ke daerah Syam. Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam sadar melawan penguasa Bushra berarti juga melawan pasukan Romawi yang notabene adalah pasukan terbesar dan terkuat di muka bumi ketika itu. Namun ini harus dilakukan karena bisa saja suatu saat pasukan lawan akan menyerang Madinah. Kelak pertempuran ini adalah awal dari pertempuran Arab Muslim melawan Romawi Bizantium.<br /><br />Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam berkata:<br /><br />“<span style="font-style: italic;">Pasukan ini dipimpin oleh Zaid bin Haritsah, bila ia gugur komando dipegang oleh Jakfar bin Abu Thalib, bila gugur pula panji diambil oleh Abdullah bin Rawahah –saat itu beliau meneteskan air mata- selanjutnya bendera itu dipegang oleh seorang ‘pedang Allah’ dan Akhirnya Allah Subhânahu wata‘âlâ memberikan kemenangan.</span> (HR. Al-Bukhari)<br /><br />Ketika pasukan ini berangkat Khalid bin Walid secara sukarela juga ikut menggabungkan diri. Dengan keikhlasan dan kesanggupannya dalam perang hendak memperlihatkan itikad baiknya sebagai orang Islam. Masyarakat ramai mengucapkan selamat jalan kepada komandan-komandan beserta pasukannya itu, dan Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam juga turut mengantarkan mereka sampai ke luar kota, dengan memberikan pesan kepada mereka: Jangan membunuh wanita, bayi, orang-orang buta atau anak-anak, jangan menghancurkan rumah-rumah atau menebangi pohon-pohon. Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam mendoakan dan kaum Muslimin juga turut mendoakan dengan berkata: Allah menyertai dan melindungi kamu sekalian. Semoga kembali dengan selamat.<br /><br />Komandan pasukan itu semua merencanakan hendak menyergap pihak Syam secara tiba-tiba, seperti yang biasa dilakukan dalam ekspedisi-ekspedisi yang sudah-sudah. Dengan demikian kemenangan akan diperoleh lebih cepat dan kembali dengan membawa kemenangan. Mereka berangkat sampai di Ma’an di bilangan Syam dengan tidak mereka ketahui apa yang akan mereka hadapi di sana.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Jalannya Peperangan</span><br /><br />Kaum Muslimin bergerak meninggalkan Madinah. Musuh pun mendengar keberangkatan mereka. Dipersiapkanlah pasukan yang sangat besar guna menghadapi kekuatan kaum Muslimin. Heraklius mengerahkan lebih dari 100.000 tentara Romawi sedangkan Syurahbil bin ‘Amr mengerahkan 100.000 tentara yang terdiri dari kabilah Lakham, Juzdan, Qain dan Bahra‘. Kedua pasukan bergabung.<br /><br />Mendengar kekuatan musuh yang begitu besar, kaum Muslimin berhenti selama dua malam di daerah bernama Mu’an guna merundingkan apa langkah yang akan diambil. Beberapa orang berpendapat, “Sebaiknya kita menulis surat kepada Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam, melaporkan kekuatan musuh. Mungkin beliau akan menambah kekuatan kita dengan pasukan yang lebih besar lagi, atau memerintahkan sesuatu yang harus kita lakukan.” Tetapi Abdullah bin Rawahah tidak menyetujui pendapat tersebut. Bahkan ia mengobarkan semangat pasukan dengan ucapan berapi-api:<br /><br />“Demi Allah Subhânahu wata‘âlâ, sesungguhnya apa yang kalian tidak sukai ini adalah sesuatu yang kalian keluar mencarinya, yaitu syahid (gugur di medan perang). Kita tidak berperang karena jumlah pasukan atau besarnya kekuatan. Kita berjuang semata-mata untuk agama ini yang Allah Subhânahu wata‘âlâ telah memuliakan kita dengannya. Majulah! Hanya ada salah satu dari dua kebaikan; menang atau gugur (syahid) di medan perang.” Lalu mereka mengatakan, “ Demi Allah, Ibnu Rawahah berkata benar.”<br /><br />Demikianlah, pasukan terus ke tujuannya, dengan bilangan yang jauh lebih sedikit menghadapi musuh yang berjumlah 200.000 yang berhasil dihimpun orang Romawi untuk menghadapi suatu peperangan dahsyat yang belum ada taranya pada masa sebelum itu.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Kepahlawanan dan Syahidnya Zaid bin Haritsah</span><br /><br />Sesuai perintah Rasulullah, pasukan Islam dipimpin Zaid bin Haritsah dengan bendera di tangannya. 3.000 pasukan Islam melawan 100.000 tentara Romawi jelas tak seimbang. Zaid bertempur dengan gagah berani. Sampai kemudian sebuah tombak Romawi menancap di tubuhnya. Darah segar assaabiquunal awwalun tumpah di bumi Muktah. Andaikan memiliki air mata, tanah di sana sudah menangis sejak tubuh mulia itu terjatuh. Zaid tergeletak sudah. Syahid.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Kepahlawan dan Syahidnya Ja'far bin Abu Thalib</span><br /><br />Lalu komandan perang dipegang Ja’far bin Abu Thalib. Ja’far bertempur dengan gagah berani sambil memegang bendera pasukan. Sahabat yang tampan ini bertempur hebat di atas kudanya. Ketika pertempuran makin sengit, kudanya terkena senjata musuh. Ja’far terlempar. Ia segera kembali bertempur lagi. Sampai akhirnya, ada pasukan Romawi yang menebas tangan kanannya hingga putus. Darah suci pahlawan Islam tertumpah ke bumi.<br /><br />Lalu bendera dipegang tangan kanannya. Rupanya pasukan Romawi tidak rela bendera itu tetap berkibar. Tangan kanannya pun ditebas hingga putus. Kini ia kehilangan dua tangannya. Yang tersisa hanyalah sedikit lengan bagian atas. Dalam kondisi demikian, semangat beliau tidak surut, ia tetap berusaha mempertahankan bendera dengan cara memeluknya sampai beliau gugur oleh senjata lawan. Ada diantara mereka yang menyerang Ja’far dan membelah tubuhnya menjadi dua.<br /><br />Berdasarkan keterangan Ibnu Umar Radhiyallâhu ‘anhu, salah seorang saksi mata yang ikut serta dalam perang itu, terdapat tidak kurang 90 luka di bagian tubuh depan beliau akibat tusukan pedang dan anak panah.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Kepahlawanan dan Syahidnya Abdullah bin Rawahah</span><br /><br />Ketika ia bertempur sebagai seorang prajurit, ibnu Rawahah ini menerjang ke muka dan ke belakang, ke kiri dan ke kanan tanpa ragu-ragu dan perduli. Sekarang setelah menjadi panglima seluruh pasukan yang akan dimintai tanggung jawabnya atas hidup mati pasukannya, demi terlihat kehebatan tentara romawi seketika seolah terlintas rasa kecut dan ragu-ragu pada dirinya. Tetapi saat itu hanya sekejap, kemudian ia membangkitkan seluruh semangat dan kekutannya dan melenyapkan semua kekhawatiran dari dirinya, sambil berseru:<br /><br />"<span style="font-style: italic;">Aku telah bersumpah wahai diri, maju ke medan laga</span><br style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;"> Tapi kenapa kulihat engkau menolak syurga …..</span><br style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;"> Wahai diri, bila kau tak tewas terbunuh, kau kan pasti mati</span><br style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;"> Inilah kematian sejati yang sejak lama kau nanti …….</span><br style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;"> Tibalah waktunya apa yang engkau idam-idamkan selama ini</span><br style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;"> Jika kau ikuti jejak keduanya, itulah ksatria sejati ….!</span>”<br /><br />(Maksudnya, kedua sahabatnya Zaid dan Ja’far yang telah mendahului gugur sebagai syuhada).<br />Jika kamu berbuat seperti keduanya, itulah ksatria sejati…..!”<br /><br />Ia pun maju menyerbu orang-orang Romawi dengan tabahnya. Kalau tidaklah taqdir Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menentukan, bahwa hari itu adalah saat janjinya akan ke syurga, niscaya ia akan terus menebas musuh dengan pedangnya, hingga dapat menewaskan sejumlah besar dari mereka. Tetapi waktu keberangkatan sudah tiba, yang memberitahukan awal perjalanannya pulang ke hadirat Allah, maka naiklah ia sebagai syahid.<br /><br />Jasadnya jatuh terkapar, tapi rohnya yang suci dan perwira naik menghadap Zat Yang Maha Pengasih lagi Maha Tinggi, dan tercapailah puncak idamannya: “Hingga dikatakan, yaitu bila mereka meliwati mayatku: Wahai prajurit perang yang dipimpin Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan benar ia telah terpimpin!” “Benar engkau, ya Ibnu Rawahah….! Anda adalah seorang prajurit yang telah dipimpin oleh Allah…..!”<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Rasulullah Menerima Kabar Syahidnya Para Komandan Perang Mu'tah</span><br /><br />Selagi pertempuran sengit sedang berkecamuk di bumi Balqa’ di Syam, Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam sedang duduk beserta para sahabat di Madinah sambil mempercakapkan mereka. Tiba-tiba percakapan yang berjalan dengan tenang tenteram, Nabi terdiam, kedua matanya jadi basah berkaca-kaca. Beliau mengangkatkan wajahnya dengan mengedipkan kedua matanya, untuk melepas air mata yang jatuh disebabkan rasa duka dan belas kasihan … ! Seraya memandang berkeliling ke wajah para sahabatnya dengan pandangan haru, beliau berkata:<br /><br />“Panji perang dipegang oleh Zaid bin Haritsah, ia bertempur bersamanya hingga ia gugur sebagai syahid. Kemudian diambil alih oleh Ja’far, dan ia bertempur pula bersamanya sampai syahid pula.”. Be!iau berdiam sebentar, lain diteruskannya ucapannya: “Kemudian panji itu dipegang oleh Abdulah bin Rawahah dan ia bertempur bersama panji itu, sampai akhirnya ia·pun syahid pula”.<br /><br />Kemudian Rasul diam lagi seketika, sementara mata beliau bercahaya, menyinarkan kegembiraan, ketentraman dan kerinduan, lalu katanya pula : “Mereka bertiga diangkatkan ke tempatku ke syurga …”<br /><br />Para sahabat di sisi Rasulullah juga tidak henti-hentinya meneteskan air mata. Tangis duka. Tangis kehilangan. Kehilangan sahabat-sahabat terbaik. Kehilangan pahlawan-pahlawan pemberani. Namun bersamaan dengan tangis itu juga ada kabar gembira bagi mereka. Bahwa ketiga orang itu kini disambut para malaikat dengan penuh hormat, dijemput para bidadari, dan mendapati janji surga serta ridha Ilahi. Secara khusus kepada Ja’far bin Abu Thalib yang terbelah tubuhnya, ia dijuluki dengan Ath-Thayyar (penerbang) atau Dzul-Janahain (orang yang memiliki dua sayap) sebab Allah menganugerahinya dua sayap di surga, dan dengan sayap itu ia bisa terbang sekehendaknya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Strategi Perang Khalid bin Walid</span><br /><br />Setelah ke-3 Panglima Pasukan Muslimin itu gugur, kendali pasukan kemudian diambil alih oleh Khalid bin Walid. Khalid bin Walid Ra yang dijuluki "pedang Allah yang terhunus" sangat sadar, tidaklah mungkin menandingi pasukan sebesar pasukan Romawi tanpa siasat yang jitu. Ia lalu mengatur strategi, ditebarkan rasa takut ke diri musuh dengan selalu merubah formasi pasukan setiap hari. Pasukan di barisan depan ditukar dibelakang, dan yang dibelakang berada didepan. Pasukan sayap kanan berganti posisi ke kiri begitupun sebaliknya. Tujuannya adalah agar pasukan Romawi mengira pasukan muslimin mendapat bantuan tambahan pasukan baru.<br /><br />Khalid bin Walid memerintahkan beberapa kelompok prajurit kaum muslimin pada pagi harinya agar berjalan dari arah kejauhan menuju medan perang dengan menarik pelepah-pelepah pohon sehingga dari kejauhan terlihat seperti pasukan bantuan yang datang dengan membuat debu-debu berterbangan. Pasukan musuh yang menyaksikan peristiwa tersebut mengira bahwa pasukan muslim benar-benar mendapatkan bala bantuan. Mereka berpikir, bahwa kemarin dengan 3000 orang pasukan saja merasa kewalahan, apalagi jika datang pasukan bantuan. Karena itu, pasukan musuh merasa takut dan akhirnya mengundurkan diri dari medan pertempuran. Pasukan Islam lalu kembali ke Madinah, mereka tidak mengejar pasukan Romawi yang lari, karena dengan mundurnya pasukan Romawi berarti Islam sudah menang.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Hasil Peperangan</span><br /><br />Ibnu Ishaq dan Ibnu Hisyam menyebutkan bahwa pertempuran ini berakhir imbang. Hal ini dikarenakan kedua belah pasukan sama-sama menarik mundur pasukannya yang lebih dahulu dilakukan oleh Romawi. Sedangkan Ibnu Katsir menyebutkan bahwa dalam pertempuran ini kemenangan berada di tangan Muslim.<br /><br />Sebenarnya tanpa ada justifikasi kemenanganpun akan diketahui ada dipihak siapa. Keberanian pasukan yang hanya berjumlah 3.000 dengan gagah berani menghadapi dan dapat mengimbangi pasukan yang sangat besar dan bersenjata lebih canggih dan lengkap cukup menjadi bukti. Bahkan jika menghitung jumlah korban dalam perang itu siapapun akan langsung mengatakan bahwa pasukan muslimin menang. Mengingat korban dari pihak muslim hanya 12 orang, (Menurut riwayat Ibnu Ishaq 8 orang, sedang dalam kitab as-Sîrah ash-Shahîhah (hal.468) 13 orang) sedangkan pasukan Romawi tercatat sekitar 20.000 orang.<br /><br />Perang ini adalah perang yang sangat sengit meski jumlah korban hanya sedikit dari pihak muslim. Di dalam peperangan ini Khalid bin Walid Ra telah menunjukkan suatu kegigihan yang sangat mengagumkan. Imam Bukhari meriwayatkan dari Khalid sendiri bahwa ia berkata: “Dalam perang Mu‘tah, sembilan bilah pedang patah di tanganku kecuali sebilah pedang kecil dari Yaman.” Ibnu Hajar mengatakan, Hadis ini menunjukkan bahwa kaum Muslimin telah banyak membunuh musuh mereka.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Pelajaran Yang Dapat Kita Ambil Dari Perang Mu'tah</span><br /><br />Kita merasa berat melakukan sesuatu yang kita anggap sulit padahal kita tidak pernah berjihad. Kita mengeluh sering pulang malam dan kecapekan karena kita tidak pernah membayangkan mobilitas para sahabat seperti Zaid, Ja’far dan Ibnu Rawahah yang menempuh perjalanan beberapa pekan, lalu berperang beberapa pekan pula. Kita mengeluhkan hari libur yang tersita sehingga jarang berekreasi bersama keluarga karena kita tak pernah menempatkan diri seperti Zaid, Ja’far dan Ibnu Rawahah yang setiap kali berangkat jihad mereka meninggalkan wasiat pada istri dan keluarganya. Kita mengeluh korban tenaga, kehujanan, sampai terkena flu bahkan masuk rumah sakit. Karena kita tak pernah membayangkan jika kita yang menjadi para sahabat. Bukan flu yang menyerang tetapi anak-anak panah yang menancap di badan. Bukan panas dan meriang yang datang tetapi tombak yang menghujam. Bukan batuk karena kelelahan tapi sayatan pedang yang membentuk luka dan menumpahkan darah.<br /><br />Kita mengeluh dengan pengeluaran sebagian kecil uang kita karena kita tidak membayangkan betapa besarnya biaya jihad para sahabat. Mulai dari membeli unta atau kuda, baju besi sampai senjata. Kita mengeluhkan masyarakat kita yang tidak juga menyambut dakwah sementara Zaid, Ja’far, dan Ibnu Rawahah bahkan tak pernah mengeluh meskipun berhadapan dengan 100.000 pasukan musuh. Kita merasa berat dan seringkali mengeluh karena kita tak memahami bahwa perjuangan Islam resikonya adalah kematian. Maka yang kita alami bukan apa-apa dibanding tombak yang menghujam tubuh Zaid bin Haritsah. Yang kita keluhkan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan sabetan pedang yang memutuskan dua tangan Ja’far bin Abu Thalib dan membelah tubuhnya. Yang kita rasa berat tidak seberapa dibandingkan luka-luka di tubuh Ibnu Rawahah yang membawanya pada kesyahidan.<br /><br />Lalu pantaskah kita berharap Rasulullah menangis karena kematian kita? Pantaskah kita berharap malaikat datang menyambut kita? Atau bidadari menjemput kita? Kemudian pintu surga dibukakan untuk kita?<br /><br />Ya Allah, jika kami memang belum pantas untuk itu semua, jangan biarkan kami mengeluh di jalan dakwah ini. Ya Allah, anugerahkanlah hidayah-Mu kepada kami, dan janganlah Engkau jadikan hati kami condong pada kesesatan sesudah Engkau memberi hidayah pada kami. Amin.<br /><br />Fahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-7924819857322291812012-09-08T11:38:00.006-07:002012-09-10T09:36:41.607-07:00Perang Ain Jalut, Awal Kehancuran Tartar<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH4UxvHRijcLX5Z6jVTkTwJp3Jjpfuc2Qq1ZUxuxyTIgIhrX1wXeAsEaxGDeHQbtc0tZTvVBCQZnxjlq0yzCAbdCwL9fOq0-OgQOhVUPe-wfEp1uW4qF-pd8Yhu342yiBfwfrBR6XTGw/s1600/Perang+Ain+Jalut.png"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 313px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH4UxvHRijcLX5Z6jVTkTwJp3Jjpfuc2Qq1ZUxuxyTIgIhrX1wXeAsEaxGDeHQbtc0tZTvVBCQZnxjlq0yzCAbdCwL9fOq0-OgQOhVUPe-wfEp1uW4qF-pd8Yhu342yiBfwfrBR6XTGw/s400/Perang+Ain+Jalut.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5785877863558496130" border="0" /></a>Pertengahan bulan Muharam 656 H, pasukan Tartar yang dipimpin Hulagu Khan dengan jenderal perang Kitbugha Noen sampai di benteng Baghdad. Mereka mulai menggali parit dan membangun pangkalan militer untuk bersiap menyerang Baghdad. Majaniq pelempar batu, kendaran-kendaraan perang dan peluncur anak panah siap dioperasikan, menjadikan Baghdad sebagai sasaran empuk baik siang maupun malam.<br /><br />Adalah Ibn Al-Alqami seorang syiah, wazir khalifah Al-Musta'shim melakukan pengkhianatan dengan bergabung dengan pasukan Tartar dan berkata manis di depan Khalifah, merayunya untuk keluar menuju Hulagu Khan.<br /><br />Perjanjian damai disepakati, Khalifah memerintahkan seluruh tentara dan warga Baghdad untuk meletakkan senjata. Sementara Khalifah digiring tentara Tartar menuju Istana. Di sana, seluruh barang berharga dirampas pasukan Tartar dan orang-orang yang berkhianat. Khalifah dibunuh dengan cara dimasukkan ke dalam tas besar lalu ditendang oleh sejumlah tentara. Menandakan <a href="http://islamcybernews.blogspot.com/2010/07/kisah-dirampasnya-selendang-allah.html">berakhirnya kekuasaan dinasti Abbasiah</a>.<br /><br />Pasukan Tartar mulai memasuki pemukiman penduduk dan menebarkan bencana yang besar bagi umat Islam. Mereka membunuh setiap orang yang mereka jumpai, hingga bayi-bayi yang masih berada dalam kandungan. Mereka menjarah semua harta, merobohkan rumah-rumah dan membakar buku-buku, hingga air sungai Tigris berwarna hitam penuh abu bercampur darah.<br /><br />Bulan Shafar 658 H, pasukan Tartar tiba di Aleppo. Di sana, apa yang mereka lakukan tidak jauh berbeda dengan di Baghdad. Selanjutnya mereka meluluhlantakkan kota Damaskus. Saat itu, kaum Nasrani Damaskus mulai menampakkan kesombongannya. Mereka mulai mengangkat salib-salib mereka, menuangkan khamar di masjid-masjid dan menyiramkannya kepada orang-orang yang sedang shalat.<br /><br />Ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi mengapa Hulagu sangat bernafsu menaklukkan wilayah muslim dan kejam setiap kali dia berhasil menguasainya. Hal itu disebabkan Ibu Hulagu, istri dan sahabat dekatnya, Kitbuqa termasuk kristen fanatik yang memendam kebencian mendalam terhadap orang muslim. Juga para penasehatnya banyak yang berasal dari Persia yang memang berharap dapat membalas dendam atas kekalahan mereka satu abad sebelumnya ketika Persia ditaklukan oleh pasukan muslim pada masa Khalifah Umar bin Khattab.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Perang Ain Jalut</span><br style="font-weight: bold;"><br />Sebelum menyerang Mesir, Hulagu Khan mengirim surat kepada penguasa Mesir, Muzhaffar Saifuddin "Quthuz" bin Abdillah Al-Muiz yang berasal dari keturunan para Sultan Al-Khawarizmi di Asia Tengah, yang sebelumnya telah dibumi hanguskan oleh Kaisar Jengis Khan, kakek Hulagu Khan. Dalam suratnya Hulagu Khan meminta Saifuddin Quthuz untuk menyerah. Ketakutanpun menghantui warga mesir, hingga akhirnya Saifuddin Quthuz menyerukan semangat jihad, atas nasehat Al-Imam Izzuddin bin Abdis Salam.<br /><br />Ramadhan 658 H, bersama 40.000 tentara, Saifuddin Quthuz bergerak menuju Shalihiyah, lalu mengobarkan semangat jihad di sana, kemudian mengangkat Ruknuddin Baibars untuk memimpin Pasukan menuju Gaza. Sementara itu Hulagu Khan memerintahkan Kitbugha Noen panglima Tartar yang kristen, menggantikan kedudukannya, sedangkan dia sendiri pulang ke Cina untuk ikut serta dalam pemilihan Khan penguasa Mongol, setelah kematian penguasa sebelumnya, yaitu Mongke Khan, kakak Hulagu Khan.<br /><br />Di Ain Jalut, dataran luas yang dikelilingi perbukitan di bagian barat, Saifuddin Quthuz menyusun strategi perang menghadapai tentara Tartar. Tak disangka datang seorang utusan dari Sharimuddin Baibars, seorang pemimpin Syam yang bekerja sama dengan Hulaghu Khan dalam menaklukkan negara Islam. Dia menyampaikan pesan bahwa Sharimuddin Baibars akan membantu pasukan Muslimin dari dalam barisan pasukan Tartar Mongol dan membawa tiga informasi penting lainnya. Dia menginformasikan bahwa pasukan Tartar Mongol tidak sebanyak pasukan yang telah menaklukkan negara Islam sebelumnya, dan sayap kanan pasukan Tartar Mongol lebih kuat, serta berita bahwa Al-Asyraf al-Ayyuby menarik dirinya untuk memerangi pasukan Muslimin dan akan menghancurkan pasukan Tartar Mongol dari dalam barisan mereka. Mendengar berita tersebut, Saifuddin Quthuz dan para pemimpin militer lainnya antara membenarkan dan meragukan informasi tersebut. Dengan segera mereka mempersiapkan berbagai strategi.<br /><br />Malam harinya adalah malam ke 25 Ramadhan 658 H, Saifuddin Quthuz dan seluruh pasukan muslimin beribadah dan bermunajat kepada Allah dengan penuh khusyuk agar diberikan kemenangan pada esok harinya.<br /><br />Setelah menunaikan shalat subuh dengan penuh khusyuk. Matahari di ufuk timur telah menampakkan wajahnya, dari jauh pasukan muslimin melihat pasukan Tartar Mongol datang dalam jumlah besar. Saifuddin Quthuz mengisyaratkan kepada pasukan pertama yang dipimpin Ruknuddin Baibas untuk turun ke medan terbuka yang secara perlahan dan pasukan lainnya bersembunyi di perbukitan.<br /><br />Melihat kehadiran pasukan muslimin menuruni bukit, Katbugha Noen panglima pasukan Tartar Mongol terkejut dan terkesima melihat kerapian mereka. Tidak menyangka masih ada kaum muslimin yang masih mempertahankan dirinya dan maju ke medan peperangan dengan gagah berani. Ia terbiasa menyaksikan ketakutan kaum muslimin dengan kedatangan pasukan Tartar Mongol di mana saja. Melihat sedikitnya pasukan muslimin, Katbugha Noen bermaksud menghancurkan kekuatan pasukan Islam ini dengan sekali pukulan. Dengan satu perintah ia mengarahkan seluruh pasukannya tanpa meninggalkan pasukan cadangan dengan maksud satu kali serangan saja pasukan Islam luluh lantak.<br /><br />Pada saat penting ini tampil berperan pasukan beduk dan terompet memberi isyarat dengan arahan Saifuddin Quthuz. Setiap pukulan dan tiupan terompet memiliki makna. Saifuddin Quthuz memberi isyarat maju kepada pasukannya. Dengan serentak, di bawah komando Ruknuddin Baibars pasukan Islam mulai menyerang. Akhirnya kedua pasukan bertemu, dan perang pun tak terelakkan lagi. Senjata saling beradu dan korban berjatuhan. Pemandangan berubah seketika. Tatkala takbir para petani Palestina mengiringi berlangsungnya pertempuran hebat yang tidak pernah mereka saksikan sebelumnya.<br /><br />Dari jauh Saifuddin Quthuz dengan sabar dan tenang, mengamati dan mengontrol gerakan pasukannya. Kemudian mengisyaratkan untuk melakukan strategi mundur perlahan ke arah selatan 'Ain Jalut memancing pasukan Tartar Mongol ke tengah pasukan Islam yang bersembunyi di perbukitan yang mengelilingi medan 'Ain Jalut. Manuver ini terlaksana dengan baik. Pada waktu yang tepat manuver lainnya dilakukan, isyarat kepungan ditunjukkan oleh Saifuddin Quthuz sehingga pasukan Islam turun dari perbukitan lalu mengepung pasukan Tartar Mongol dari semua penjuru. Katbugha Noen terkejut dengan strategi pasukan Islam dan menyadari bahwa mereka telah dikepung di medan 'Ain Jalut. Tidak ada kesempatan untuk lari. Mereka harus bertempur dengan seluruh kekuatan yang mereka miliki meski semua gerakan mereka terlihat bebas oleh pasukan muslimin.<br /><br />Sayap kanan pasukan Tartar sungguh kuat. Hampir saja sayap kiri pasukan muslimin dikuasai dan membalikkan kepungan. Saifuddin Quthuz mengamati pasukannya dan memerintahkan pasukan cadangan untuk membantu sayap kiri pasukan Islam. Namun tetap belum bisa mengimbangi kekuatan Pasukan Tartar Mongol. Saifuddin Quthuz melihat pasukan Islam gentar terhadapa pasukan Tartar, akhirnya Saifuddin Quthuz turun berperang bersama pasukannya. Dengan membuka perlengkapan perangnya ia memacu kuda dan berteriak "wa islamah, wa islamah", langsung menerobos pasukan musuh tanpa ada keraguan dan berpikir panjang dengan masa mudanya yang masih panjang. Ia memberi pelajaran berharga kepada semua kaum muslimin agar mencari syahid dan tidak gentar terhadap musuh. Hal ini menambah semangat dan mental pasukan muslimin untuk mencari syahid fi sabilillah.<br /><br />Akhirnya pasukan Islam dapat mengalahkan pasukan Tartar Mongol di bawah kepemimpinan Saifuddin Quthuz. Kitbugha Noen tewas diantara tumpukan mayat tentara Tartar. Saifuddin Quthuz bersujud dan berkata: "Sekarang aku dapat tidur dengan tenang!".<br /><br />Selanjutnya Baibars, bergerak menuju Damaskus dan dan Aleppo membersihkan sisa-sisa pasukan Tartar, membebaskan tawanan-tawanan muslim dan menghukum para pengkhianat nasrani yang membantu pasukan Tartar menghancurkan Damaskus.<br /><br />Pasukan Hulagu yang dikirim untuk membalas kekalahan dari Bani Mamluk sebagian dihadang oleh pasukan <a href="http://islamcybernews.blogspot.com/2010/08/berke-khan-dan-golden-horde.html">Berke Khan</a>, Khan Mongol yang menguasai wilayah Rusia dan Kaukasus yang sudah memeluk agama Islam dan bersekutu dengan Bani Mamluk dalam menghadapi serbuan balasan ini. Terjadilah perang saudara, yang terkenal dengan sebutan perang Berke-Hulagu yang berakhir dengan kekalahan telak dari pasukan Hulagu. Sebagian pasukan Hulagu lainnya yang berhasil sampai di Syria bertempur dengan pasukan muslim dari Bani Mamluk pimpinan Baibars dan berhasil dihancurkan juga.<br /><br />Menurut sejarawan Rashid al-Din, pada saat kota Baghdad jatuh dan mendengar kekejaman Hulagu, sebenarnya <a href="http://islamcybernews.blogspot.com/2010/08/berke-khan-dan-golden-horde.html">Berke Khan</a> sudah mengirim surat kritikan kepada Mongke atas kelakuan Hulagu tetapi dia tidak tahu bahwa Mongke sudah meninggal saat itu dalam perjalanan ke China. Banyak sejarawan mengatakan banyak jasa yang diberikan oleh Berke Khan sehingga menyelamatkan Timur Tengah dari pembalasan Hulagu.Fahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-17941465040845141722012-09-08T08:01:00.001-07:002012-09-08T08:13:13.371-07:00Gunakan Dinar Sekarang Atau Amerika Akan Menggunakannya Kelak<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgO3ZGnnIreOIp5rYrYuSXCcVPoT_0AYTs8fb8UDTTnGy13OasIsYm-JtsplHTyg5bAzhruNZYe66gm2WP30GV5UK67xIHqSfxyZkmgEXp8UfPmXan2Sre3QpAreKfYE5UNLh6DGAVYA/s1600/Dinar-Dirham.gif"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 191px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgO3ZGnnIreOIp5rYrYuSXCcVPoT_0AYTs8fb8UDTTnGy13OasIsYm-JtsplHTyg5bAzhruNZYe66gm2WP30GV5UK67xIHqSfxyZkmgEXp8UfPmXan2Sre3QpAreKfYE5UNLh6DGAVYA/s320/Dinar-Dirham.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5785823740035268130" border="0" /></a>“Gunakanlah mata uang emas atau dinar karena Israel dan Amerika akan menggunakan emas sebagai mata uang esok hari,”<br /><br />Ucapan di atas saya ambil dari ceramah Syekh Imran Hossein di Mesjid Raya Bogor, 11 Juni 2011. Dengan membawakan tema “The Future of Islam”, pakar konspirasi dan akhir zaman asal Trinidad dan Tobago itu, mengingatkan jama’ah atas nasib umat muslim dewasa ini. Ia mengatakan bahwa umat Islam telah menjadi pecundang yang menyedihkan di negerinya sendiri. Menurutnya penggunaan uang kertas oleh kita adalah keladi dari kemiskinan yang merata di seluruh Indonesia.<br /><br />“Karena uang kertas itu jugalah Singapura menjadi negara yang sangat kaya raya,” ujarnya kesal.<br /><br />Baginya ini sangat memalukan, sungguh bahkan. Padahal Islam telah memiliki sistem keuangan yang murni, orisinal, dan menyejahterakan. Namun sistem Ekonomi Islam yang telah diwarisi oleh Nabi Muhammad SAW dicampakkan begitu saja.<br /><br />“Memalukan, sesuatu yang sangat memalukan bagi umat Muhammad saw., yang tidak dapat mengenali uang kertas ini sebagai penipuan. Penipuan adalah sesuatu yang haram dan uang kertas adalah instrumen untuk melegalisasi pencurian. Kita adalah pecundang yang menyedihkan,” lirih penulis buku The Gold Dinar and Silver Dirham itu dilumuri kekecewaan. Muka para jama’ah juga mengamininya.<br /><br />Namun di balik itu semua, kalimat “Israel dan Amerika akan menggunakan mata uang emas kedepannya” betul-betul harus kita garis-bawahi. Invasi Amerika ke Papua untuk mengeruk sumberdaya emas bangsa ini betul-betul pada titik nadir. Bukan mustahil langkah tersebut adalah jalan bagi Amerika beserta sekutunya yang telah memprediksi kejatuhan ekonomi mereka dan beralih dari Dollar (US$) menuju emas bercahaya.<br /><br />Menurut Muhaimin Iqbal, praktisi Dinar di Indonesia, perilaku US$ selalu bergerak berlawanan arah dengan harga emas. Kalau US$ yang diindikasikan dengan US$ Index naik, maka harga emas yang turun. Sebaliknya jika index US$ turun, maka harga emas yang akan naik. Tentu banyak faktor yang mempengaruhi naik turunnya US$ ini. Tidak terbatas pada faktor ekonomi saja, isu-isu politik, keamanan dan lain sebagainya ikut mempengaruhi fluktuasi US$.<br /><br />Menurutnya, salah satu isu untuk melihat fluktuasi dapat kita ambil dari tren ekonomi Amerika Serikat. Untuk memahami akan kemana ekonomi Amerika, maka kita bisa menggunakan dua buah data, yakni perumahan dan pengangguran.<br /><br />Data dari pasar perumahan efeknya riil seperti krisis sub-prime mortgage yang sudah terjadi selama hampir dua tahun terakhir, awalnya adalah krisis di kredit perumahan, namun dampaknya kemana-mana. Di samping data mengenai perumahan, tentu data pengangguran juga bisa kita gunakan karena melalui data ini kita akan sangat mudah menggambarkan kondisi ekonomi suatu negara, termasuk Amerika.<br /><br />Dari sisi perumahan, data kwartalan terakhir House Price Index yang dikeluarkan Case-Shiller menunjukkan penurunan hingga 14.1%. Ini merupakan penurunan yang paling tajam sepanjang sejarah, bahkan lebih tajam dibandingkan dengan penurunan pada masa great depression tahun 1930-an.<br /><br />Menurunnya data penjualan rumah serta indeks harga rumah AS mengindikasikan bahwa kontraksi ekonomi global masih terus berlangsung. Dibutuhkan suatu langkah yang konkret untuk dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan menurunkan tingkat pengangguran.<br /><br />Pada sisi pengangguran juga begitu. Di tahun 2008 saja pengangguran di Amerika telah mencapai angka di atas 5%. Angka itu melonjak drastis pada tiga tahun setelahnya (September 2011) di mana Depnaker AS mengatakan tingkat pengangguran di 20 negara bagiannya berada di atas angka nasional 9,1 persen, dengan tingkat tertinggi berada di Nevada yang mencapai 13,4 persen.<br /><br />Pada tahun 2012 angkanya pun tidak mengalami perubahan berarti. Di New York City kini tingkat kemiskinan naik secara signifikan ke rekor tertinggi dibanding tahun 2010 seperti dirilis oleh City’s Center for Economic Opportunity. Bahkan menurut laporan The New York Times menemukan bahwa jumlah warga New York yang tergolong miskin pada tahun ini meningkat hampir 100.000 orang sejak tahun 2009. Persentase tingkat kemiskinan pun naik 1,3 % menjadi 2,1%.<br /><br />Data pemerintah menunjukkan 12,7 juta warga Amerika kini menjadi pengangguran. Empat dari 10 di antaranya tidak bisa mendapat pekerjaan selama 27 minggu atau lebih. Menurut ekonom, pertambahan lapangan kerja dibutuhkan untuk memberi konsumen kepercayaan yang mereka perlukan untuk melakukan pembelian, dan mendorong perusahaan melakukan investasi yang mengarah pada perekrutan baru.<br /><br />Maka itu menarik jika menyimak perkataan Alen Gresspan, mantan chairman dari Federal Reserve AS (1987-2006), yang mengatakan, “Bila dibiarkan inflasi terus tumbuh, pertumbuhan akan turun, rakyat akan menderita dengan penurunan taraf hidup dan Amerika sangat mungkin menghadapi stagflation.”<br /><br />Realitas ini akan berpeluang untuk memberi jalan hancurnya dollar AS yang pada saat bersamaan meruntuhkan hegemoni ekonomi kapitalis Amerika. Pada titik ini pula maka nilai emas akan semakin melonjak naik.<br /><br />Data dari Bloomberg.com, misalnya, harga emas di bulan Oktober 2011 telah mengalami peningkatan terpanjang dalam 2 bulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh kejatuhan Dollar yang memicu peningkatan permintaan logam mulia tersebut sebagai aset alternatif.<br /><br />Dollar mencetak rekor penurunan terbesar terhadap Yen dan mundur terhadap Euro, setelah para pemimpin Uni-Eropa setuju untuk memperbesar dana bantuan menjadi empat atau lima kali lebih besar, menjadi sekitar 1 trilyun euro ($1.4 milyar). Sedangkan Emas telah meningkat sebesar 23% sepanjang tahun 2011. Sebaliknya dollar malah menurun sebesar 5.7% terhadap Euro.<br /><br />Grafiknya tidak jauh beda pada tahun 2012. Harga emas terus naik sekitar 1,790 dollar AS pada bulan Februari, tingkat tertinggi sejak tahun 2012, setelah Fed pada waktu itu mengatakan akan terus mengarahkan suku bunga mendekati nol sampai setidaknya pada akhir 2014. Sedangkan di Comex, harga emas berjangka untuk penyerahan September 2012 ditutup pada level harga 1.684,6 dollar AS per troy ons atau menguat sebesar 31,1 dollar AS per troy ons.<br /><br />Tampaknya AS menyadari gejala ini. Meminjam bahasa Syekh Imran, mereka akan melakukan segala daya upaya agar keuangan mereka tetap stabil. Salah satunya beralih ke emas.<br /><br />Gejala itu memang sudah tampak. Sejumlah kalangan di Negeri Paman Sam begitu gencar mengusulkan penggunaan koin emas dan perak sebagai alat transaksi. Negara bagian Utah menjadi pelopornya. Belum lama ini, sejumlah wakil rakyat di sana menyusun rancangan undang-undang terkait hal tersebut. RUU itu telah lolos hingga ke tingkat Kongres melalui pemungutan suara. Jika RUU itu nanti disahkan maka koin emas dan koin perak akan menjadi alat tukar alternatif bagi rakyat Utah selain uang kertas dolar.<br /><br />Ternyata Utah dan Virginia tidak sendiri. Dikabarkan negara bagian mulai melirik koin emas dan perak untuk alat transaksi. Ide ini bertumbuh di Idaho, South Carolina, New Hampshire, Tennesse, Indiana, Iowa, Oklahoma, Vermont, Georgia, Missouri dan Washington.<br /><br />Maka tidak heran bahwa kunjungan Hilary Clinton baru-baru ini adalah upaya untuk mengukuhkan tangan AS di Papua sebagai upaya menstabilkan ekonomi AS melalui tambang emas di Papua. Terlebih di akhir pemerintahannya Barack Obama jika tidak mampu mendongkrak perekenomian Amerika dengan mewarisi hutang sebesar US$16 triliun; jumlah yang dua kali lebih banyak daripada saat Bush masih menjabat. Bahwa kapitalisme telah gagal.<br /><br />Jadi mungkin betul perkataan Syekh Imran, kelak Amerika akan mengganti dollar dengan emas sebagai mata uangnya. Lalu bagaimana dengan kita? Masihkah kita bergeming untuk beralih ke dinar?<br /><br />“(Juallah) emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya’ir dengan sya’ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam (dengan syarat harus) sama dan sejenis serta secara tunai. Jika jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara tunai ” (Shahih Muslim).<br /><br />Courtesy : eramuslim<br />Fahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-71061133764726250152012-09-08T07:54:00.000-07:002012-09-08T07:59:47.013-07:00Aku Diajarkan Untuk Membenci Islam<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUkfT1X7j5d7B1iBIK6FCOTGRAW26HZOjyHI-sOAg7WUYCLxeMcfmK1jCveVfnh5aWPZoT6vThah8KI5WHkvXsswHA0lyZx-qFooydiL5Wa2huGFprJtZ-RhEsmbfRPYIPJRyf9J44ag/s1600/Jembatan+Menuju+Kebenaran.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUkfT1X7j5d7B1iBIK6FCOTGRAW26HZOjyHI-sOAg7WUYCLxeMcfmK1jCveVfnh5aWPZoT6vThah8KI5WHkvXsswHA0lyZx-qFooydiL5Wa2huGFprJtZ-RhEsmbfRPYIPJRyf9J44ag/s320/Jembatan+Menuju+Kebenaran.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5785820628631566498" border="0" /></a>Selama ratusan tahun, kami diajarkan baik dalam sejarah dan buku-buku agama untuk membenci agama Islam dan menghinanya. Semua karikatur dan fitnah terhadap Nabi Muhammad yang beredar di media, adalah bagian dari materi pelajaran dan ujian di sekolah.<br /><br />Ini adalah cerita perjalananku dalam menemukan Islam.<br /><br />Aku dilahirkan di kota Athena, Yunani dari keluarga Yunani Orthodok. Keluarga ayahku tinggal di Istanbul Turki hampir sepanjang hidup mereka, dan ayahku pun lahir dan dibesarkan disana. Keluarga ayahku adalah keluarga kaya, berpendidikan, dan seperti layaknya keluarga kristen orthodok yang tinggal di negara Islam, mereka pun melaksanaan ibadah sesuai agama mereka.<br /><br />Kemudian datang suatu waktu dimana Pemerintah Turki memutuskan untuk mengusir warga Yunani mayoritas keluar dari Turki dan menyita semua kekayaan, rumah serta usaha mereka. Sehingga akhirnya keluarga ayahku harus kembali ke Yunani dengan tangan kosong. Itulah yang dilakukan muslim Turki terhadap mereka, dan hal tersebut menjadi sebuah validasi bagi mereka untuk membenci Islam.<br /><br />Keluarga ibuku tinggal di perbatasan antara Yunani dan Turki. Pada saat penyerangan oleh Turki, tanah perbatasan tersebut dikuasi oleh Turki, dan mereka membakar rumah-rumah penduduk Yunani. Untuk menyelamatkan diri, warga-warga Yunani yang tinggal disana lari ke kota utama Yunani. Hal ini menjadi alasan untuk lebih membenci Muslim Turki.<br /><br />Yunani selama lebih dari 400 tahun diduduki oleh Turki, dan kami diajarkan untuk mempercayai bahwa setiap kejahatan yang dilakukan terhadap warga Yunani, adalah tanggung jawab Islam. Orang-orang Turki adalah muslim dan kejahatan yang mereka lakukan mencerminkan kepercayaan agamanya.<br /><br />Hal tersebut sebenarnya adalah rencana bijak yang dilakukan oleh Gereja Orthodok Yunani (agama dan politik di Yunanani adalah satu kesatuan), untuk membangun kebencian di hati setiap orang Yunani terhadap Islam. Ini dilakukan untuk melindungi agama mereka dan mencegah warganya berpindah ke agama Islam.<br /><br />Jadi selama ratusan tahun, kami diajarkan dalam sejarah dan buku-buku Islam untuk membenci dan menghina agama Islam.<br /><br />Dalam buku kami, Islam bukanlah suatu agama dan Muhammad (keberkahan untuknya) bukanlah seorang nabi! Ia hanyalah pemimpin dan politikan cerdas yang mengumpulkan berbagai aturan dan hukum dari Yahudi dan Kristen, serta menambahkan beberapa idenya sendiri yang kemudian digunakan untuk menaklukan dunia.<br /><br />Di sekolah kami diajarkan untuk menghina Muhammad dan istrinya atau para pengikutnya. Semua karikatur dan fitnah terhadap beliau yang beredar di media hari ini sebenarnya adalah bagian dari pelajaran dan materi ujian kami.<br /><br />Alhamdulillah, Allah melindungi hatiku, dan kebencian terhadap Islam tidak memenuhi hatiku.<br /><br />Warga Yunani lainnya pun juga berhasil menghilangkan beban warisan dari agama Orthodok yang disimpan di pundak mereka dan mereka telah terbuka. Atas kehendak Allah, mata, telinga dan hati mereka ditunjukkan untuk melihat Islam sebagai agama yang benar yang dikirim Allah, dan Muhammad adalah nabi yang sebenernya serta penutup dari semua nabi.<br /><br />Orang-orang muslim percaya bahwa Allah mengirimkan utusannya untuk umat manusia sebagai pemberi petunjuk bagi mereka. Dimulai dari Adam, Nuh, Ibrahim, Ismail, Ishak, Musa dan Isa (semoga keberhakan untuk mereka semua). Namun, petunjukkan Allah yang terakhir di tutup oleh Nabi Muhammad (keberkahan untuknya).<br /><br />Hal yang sangat membantukku adalah kenyataan bahwa kedua orangtuaku bukanlah orang yang sangat religius. Mereka jarang sekali melakukan ibadah sesuai agama mereka, dan hanya membawaku ke gereka pada saat pernikahan atau pemakaman.<br /><br />Apa yang membawa ayahku keluar dari agamanya adalah korupsi yang ia lihat setiap harinya dilakukan oleh para pendeta.<br /><br />Bagaimana mungkin pendeta-pendeta tersebut berbicara tentang tuhan dan menganjurkan kebaikan, dan pada saat yang sama mencuri dari sumbangan untuk gereja, membeli vila dan memiliki mobil mercedes serta menyebarkan homoseksualiti diantara mereka? Apakah ini adalah perwakilan yang benar dari agama yang akan mengarahkan kita, membenarkan kita dan menunjukkan jalan pada kita untuk lebih dekat kepada tuhan? Ayahku kecewa pada mereka dan ini mendorong dia untuk menjadi atheis.<br /><br />Gereja kehilangan banyak pengikutnya, setidaknya di negaraku, karena tingkah laku para pendetanya. Dalam Islam seorang syeikh atau murid yang mendalami agama membantu dan mengarahkan sesamanya dengan semangat yang tinggi dan hanya dengan keinginan untuk menyenangkan Allah dan mendapatkan jalan mereka menuju surga.<br /><br />Di Kristen, menjadi pendeta adalah pekerjaan yang menguntungkan. Korupsi yang terjadi didalam lingkungan gereja, mendorong banyak anak-anak muda untuk menjauh dari agama dan mengarahkan mereka untuk mencari yang lain.<br /><br />Sebagai seorang remaja aku senang membaca berbagai macam buku dan aku mereka kurang puas dan yakin dengan kristen. Aku percaya akan Tuhan, merasa takut dan mencintai-Nya, tetapi hal lainnya membuatku bingung.<br /><br />Ku mulai mencari disekitarku, tetapi tak pernah mencari tahu tentang Islam (mungkin karena latar belakang keluargaku terhadap Islam).<br /><br />Alhamdulillah, Allah mengasihani jiwaku dan menunjukkan jalan dari kegelapan menuju cahaya, dari neraka ke surgaNya.<br /><br />Allah memberikanku seorang suami, yang terlahir muslim, menanamkan benih cinta pada hati kami dan menggiring kita hingga menikah tanpa ada perhatian khusus diantara kita mengenai perbedaan agama.<br /><br />Suamiku bersedia menjawab setiap pertanyaanku tentang agamanya, tanpa menghina kepercayaanku (meskipun salah apa yang ada dalam agamaku). Ia pun tak pernah memberikan tekanan atau bahkan memintaku untuk mengganti agamaku.<br /><br />Setelah tiga tahun menikah, memiliki kesempatan untuk mengetahui lebih jauh tentang Islam dan membaca kitab suci Al Quran, sebagaimana buku agama lainnya, aku merasa yakin bahwa tidak ada hal yang dinamakan trinitas, begitupun dengan Yesus sebagai Tuhan.<br /><br />Orang muslim percaya pada satu Tuhan yang tak ada bandingannya. Yang tidak memiliki anak, atau istri dan tak ada yang layak disembah selain kepada-Nya! Tidak ada yang menandingi keilahian dan keagungan-Nya.<br /><br />Dalam Quran Allah mendeskripsikan tentang dirinya;Al Ikhlas 1-4<br /><br />"Katakanlah: (Muhammad) Dialah Allah Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu, (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."<br /><br />Tidak ada seorang pun yang berhak untuk dipanggil, dimintai permohonannya, dan disembah selain Allah.<br /><br />Islam adalah penerimaan dan kepatuhan terhadap apa yang diajarkan oleh Allah yang telah diturunkan kepada nabi terakhirnya Muhammad.<br /><br />Aku menjadi muslim, dan menyimpan rahasia ini dari keluarga dan teman-teman selama bertahun-tahun. Aku dan suamiku tinggal di Yunani dan mencoba untuk menjalankan Islam, tetapi hal tersebut sangat susah bahkan nyaris tidak memungkinkan.<br /><br />Di negara asalku tidak ada mesjid, tidak ada akses untuk mempelajari Islam, tidak ada orang yang melakukan shalat, puasa atau wanita yang menggunakan hijab.<br /><br />Hanya ada beberapa imigran muslim yang datang ke Yunani untuk mencari kehidupan ekonomi yang lebih baik dan membiarkan gaya hidup barat menyerang mereka dan akhirnya mencemari mereka. Dan hasilnya, mereka tidak mengikuti agama mereka dan mereka benar-benar tersesat.<br /><br />Kala itu benar-benar sangat sulit untuk mengerjakan kewajiban-kewajiban agama Islam, terutama bagiku, yang terlahir bukan sebagai muslim dan ku tak memiliki pendidikan Islam.<br /><br />Suami dan aku harus shalat dan menjalankan puasa mengandalkan kalender, tidak ada Adzan yang terdengar di telinga, tidak ada jamaah Islam yang mendukung. Kami merasa setiap hari berjalan mundur. Keyakinan kami menurun dan ombak membawa kami.<br /><br />Kemudian ketika anak perempuan kami lahir, kami memutuskan untuk pindah ke negara muslim, untuk menyelamatkan jiwa kami dan anak kami, jika Tuhan mengijinkan. Kami tak ingin membesarkan anak kami di budaya barat yang terbuka dan harus berjuang untuk mempertahankan identitasnya dan mungkin akan berakhir dengan kesesatan.<br /><br />Segala puji bagi Allah, Ia telah menunjukkan kami dan memberi kami kesempatan untuk pindah ke negara Islam, dimana kami bisa mendengar suara Adzhan yang merdu dan kami bisa meningkatkan pengetahuan Islam kami serta lebih mencintai Allah dan juga Nabi kita Muhammad. [wn/onislam/eramuslim]<br />Fahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-7827167317376138952012-08-31T01:10:00.005-07:002012-09-07T21:46:38.560-07:00Bidadari-Bidadari Surga<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif_oKmzR1BMv_gHX0RWZGxGttYcsxaCv3bxnbGboKCsJWwInXxY673CmK9qq-T9Yzg40zspveeRWo7VUx-k6FP4McKdkWOau5EDBygldbyQwOXb7rn0oLUE2RtGnkiF14WQo5rG5aQrw/s1600/bidadari-syurga.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 209px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif_oKmzR1BMv_gHX0RWZGxGttYcsxaCv3bxnbGboKCsJWwInXxY673CmK9qq-T9Yzg40zspveeRWo7VUx-k6FP4McKdkWOau5EDBygldbyQwOXb7rn0oLUE2RtGnkiF14WQo5rG5aQrw/s320/bidadari-syurga.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5785662637962130930" border="0" /></a>Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Salam telah bersabda:<br /><br /><i>“Selalu wasiatkan kebaikan kepada para wanita. Karena mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan bagian yang paling bengkok dari jalinan tulang rusuk ialah tulang rusuk bagian atas. Jika kalian paksa diri untuk meluruskannya, ia akan patah. Tetapi jika kalian mendiamkannya, ia akan tetap bengkok. Karena itu, wasiatkanlah kebaikan kepada para wanita.”</i> (HR. Al-Bukhari)<br /><br />Wanita adalah sebuah maha karya Allah. Dibalik kelembutannya ada kekuatan yang dapat menggerakkan sebuah laju peradaban. Islam dengan segala kemuliaannya telah berhasil meletakkan dengan ideal posisi kaum wanita dalam gempita kehidupan. Dan fakta sejarah pun mengungkapnya dengan elok, bahwa di setiap keberhasilan orang-orang besar selalu ada wanita-wanita kuat di belakangnya. Tapi, tidak semua wanita berkenan menempati posisi-posisi itu. Dengan hadirnya racun-racun demokrasi, omong kosong HAM atau bualan feminisme, wanita telah kehilangan karakter-karakter dasar kemanusiaannya. Fungsi-fungsi wanita telah terdistorsi dari letak fitrahnya.<br /><br />Namun, di tengah kerusakan pemahaman yang semakin kuat, ada sebagian wanita yang tetap menjunjung tinggi martabat mereka. Memelihara nilai-nilai kefitrahan mereka sebagai seorang hamba. Pengorbanan dan perjuangan telah menjadikan para wanita-wanita ini bak bidadari-bidadari surga yang Allah segerakan kehadirannya. Inilah wanita-wanita yang membuat resah para bidadari-bidadari Surga karena kemuliaannya. Menerbitkan cemburu di ufuk hati para bidadari Surga.<br /><br /><b>1. Ibu : Oase Cinta Yang Tak Pernah Kering</b><br /><br /><i>“Makan malamlah bersama Ibumu hingga ia senang. Hal itu lebih aku senangi daripada haji sunnah yang kamu kerjakan.” </i>( Al-Hasan bin Amr Rahimahullahu )<br /><br />Hijrah bukan semata keputusan ideologis-teologis, lebih jauh hijrah adalah sebuah keputusan psikologis, terlebih dalam konteks di saat kita dalam posisi seorang anak. Dan hal inilah yang dirasakan oleh seorang sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.<br /><br />Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash Radhiyallahu ‘Anhu seorang lelaki mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Aku berjanji setia kepadamu wahai Rasulullah untuk berhijrah. Tetapi aku meninggalkan orang tuaku dalam keadaan terus menangis.” Ucap lelaki itu. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Pulanglah kepada keduanya. Buatlah keduanya tertawa, sebagaimana kau telah membuatnya menangis.”( HR. Muslim )<br /><br />Ibu, adalah representasi bidadari surga yang paling terang. Hatinya adalah oase cinta kehidupan yang menyejukkan, airnya bening dan tak pernah menemui kekeringan. Kasih sayang dan pelukannya adalah hembus angin kedamaian. Jasa-jasanya takkan pernah dapat terbilang, sekalipun dengan formula-formula canggih matematika atau fisika modern.<br /><br />Imam Bukhari dalam Shahih Al Adabul Mufrad No.9 meriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anhuma, bahwa suatu hari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anhuma melihat seorang menggendong Ibunya untuk tawaf di Ka’bah dan ke mana saja sang Ibu menginginkan. Kemudian orang tersebut bertanya, “Wahai Abdullah bin Umar, dengan perbuatanku ini apakah aku sudah membalas jasa ibuku?”, “Belum, setetes pun engkau belum dapat membalas kebaikan kedua orang tuamu” Jawab Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anhuma.<br /><br />Pada kisah lain yang diceritakan Abul Faraj Rahimahullahu. Sesungguhnya seorang laki-laki datang kepada Umar lalu berkata, “Sesungguhnya aku mempunyai ibu yang sudah tua renta. Dia tidak menunaikan keperluannya kecuali punggungku yang menjadi tanggungannya. Apakah aku sudah membuatnya ridha dan bisa berpaling darinya? Apakah aku sudah menunaikan kewajiban kepadanya?” Umar Radhiyallahu ‘Anhu menjawab, “Belum”. “Bukankah aku telah membawanya dengan punggungku dan aku merelakan hal itu untuknya.” tukas lelaki itu. “Tapi, dia telah melakukannya dan dia berharap agar engkau hidup dan tetap berada di pangkuannya. Sebaliknya, engkau melakukannya dan berharap untuk segera berpisah dengannya,” tegas Umar Radhiyallahu ‘Anhu, sehingga membuat orang itu tak lagi sanggup mengeluarkan kata-kata.<br /><br />Sebesar apapun pengorbanan yang kita berikan pada Ibu, se-zarah pun tak akan dapat menggantikan pengorbanan yang diberikan ibu kepada kita. Dengan memahami bahwa bakti dan pengorbanan kita tak akan pernah bisa membalas kebaikan ibu, semoga bisa menyadarkan kita untuk selalu memahami dan menyelami keinginannya.<br /><br />Di dunia ini, tak akan pernah kita temukan cinta kasih seindah cinta kasih seorang Ibu. Tentang hal ini dengan apik Imam Adz Dzahabi rahimahullahu menguraikan, “Ibumu telah mengandungmu di dalam perutnya selama sembilan bulan yang serasa sembilan tahun. Dia bersusah payah ketika melahirkanmu yang hampir saja menghilangkan nyawanya. Dia telah menyusuimu dengan air susunya, dan ia hilangkan rasa kantuknya karena menjagamu. Dia bersihkan kotoranmu dengan tangan kanannya, dia utamakan dirimu atas dirinya serta atas makanannya. Dia jadikan pangkuannya sebagai ayunan bagimu. Dia telah memberikanmu semua kebaikan, dan apabila kamu sakit atau mengeluh tampak darinya kesusahan yang luar biasa dan kesedihan yang panjang. Dia keluarkan harta untuk membayar dokter yang mengobatimu, dan seandainya dipilih antara hidupmu dan kematiannya, maka ia akan meminta supaya kamu hidup dengan suara yang paling keras. Betapa banyak kebaikan ibu, sedangkan engkau balas dengan akhlaq yang tidak baik. Dia selalu mendoakanmu agar mendapat petunjuk, baik di dalam sunyi maupun ditempat terbuka. Tatkala ibumu membutuhkanmu di saat dia sudah tua renta, engkau jadikan dia sebagai barang yang tidak berharga di sisimu. Engkau kenyang dalam keadaan dia lapar. Engkau puas dalam keadaan ia haus. Engkau mendahulukan berbuat baik kepada istri dan anakmu dari pada ibumu. Engkau lupakan semua kebaikan yang pernah dia perbuat. Begitu berat rasanya bagimu memeliharanya, padahal itu urusan yang mudah…”<br /><br />Ibu, benar-benar bidadari Surga yang Allah turunkan dengan segera. Maka, sampaikanlah kepadanya betapa kita mencintainya, dan berterima kasihlah atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya kepada kita. Semoga Allah mengampuni dosanya, memberkahi usianya, dan mengumpulkan kita kembali dalam surgaNya.<br /><br /><b>Ibu, Poros Awal Peradaban</b><br /><br /><i>“Karir terbaik seorang wanita adalah menjadi ibu rumah tangga”</i> ( Mario Teguh )<br /><br />Anak yang unggul hanya akan lahir dari ibu yang unggul. Maka, sudah semestinya tidak layak lagi ada pandangan bahwa menjadi Ibu rumah tangga adalah sebuah tindakan pengekangan bagi para wanita untuk mengembangkan potensi-potensinya. Adalah para penganut feminisme, menggugat secara serampangan pembagian wilayah tanggung jawab antara kaum pria dan wanita. Para feminis beranggapan wilayah kerja wanita yang lebih cenderung pada ranah private adalah bentuk ketidakadilan terhadap kaum wanita. Lebih jauh mereka beranggapan melalui keikutsertaan wanita pada ranah publik dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas kaum wanita. Benarkah demikian?<br /><br />Saya selalu ingat apa yang dikatakan ibu saya, “Perempuan bagiannya di rumah, sedang laki-laki di luar rumah.” Sepintas terdengar sangat diskriminatif. Tapi, makin lama saya makin paham bahwa inilah yang dimaksud Job Descpription. Layaknya sebuah organisasi, keluarga pun mutlak memiliki job description. Dan hal yang harus kita pahami adalah tidak ada yang menjamin seorang yang memiliki wilayah kerja di sektor publik akan memiliki kemuliaan dan kualitas lebih baik dari seorang ibu yang memiliki wilayah tanggungjawab pada sektor privat. Karena semua kemuliaan mutlak hanya akan dipetik dari ketaqwaan dan ketaatan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semoga kita dapat renungkan apa yang difirmankan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam QS. An-Nisaa’ ayat 32, “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”<br /><br />Ibu, sebagai seorang ‘manajer’ rumah tangga adalah sebuah entitas terpenting dalam konteks pembentukan sebuah generasi. Tanpa seorang ibu yang berkualitas takkan lahir para manusia-manusia berkualitas. Ibulah, madrasah peradaban yang paling awal. Dari para ibulah cetak biru sebuah poros peradaban ditentukan. Kesungguhan para ibu men-tarbiyah keturunannya adalah langkah nyata rekonsiliasi sebuah bangsa. Dan kerja-kerja macam ini, bahkan para bidadari surga pun belum tentu mampu melakukannya. Dengan kesungguhan inilah, bahkan para bidadari pun akan mencemburuinya.<br /><br /><b>2. Wanita Shalihah : Pesona Di atas Pesona</b><br /><br /><i>Ia mutiara terindah dunia<br />Bunga terharum sepanjang masa<br />Ada cahaya di wajahnya, Betapa indah pesonanya<br />Bidadari bermata jeli pun cemburu padanya<br />Kelak, ia menjadi bidadari surga, Terindah dari yang ada</i><br /><br />( Hanan )<br /><br />Ya, bidadari surga yang Allah segerakan berikutnya adalah wanita shalihah. Konteks tulisan ini sama sekali bukan tentang fisik. Kita hanya akan membahas hal-hal substansial yang bernama kesalehan. Untuk itu, cukuplah dialog penuh ‘ibrah antara Ummu Salamah Radhiyallahu ‘Anha dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang didokumentasikan oleh Imam Ath-Thabrani sebagai pecut penyemangat, pengobar ruh kesalehan.<br /><br />Ummu Salamah Radhiyallahu ‘Anha berkata, “Wahai Rasulullah, Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam jelaskanlah kepadaku firman Subhanahu wa Ta’ala tentang bidadari-bidadari yang bermata jelita.” ( QS. Ad-Dukhan: 54 ) Beliau menjawab, “Bidadari yang kulitnya putih, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilau seperti sayap burung nasar.”<br /><br />Aku berkata lagi, “Jelaskan kepadaku tentang firman Allah, “Laksana mutiara yang tersimpan baik.” ( Al-Waqi’ah: 23 ) Beliau menjawab, “Kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tidak pernah tersentuh tangan manusia.”<br /><br />Aku berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah,“Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.” ( Ar-Rahman: 70 ) Beliau menjawab, “Akhlaqnya baik dan wajahnya cantik jelita.”<br /><br />Aku berkata lagi, “Jelaskan kepadaku firman Allah, “Seakan-akan mereka adalah telur (burung onta) yang tersimpan dengan baik.” ( Ash-Shaffat: 49 ) Beliau menjawab, “Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada di bagian dalam telur dan terlindung kulit telur bagian luar, atau yang biasa disebut putih telur.”<br /><br />Aku berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, Penuh cinta lagi sebaya umurnya” ( Al-Waqi’ah: 37 ) Beliau menjawab, “Mereka adalah wanita-wanita yang meninggal di dunia pada usia lanjut, dalam keadaan rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka sudah tahu, lalu Dia menjadikan mereka sebagai wanita-wanita gadis, penuh cinta, bergairah, mengasihi dan umurnya sebaya.”<br /><br />Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli” Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”<br /><br />Aku bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, “Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.”<br /><br />Aku berkata, “Wahai Rasulullah, salah seorang wanita di antara kami pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu meninggal dunia. Dia masuk surga dan mereka pun masuk surga pula. Siapakah di antara laki-laki itu yang akan menjadi suaminya di surga? Beliau menjawab, “Wahai Ummu Salamah, wanita itu disuruh memilih, lalu dia pun memilih siapa di antara mereka yang akhlaqnya paling bagus, lalu dia berkata, “Wahai Rabb-ku, sesungguhnya lelaki inilah yang paling baik akhlaqnya tatkala hidup bersamaku di dunia. Maka nikahkanlah aku dengannya”. Wahai Ummu Salamah, akhlaq yang baik itu akan pergi membawa dua kebaikan, dunia dan akhirat.”<br /><br />Keshalihan dan akhlaq baiklah sumber kemuliaan, semoga kita dapat meraihnya. Amiin.<br /><br />Courtesy : Dakwatuna<br /><br /><br /><br /><br />Fahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-46352288003455134292012-08-30T23:55:00.000-07:002012-09-07T08:50:34.155-07:00Alasan Bung Karno Memilih 17 Agustus 1945 sebagai hari kemerdekaan Indonesia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU1Izej8lxtQGTTHDkCELNyT0MvIigxWFjcagHPx94d-UQcR6sZt4PD30yINreiWK6TpVvr-SJdVEBgGYqe2qig_Kk55d4j2Cw1biIu1bfl9C0tG1H5uJTtJn2-Epn4q-Dw2JY7OuC5g/s1600/bung-karno.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU1Izej8lxtQGTTHDkCELNyT0MvIigxWFjcagHPx94d-UQcR6sZt4PD30yINreiWK6TpVvr-SJdVEBgGYqe2qig_Kk55d4j2Cw1biIu1bfl9C0tG1H5uJTtJn2-Epn4q-Dw2JY7OuC5g/s320/bung-karno.jpg" width="258" /></a></div>
Tanggal 17 Agustus 1945 adalah waktu yang sakral bagi bangsa Indonesia. Saat itu, Presiden RI pertama, Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia yang sekaligus menjadi tonggak baru perjalanan bangsa yang terdiri dari berbagai macam suku itu.<br />
<br />
Berbekal secarik kertas yang berisi tulisan tangan naskah proklamasi, Bung Karno dengan didampingi Moch Hatta, mengumandangkan proklamasi tanda lepasnya bangsa Indonesia dari penjajahan bangsa asing.<br />
<br />
Namun, pemilihan tanggal 17 Agustus sebagai waktu dibacakannya proklamasi bukanlah tanpa alasan. Dalam buku Samudera Merah Putih 19 September 1945, Jilid 1 (1984) karya Lasmidjah Hardi, diceritakan alasan Presiden Soekarno memilih tanggal 17 Agustus sebagai waktu proklamasi kemerdekaan salah satunya adalah karena Bung Karno mempercayai mistik.<br />
<br />
Alasan itu disampaikan Bung Karno saat berdiskusi dengan para pemuda, salah satunya adalah Sukarni, pada 16 Agustus 1945. Saat itu Bung Karno dan Bung Hatta ‘diculik’ oleh kaum pemuda ke sebuah tempat di Rengasdengklok, Karawang.<br />
<br />
‘Penculikan’ itu dilakukan untuk menekan kedua proklamator itu agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa ada embel-embel Jepang.<br />
<br />
“Yang paling penting di dalam peperangan dan revolusi adalah saatnya yang tepat. Di Saigon, saya sudah merencanakan seluruh pekerjaan ini untuk dijalankan tanggal 17,” kata Bung Karno.<br />
<br />
Mendengar pernyataan Bung Karno, Sukarni lantas bertanya. “Mengapa justru diambil tanggal 17, mengapa tidak sekarang saja, atau tanggal 16?” tanya Sukarni.<br />
<br />
Bung Karno lantas menjelaskan alasannya memilih tanggal 17 sebagai waktu memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.<br />
<br />
“Saya seorang yang percaya pada mistik. Saya tidak dapat menerangkan dengan pertimbangan akal, mengapa tanggal 17 lebih memberi harapan kepadaku. Akan tetapi saya merasakan di dalam kalbuku, bahwa itu adalah saat yang baik. Angka 17 adalah angka suci. Pertama-tama kita sedang berada dalam bulan suci Ramadan, waktu kita semua berpuasa, ini berarti saat yang paling suci bagi kita. Tanggal 17 besok hari Jumat, hari Jumat itu Jumat legi, Jumat yang berbahagia, Jumat suci. Alquran diturunkan tanggal 17, orang Islam sembahyang 17 rakaat, oleh karena itu kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia,” kata Soekarno seperti ditulis Lasmidjah Hardi.<br />
<br />
Kemudian pada sore harinya, Bung Karno dan Bung Hatta dijemput kembali menuju Jakarta, setelah tercapainya kesepakatan antara golongan muda dan tua. Saat itu, salah seorang perwakilan golongan tua, Ahmad Soebardjo memberikan jaminan kepada, proklamasi kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan pada 17 Agustus 1945, selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB.<br />
<br />
Bung Karno dan Bung Hatta akhirnya kembali ke Jakarta. Singkat cerita, setelah melewati sejumlah proses dan peristiwa, kumandang proklamasi akhirnya diproklamirkan Bung Karno di rumahnya, Jalan Pegangsaan Timur No 56 Jakarta, pada pukul 10.00 WIBFahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-47740520818013649242012-08-30T23:48:00.000-07:002012-09-07T08:50:58.971-07:00Ramadhan Adalah Bulan Kemerdekaan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqmW9uLdKZ8VqQ6-cBLy3GBft9zziX5TLGCmsgnvjAVc9jO2I-QxrXxAZbmz7cZ32vwDvPSckfBDzsc2E0KDJ6OFWSE2utftp0yZA0I2STucCOgI09Tp-knecFR_dymJc2EsZcmpyWXQ/s1600/ramadan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="293" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqmW9uLdKZ8VqQ6-cBLy3GBft9zziX5TLGCmsgnvjAVc9jO2I-QxrXxAZbmz7cZ32vwDvPSckfBDzsc2E0KDJ6OFWSE2utftp0yZA0I2STucCOgI09Tp-knecFR_dymJc2EsZcmpyWXQ/s320/ramadan.jpg" width="320" /></a></div>
Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Keistimewaan Ramadhan membuat orang – orang beriman berlomba – lomba memperbanyak amalan baik dan meninggalkan amalan buruknya. Bagi Umat Islam di Indonesia, Ramadhan Lebih dari sekadar Istimewa. Ramadhan adalah saksi sejarah puncak perjuangan kemerdekaan para ulama bersama umat Islam. Jumat, 9 Ramadhan 1334 H (17 Agustus 1945) adalah hari di mana kita memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Betapa Indah Allah menghadiahkan Kemerdekaan Bagi Bangsa Indonesia pada hari jumat dalam bulan Ramadhan. Namun berapa banyak umat Islam Indonesia hari ini yang tahu dan mensyukuri ketetapanNya.<br />
<br />
Peristiwa-peristiwa penting menuju kemerdekaan Indonesia terjadi pada bulan Ramadhan 1334 H. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dibentuk satu hari menjelang malam pertama bulan Ramadhan. Pada tanggal satu Ramadhan tentara sekutu menjatuhkan bom ke kota Nagasaki yang berakibat lumpuhnya kekuatan Jepang dan berada di ambang kekalahan perang.<br />
<br />
Keesokan harinya pada tanggal dua Ramadhan Soekarno, Hatta dan Radjiman menemui Marsekal Terauchi di Vietnam untuk membicarakan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 6 Ramadhan Jepang menyerah kepada sekutu. Ketika Soekarno, Hatta, dan Radjiman tiba di Indonesia. Para Pemuda yang telah mendengar kabar menyerahnya jepang kepada sekutu mendesak untuk segera memproklamirkan kemerdekaan namun ditolak. Pemuda menyusun kerjasama dan siasat untuk merebut kekuasaan dari Jepang.<br />
<br />
Pada malam hari sekitar pukul 22.00 tanggal 7 Ramadhan para pemuda yang dipimpin oleh Wikana mendatangi kediaman Soekarno untuk mendesak Proklamasi kemerdekaan dilakukan malam ini juga. Dini hari pada 8 Ramadhan Soekarno dan Hatta di culik ke Rengasdengklok.<br />
<br />
Dalam masalah penculikan Soekarno memberikan kritik keras kepada para pemuda yang tidak memahami masalah proklamasi dengan Indonesia yang terancam jepang dan sekutu. (Bung Karno Penyambung lidah rakyat). Bung Karno tidak mau didikte pemuda agar Proklamasi pada tengah malam.<br />
<br />
Bung Karno menuturkan bahwa sejak dari Saigon, sudah merencanakan proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 karena diyakini 17 merupakan angka keramat. Al- Qur’an diturunkan pada 17 Ramadhan. Shalat Seharinya terdiri dari 17 Rakaat, dan dipilihnya hari yang mulia, Jumat (Api sejarah 2).<br />
<br />
Selama masa persiapan menuju Kemerdekaan, Bung Karno meminta Rekomendasi dari beberapa Ulama. Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan rekomendasi yang diberikan oleh K.H Abdoel Moekti dari Muhammadiyah. K.H Hasyim Asy’ari memberikan kepastian kepada Bung Karno untuk tidak takut memproklamirkan Kemerdekaan.<br />
<br />
Penculikan berakhir ketika Mr. Achmad Soebardjo menjemput Seokarno, dan Hatta untuk kembali ke Jakarta. Menurut Mr. Achmad Soebardjo, pukul 03.00 pada waktu sahur Ramadhan teks proklamasi didiktekan oleh Bung Hatta, dan di tulis oleh Bung Karno. (Untuk Negeriku: Mohammad Hatta).<br />
<br />
Berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa Proklamasi dilaksanakan pada hari Jumat, 9 Ramadhan 1334H (17 Agustus 1945) pada Pukul 10 pagi di kediaman Bung Karno jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta.<br />
<br />
Saat ini Kita perlu merenungkan kembali makna Proklamasi bagi Umat Islam. Rangkaian peristiwa luar biasa yang terjadi di bulan Ramadhan adalah fakta sejarah yang patut untuk kita syukuri. Teks Proklamasi dituliskan ketika melaksanakan Sahur Ramadhan yang merupakan Sunnah Rasulullah. Kemudian dibacakan oleh Bung Karno yang sedang menjalankan ibadah Shaum.<br />
<br />
Peristiwa Proklamasi yang sangat besar maknanya bagi Perjuangan Umat Islam, Layak untuk kita Rayakan setiap 9 Ramadhan. Tidak semata – mata untuk Bersuka cita tetapi juga Memahami perjuangan para Ulama bersama umat Islam dalam memerdekakan Indonesia. Agar Bangsa ini senantiasa Bersyukur dan mendapatkan Kebanggaan sebagai Umat Islam.<br />
<br />
Nikmat Allah Manakah yang Kamu dustakan?<br />
<br />
Courtesy : <a href="http://www.dakwatuna.com/2012/07/21990/ramadhan-bulan-kemerdekaan/#ixzz22XQNI4tm" target="_blank">Dakwatuna </a><br />
<br />
<br />Fahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-88442748570073332142012-07-10T01:14:00.005-07:002012-09-10T09:26:40.100-07:00Kelak Islam Akan Kembali Menguasai Peradaban Dunia<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2EUQjH_eLNQuLxtX27J_bx-IL3cEhZC9LxzJeB11GAKr-J06yvPr17OChWXxe4rR7pfxtw7lemDn7I5gkYm41ZzoSB9sN_qXT3tzvJZ5fleXZ_qkhPw-v5Svx_txMDFOdFYRcXVZ0fg/s1600/masjid-agung-kordoba.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 360px; height: 260px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2EUQjH_eLNQuLxtX27J_bx-IL3cEhZC9LxzJeB11GAKr-J06yvPr17OChWXxe4rR7pfxtw7lemDn7I5gkYm41ZzoSB9sN_qXT3tzvJZ5fleXZ_qkhPw-v5Svx_txMDFOdFYRcXVZ0fg/s400/masjid-agung-kordoba.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5786466376396268690" border="0" /></a><a href="http://islamcybernews.blogspot.com/2012/06/sejarah-peradaban-dan-kejayaan-islam.html">Sejarah umat Islam dalam pentas peradaban dunia</a> berlangsung sangat lama yaitu sekitar 13 abad lamanya. Sejak masa kepemimpinan Rasulullah SAW di Madinah (622-632M), Masa Daulah Khulafaur Rasyidin (632-661M), Masa Daulah Umayyah (661-750M) dan Masa Daulah Abbasiyah (750-1258 M) sampai runtuhnya Kekhalifahan Turki Utsmani pada tanggal 28 Rajab tahun 1342 H atau bertepatan dengan tanggal 3 Maret 1924 M. Pada masa-masa kejayaan dan puncak keemasannya banyak melahirkan ilmuwan muslim berkaliber internasional yang telah menorehkan karya-karya luar biasa dan bermanfaat bagi umat manusia yang terjadi selama kurang lebih 700 tahun, dimulai dari abad 6 M sampai dengan abad 12 M. Pada masa tersebut, kendali peradaban dunia berada pada tangan umat Islam.<br /><br />Sebagai contoh, sangat banyak bukti-bukti sejarah yang bernilai tinggi selama masa pemerintahan Sultan Sulaiman dari dinasti Utsmaniyah dalam berbagai bidang, diantaranya pengembangan sains dan hukum, sastra Arab, Persia dan Turki. Ketika itu peradaban Turki, Bizantium dan Itali berpadu menghasilkan kejeniusan peradaban Turki Utsmani.<br /><br />Thomas Carlyle melukiskan <a href="http://islamcybernews.blogspot.com/2012/06/sejarah-peradaban-dan-kejayaan-islam.html">perkembangan peradaban Islam</a> sebagai suatu ledakan yang membahana seluruh dunia. Bahkan seorang Napoleon Bonaparte menegaskan, “Musa telah mewahyukan kewujudan Tuhan kepada kaumnya, Jesus kepada wilayah Romawi, sementara Muhammad ke seluruh kontinen jagat raya.”<br /><br />Adalah sesuatu yang mengagumkan dalam peradaban Islam ketika bahasa Arab digunakan sebagai bahasa ilmu, sains, kedokteran dan sastra. Philip K. Hitti dalam bukunya “Short History of the Arabs” menjelaskan, selama berabad-abad bahasa Arab sudah menjadi bahasa ilmu pengetahuan, budaya dan bahasa kemajuan intelektual untuk seluruh dunia saat itu, kecuali timur jauh.<br /><br />Dari abad ke-9 sampai abad ke-12, karya-karya tentang filosofi, sejarah, kedokteran keagamaan, astronomi dan geografi lebih banyak ditulis dalam bahasa Arab daripada bahasa lainnya. Al Qur’an pun menjadi sumber ajaran dan inspirasi dalam membangun peradaban Islam.<br /><br />Selama ini ada kesan bahwa seolah-olah awal peradaban Islam yang dicetuskan oleh Nabi Muhammad Saw terputus dengan umat Islam masa kini yang berada di wilayah lain. Sebagai contoh adalah kesulitan kita bila ingin mengenal dinasti-dinasti Islam yang pernah berkuasa di Kota Seville pada abad 9 dan 10 Masehi, termasuk universitas apa saja yang berdiri di Cordova, dan siapa saja tokoh ulama dari Valencia dan Toledo di abad 11.<br /><br />Demikian juga halnya, saat kita hendak mengetahui para ulama yang pernah hidup dan tinggal di Kota Yerusalem, kampus-kampus yang pernah hadir dan membahana di masa dinasti Nizam al-Mulk.<br /><br />Lebih jauh lagi, kita hampir benar-benar terputus dengan saudara-saudara Cina Muslim, baik di utara, tengah dan selatan daratan Cina. Kita hampir tidak mengenal bahwa ternyata cukup banyak para jenderal Muslim yang berjuang secara diam-diam pada masa Mao Ze Tsung dan Deng Xiao Ping. Mereka istiqomah membela kepentingan umat Islam di Cina.<br /><br />Jalan satu-satunya untuk mengenal peradaban Islam di Damaskus, Baghdad dan Yerusalem adalah dengan menelaah kitab-kitab kuning seperti: Tarikh at-Thabari, Tarikh al-Baladzuri, Tarikh Ibnu Khaldun, Tarikh Ibn Katsir, atau Thabaqat Ibn Saad yang bagi kebanyakan orang sangat sulit dan tidak mudah di dapat di pesantren-pesantren.<br /><br />Memang ada beberapa informasi di website, tetapi itu pun terputus-putus dan tidak jarang hasil karya ilmiah Barat yang seringkali sudah terdistorsi. Mengingat begitu luas dan besarnya cakupan peradaban Islam ini maka kita dapat mengkategorikannya berdasarkan kota pusat-pusat peradaban yang tidak mengikuti rentang kronologis waktu. Kota-kota yang dikenal sebagai kota pusat peradaban Islam antara lain: Makkah, Madinah, Yerusalem, Damaskus, Baghdad, Kairo, Istanbul, Persia, Andalusia, dan Cina Muslim.<br /><br />Dengan bukti-bukti sejarah ini, tak dapat dipungkiri, bahwa peradaban Islam adalah salah satu peradaban yang paling unik, terlahir paling muda, menyebar paling cepat, mencakup wilayah yang paling luas, dianut oleh sangat banyak jenis suku bangsa dan ras, muncul dalam berbagai aspek yang sangat beragam, baik dalam bidang sastra, kaligrafi, arsitektur, busana dan berbagai disiplin keilmuan.<br /><br />Lebih dahsyat lagi adalah semangat yang dikandung Al Qur’an yang bersifat universal dan penuh nilai-nilai, bertemu dengan budaya asal penganut Islam, seperti di Turki, Bosnia, Afrika, Maroko dan Indonesia. Peradaban Islam kemudian terwujud dalam bentuk akulturasi yang sangat unik dan menawan.<br /><br />Karena itulah kita bisa menjadikannya sebagai motivasi dan bekal untuk mengejar berbagai ketinggalan dan kembali memimpin peradaban dunia.<br /><br /><a href="http://www.voa-islam.com/">voa-islam</a> dan dari berbagai sumber<br />Fahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-68146625774778369452012-06-26T23:56:00.000-07:002012-09-10T17:43:24.725-07:00Mukjizat Alquran tentang Angin yang Mengawinkan<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOttdYGGIHaZqni6tztU882o1mQmFThkFrCJP1_Hu7RbIaNmjYlOA46RPHiKhF5t2f8VXJjDpZ4zJzo-XsAU5DWjcKE8vXBGedVKo2Hx12jVHnoFH7aIi_QuLQX2afFWWUUZVTDDN8jQ/s1600/mendung.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 338px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOttdYGGIHaZqni6tztU882o1mQmFThkFrCJP1_Hu7RbIaNmjYlOA46RPHiKhF5t2f8VXJjDpZ4zJzo-XsAU5DWjcKE8vXBGedVKo2Hx12jVHnoFH7aIi_QuLQX2afFWWUUZVTDDN8jQ/s400/mendung.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5786713217455555234" border="0" /></a>Pernahkah Anda perhatikan tentang bagaimana proses terjadinya hujan?. Jauh sebelum ada ilmu meteorologi modern, pada abad ke-7 M, Alquran telah menjelaskan tentang fungsi angin dalam proses pembentukan hujan.<br /><br />Didalam surah Al-Hijr ayat 22, dijelaskan tentang sifat angin yang mengawinkan hingga terbentuknya hujan.<br /><br />"<span style="font-style: italic;">Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit lalu Kami beri minum kamu dengan air itu dan sekali kali bukanlah kamu yang menyimpannya</span>." (QS Al-Hijr :22)<br /><br />Ayat ini menekankan bahwa fase pertama dalam pembentukan hujan adalah angin. Hingga awal abad ke 20, satu-satunya hubungan antara angin dan hujan yang diketahui hanyalah bahwa angin yang menggerakkan awan. Namun, penemuan ilmu meteorologi modern telah menunjukkan peran "mengawinkan" dari angin dalam pembentukan hujan. Fungsi mengawinkan dari angin ini terjadi seperti berikut:<br /><br />"Di atas permukaan laut dan samudera, gelembung udara yang tak terhitung jumlahnya terbentuk akibat pembentukan buih. Pada saat gelembung-gelembung ini pecah, ribuan partikel kecil dengan diameter seperseratus milimeter, terlempar ke udara. Partikel-partikel ini, yang dikenal sebagai aerosol, bercampur dengan debu daratan yang terbawa oleh angin dan selanjutnya terbawa ke lapisan atas atmosfer."<br /><br />"Partikel-partikel ini dibawa naik ke atas lebih tinggi oleh angin dan bertemu dengan uap air di sana. Uap air mengembun di sekitar partikel-partikel ini dan berubah menjadi butiran-butiran air. Butiran-butiran air ini mula-mula berkumpul dan membentuk awan dan kemudian jatuh ke Bumi dalam bentuk hujan."<br /><br />Pada proses tersebut angin “mengawinkan” uap air yang melayang di udara dengan partikel-partikel yang di bawanya dari laut dan akhirnya membantu pembentukan awan hujan. Apabila angin tidak memiliki sifat ini, butiran-butiran air di atmosfer bagian atas tidak akan pernah terbentuk dan hujanpun tidak akan pernah terjadi.<br /><br />Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya.Fahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-90522147616940130722012-06-11T02:09:00.001-07:002012-09-10T09:34:54.650-07:00Sejarah Peradaban dan Kejayaan Islam<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBCc5LutnyjKvpzaktIO_aR8OFu2VfkZn3o7ZrjQs9VgyJ-P9B1EUrXLlAXf06xrFyoTo9jTAVbUX5RzlanmYkiNtEAoGrdlZ2MZGPV2l0kiw4VjQ1_kyVEywGgBCHiPmxZOC9uJi-kA/s1600/Peta-Peradaban-Islam-di-Eropa.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 293px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBCc5LutnyjKvpzaktIO_aR8OFu2VfkZn3o7ZrjQs9VgyJ-P9B1EUrXLlAXf06xrFyoTo9jTAVbUX5RzlanmYkiNtEAoGrdlZ2MZGPV2l0kiw4VjQ1_kyVEywGgBCHiPmxZOC9uJi-kA/s400/Peta-Peradaban-Islam-di-Eropa.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5786579061222185778" border="0" /></a>Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia berlangsung sangat lama, lebih kurang sekitar 13 abad, yaitu sejak masa kepemimpinan Rasulullah SAW di Madinah dilanjutkan oleh Daulah Khulafaur Rasyidin (632-661M) sampai tumbangnya Kekhalifahan Turki Utsmani pada tanggal 28 Rajab tahun 1342 H atau bertepatan dengan tanggal 3 Maret 1924 M. Pada masa-masa kejayaan dan puncak keemasannya banyak terlahir ilmuwan muslim berkaliber internasional yang telah menorehkan karya-karya luar biasa dan bermanfaat bagi umat manusia. Era tersebut terjadi selama kurang lebih 700 tahun, dimulai dari abad 6 M sampai dengan abad 12 M. Pada Saat itu kendali peradaban dunia berada ditangan umat Islam.<br /><br />Saat berjayanya peradaban Islam, semangat pencarian ilmu sangat kental dalam kehidupan sehari-hari. Semangat pencarian ilmu yang berkembang menjadi tradisi intelektual secara historis dimulai dari pemahaman terhadap Al-Qur'an yang diwahyukan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang kemudian dipahami, ditafsirkan dan dikembangkan oleh para sahabat, tabiin, tabi' tabiin dan para ulama yang datang kemudian dengan merujuk pada Sunnah Nabi Muhammad SAW.<br /><br />Adapun masa-masa kejayaan dan keemasan peradaban Islam setidaknya dapat dikelompokkan sebagai berikut:<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Era Rasulullah Muhammad SAW (622-632M) dan Periode Khulafaur Rasyidin (632-661 M)</span><br /><br />Kesuksesan Rasulullah Muhammad SAW dalam membangun peradaban Islam yang tiada taranya dalam sejarah dicapai dalam kurun waktu 23 tahun, yaitu 13 tahun langkah persiapan pada periode Makkah (Makiyyah) dan 10 tahun periode Madinah (Madaniyah). Periode 23 tahun merupakan rentang waktu kurang dari satu generasi, dimana Beliau telah berhasil memegang kendali kekuasaan atas bangsa-bangsa yang lebih tua peradabannya saat itu khususnya Romawi, Persia dan Mesir.<br /><br />Seorang ahli pikir Perancis bernama Dr. Gustave Le Bone mengatakan:<br />“<span style="font-style: italic;">Dalam satu abad atau 3 keturunan, tidak ada bangsa-bangsa manusia dapat mengadakan perubahan yang berarti. Bangsa Perancis memerlukan 30 keturunan atau 1000 tahun baru dapat membentuk suatu masyarakat yang beridentitas Perancis. Hal ini juga terdapat pada seluruh bangsa dan umat tanpa kecuali selain dari umat Islam, sebab Muhammad sang Rasul sudah dapat membangun suatu masyarakat baru dalam tempo satu keturunan (23 tahun) yang tidak dapat ditiru atau diperbuat oleh orang lain</span>”.<br /><br />Masa kerasulan Muhammad SAW pada akhir periode Madinah merupakan puncak peradaban Islam, karena disitulah sistem Islam disempurnakan dan ditegakkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagaimana firman Allah SWt yang termaktub dalam Al-Qur'an<br /><br />“<span style="font-style: italic;">Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu</span>”. (QS. Al-Maidah : 3).<br /><br />Generasi pada masa itu merupakan generasi terbaik sebagaimana firman Allah SWT :<br /><br />“<span style="font-style: italic;">Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah</span>”. (QS. Ali Imran : 110).<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Periode Daulah Umayyah (661-750M)</span><br /><br />Masa Daulah Umayyah berlangsung selama lebih kurang 90 tahun. Beberapa orang Khalifah besar Bani Umayyah ini adalah Muawiyah bin Abi Sufyan (661-680 M), Abdul Malik bin Marwan (685- 705 M), Al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M), Umar bin Abdul Aziz (717- 720 M) dan Hasyim bin Abdul Malik (724- 743 M).<br /><br />Awal berlangsungya periode Daulah Umayyah lebih memprioritaskan pada perluasan wilayah kekuasaan. Ekspansi wilayah yang sempat terhenti pada masa Khalifah Utsman bin Affan dan Khalifah Ali bin Abi Thalib dilanjutkan kembali oleh Daulah Umayyah. Pada zaman Muawiyah, Tunisia ditaklukkan. Di sebelah Timur, Muawiyah dapat menguasai daerah Khurasan sampai ke sungai Oxus dan Afganistan sampai ke Kabul. Angkatan lautnya melakukan serangan-serangan ke Konstantinopel, ibu kota Byzantium . Ekspansi ke timur yang dilakukan Muawiyah kemudian dilanjutkan oleh Khalifah Abdul Malik. Dia mengirim tentara menyeberangi sungai Oxus dan berhasil menundukkan Balkh, Bukhara, Khawarizm, Ferghana dan Samarkand. Tentaranya bahkan sampai ke India dan dapat menguasai Balukhistan, Sind dan daerah Punjab sampai ke Maltan.<br /><br />Ekspansi ke Barat secara besar-besaran dilanjutkan pada zaman Al-Walid bin Abdul Malik. Masa pemerintahan Walid adalah masa ketenteraman, kemakmuran dan ketertiban, dimana umat Islam merasa hidup bahagia. Pada masa pemerintahannya yang berjalan kurang lebih sepuluh tahun, tercatat bahwa pada tahun 711 M melakukan suatu ekspedisi militer dari Afrika Utara menuju wilayah Barat Daya, benua Eropa. Setelah Aljazair dan Marokko dapat ditundukan, <a href="http://islamcybernews.blogspot.com/2011/09/tariq-bin-ziyad-sang-penakluk-andalusia.html">Tariq bin Ziyad</a>, panglima pasukan Islam, dengan pasukannya menyeberangi selat yang memisahkan antara Marokko dengan benua Eropa, dan mendarat di suatu tempat yang sekarang dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Tariq). Tentara Spanyol dapat dikalahkan. Dengan demikian, Spanyol menjadi sasaran ekspansi selanjutnya. Ibu kota Spanyol, Cordova, dengan cepatnya dapat dikuasai. Menyusul setelah itu kota-kota lain seperti Seville, Elvira dan Toledo yang dijadikan ibu kota Spanyol yang baru setelah jatuhnya Cordova. Pasukan Islam memperoleh kemenangan dengan mudah karena mendapat dukungan dari rakyat setempat yang sejak lama menderita akibat kekejaman penguasa.<br /><br />Pada zaman Umar bin Abdul Aziz, serangan dilakukan ke Prancis melalui pegunungan Piranee. Serangan ini dipimpin oleh Aburrahman bin Abdullah Al-Ghafiqi. Ia mulai dengan menyerang Bordeaux, Poitiers. Dari sana ia mencoba menyerang Tours. Namun, dalam peperangan yang terjadi di luar kota Tours, Al-Ghafiqi terbunuh, dan tentaranya mundur kembali ke Spanyol. Disamping daerah-daerah tersebut di atas, pulau-pulau yang terdapat di Laut Tengah juga jatuh ke tangan Islam pada zaman Bani Umayyah.<br /><br />Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, baik di timur maupun barat, wilayah kekuasaan Islam masa Bani Umayyah ini betul-betul sangat luas. Daerah-daerah itu meliputi Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Jazirah Arabia, Irak, sebagian Asia Kecil, Persia, Afganistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan, Turkmenia, Uzbek, dan Kirgis di Asia Tengah.<br /><br />Disamping ekspansi kekuasaan Islam, Bani Umayyah juga banyak berjasa dalam pembangunan di berbagai bidang. Pada bidang pengembangan keilmuan, Daulah Umayyah mengawalinya dengan mengeluarkan sebuah kebijakan startegis. Adalah Khalifah Abdul Malik (685-705M) merupakan Khalifah pertama yang berhasil melakukan berbagi pembenahan administrasi pemerintahan dimana beliau memerintahkan penggunaan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan dan kenegaraan di seluruh wilayah Islam yang membentang dari Pegunungan Thian Shan di sebelah Timur sampai Pegunungan Pyrenees di Sebelah Barat, termasuk dalam berbagai administrasi kenegaraan lainnya. Pada perkembangan selanjutnya bahasa Arab menjadi bahasa umum sebagai bahasa pengantar dunia (lingua franca), juga menjadi bahasa diplomatik antar Bangsa diantara Barat dan Timur bahkan berkembang menjadi bahasa ilmiah sampai kepada zaman renaissance. Hingga Roger Bacon (1214-1294 M) dari Oxford ahli pikir Inggeris terbesar , menurut Ecyclopedia Britanica, 1951, volume II, halaman 191-197, mendorong sedemikian rupa untuk mempelajari Bahasa Arab guna memperoleh pengetahuan yang sangat murni, yang menyatakan bahwa: “Roger Bacon, placing Averroes beside Aristole and Avicenna, recomends the study of Arabic as the only way of getting the knowledge which bad versions obscured”, yakni “menganjurkan mempelajari Bahasa Arab sebagai jalan satu-satunya bagi memperoleh ilmu yang telah dikaburkan oleh versi-versi yang jelek” sebelumnya.<br /><br />Kemajuan tradisi intelektual dan ilmu pengetahuan pada zaman Daulah Umayyah di Andalusia dirasakan oleh masyarakat Eropa. Oliver Leaman menggambarkan kondisi kehidupan intelektual di sana sebagai berikut:<br /><br />“<span style="font-style: italic;">….pada masa peradaban agung muncul di Andalus, siapapun di Eropa yang ingin mengetahui sesuatu yang ilmiah ia harus pergi ke Andalus. Di waktu itu banyak sekali problem dalam literatur Latin yang masih belum terselesaikan, dan jika seseorang pergi ke Andalus maka sekembalinya dari sana ia tiba-tiba mampu menyelesaikan masalah-masalah itu. Jadi Islam di Spanyol mempunyai reputasi selama ratusan tahun dan menduduki puncak tertinggi dalam pengetahuan filsafat, sains, tehnik dan matematika. Ia mirip seperti posisi Amerika saat ini, dimana beberapa universitas penting berada</span>”.<br /><br />Pada bidang lainnya, pembangunan yang dilakukan Muawiyah diantaranya mendirikan dinas pos dan tempat-tempat tertentu dengan menyediakan kuda yang lengkap dengan peralatannya di sepanjang jalan. Dia juga berusaha menertibkan angkatan bersenjata dan mencetak mata uang. Pada masanya, jabatan khusus seorang hakim (qadhi) mulai berkembang menjadi profesi tersendiri. Qadhi adalah seorang spesialis dibidangnya. Khalifah Abdul Malik mengubah mata uang Bizantium dan Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Untuk itu, dia mencetak uang tersendiri pada tahun 659 M dengan memakai kata-kata dan tulisan Arab. Keberhasilan Khalifah Abdul Malik diikuti oleh puteranya Al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M) seorang yang berkemauan keras dan berkemampuan melaksanakan pembangunan. Dia membangun panti-panti untuk orang cacat. Semua personel yang terlibat dalam kegiatan kemanusiaan ini digaji oleh negara secara tetap. Dia juga membangun jalan-jalan raya yang menghubungkan suatu daerah dengan daerah lainnya, pabrik-pabrik, gedung-gedung pemerintahan dan masjid-masjid yang megah.<br /><br />Pada lapangan perdagangan yakni pada saat peradaban Islam telah menguasai dunia perdagangan sejak permulaan Daulah Umayyah (661-750M), dimana pesisir lautan Hindia sampai ke Lembah Sind, sehingga terjalin kesatuan wilayah yang luas dari Timur sampai Barat yang berimplikasi terhadap lancarnya lalu-lintas dagang di dataran antara Cina dengan dunia belahan barat pegunungan Thian Shan melalui Jalan Sutera (Silk Road) yang terkenal itu, yang kemudian terbuka pula jalur perdagangan melalui Teluk Persia dan Teluk Aden yang menghubungkannya dengan kota-kota dagang di sepanjang pesisir Benua Eropa, menyebabkan “kebutuhan Eropa pada saat itu amat tergantung pada kegiatan dagang di dalam wilayah Islam”.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Periode Daulah Abbasiyah ( 750M - 1258 M)</span><br /><br />Masa Kedaulatan Abbasiyah berlangsung selama 508 tahun, sebuah rentang sejarah yang cukup lama dalam sebuah peradaban. Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan politik, para sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan Bani Abbas menjadi lima periode:<br />(1) Periode Pertama (750 M- 847 M), disebut periode pengaruh Persia pertama;<br />(2) Periode Kedua (847 M-945 M), disebut periode pengaruh Turki pertama;<br />(3) Periode Ketiga (945 M-1055 M), masa kekuasaan dinasti Buwaih dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh Persia kedua;<br />(4) Periode Keempat (1055 M-1194 M), masa kekuasaan dinasti Bani Seljuk dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah; biasanya disebut juga dengan masa pengaruh Turki kedua; (5) Periode Kelima (1194 M-1258 M), masa Khalifah bebas dari pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Baghdad.<br /><br />Tidak seperti pada periode Umayyah, Periode pertama Daulah Abbasiyah lebih mengutamakan pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam daripada perluasan wilayah. Fakta sejarah mencatat bahwa masa Kedaulatan Abbasiyah merupakan pencapaian cemerlang di dunia Islam pada bidang sains, teknologi dan filsafat. Pada saat itu dua pertiga bagian dunia dikuasai oleh Kekhalifahan Islam.<br /><br />Masa sepuluh Khalifah pertama dari Daulah Abbasiyah merupakan masa kejayaan (keemasan) peradaban Islam, dimana Baghdad mengalami kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat. Secara politis, para khalifah betul-betul merupakan tokoh yang kuat dan merupakan pusat kekuasaan politik dan agama sekaligus. Di sisi lain, kemakmuran masyarakat mencapai tingkat tertinggi. Periode ini juga berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam Islam. Namun setelah periode ini berakhir, pemerintahan Bani Abbas mulai menurun dalam bidang politik, meskipun filsafat dan ilmu pengetahuan terus berkembang.<br /><br />Pada masa sepuluh Khalifah pertama itu, puncak pencapaian kemajuan peradaban Islam terjadi pada masa pemerintahan Harun Al-Rasyid (786-809 M). Harun Al-Rasyid adalah figur khalifah shaleh ahli ibadah, senang bershadaqah, sangat mencintai ilmu sekaligus mencintai para ulama, senang dikritik serta sangat merindukan nasihat terutama dari para ulama. Pada masa pemerintahannya dilakukan sebuah gerakan penerjemahan berbagai buku Yunani dengan menggaji para penerjemah dari golongan Kristen dan penganut agama lainnya yang ahli. Ia juga banyak mendirikan sekolah, yang salah satu karya besarnya adalah pembangunan Baitul Hikmah, sebagai pusat penerjemahan yang berfungsi sebagai perguruan tinggi dengan perpustakaan yang besar. Perpustakaan pada masa itu lebih merupakan sebuah universitas, karena di samping terdapat kitab-kitab, disana orang juga dapat membaca, menulis dan berdiskusi.<br /><br />Harun Al-Rasyid juga menggunakan kekayaan yang banyak untuk dimanfaatkan bagi keperluan sosial. Rumah sakit, lembaga pendidikan dokter, dan farmasi didirikan. Pada masanya sudah terdapat paling tidak sekitar 800 orang dokter. Disamping itu, pemandian-pemandian umum juga dibangun. Kesejahteraan, sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan serta kesusasteraan berada pada zaman keemasannya. Pada masa inilah negara Islam menempatkan dirinya sebagai negara terkuat yang tak tertandingi.<br /><br />Terjadinya perkembangan lembaga pendidikan pada masa Harun Al Rasyid mencerminkan terjadinya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Hal ini sangat ditentukan oleh perkembangan bahasa Arab, baik sebagai bahasa administrasi yang sudah berlaku sejak zaman Bani Umayyah, maupun sebagai bahasa ilmu pengetahuan.<br /><br />Pada masa pemerintahan Abbasiyah pertama juga lahir para imam mazhab hukum yang empat hidup Imam Abu Hanifah (700-767 M), Imam Malik (713-795 M), Imam Syafi'i (767-820 M) dan Imam Ahmad bin Hambal (780-855 M).<br /><br />Pencapaian kemajuan dunia Islam pada bidang ilmu pengetahuan tersebut tidak terlepas dari adanya sikap terbuka dari pemerintahan Islam pada saat itu terhadap berbagai budaya dari bangsa-bangsa sebelumnya seperti Yunani, Persia, India dan yang lainnya. Gerakan penterjemahan yang dilakukan sejak Khalifah Al-Mansur (745-775 M) hingga Harun Al-Rasyid berimplikasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan umum, terutama di bidang astronomi, kedokteran, filsafat, kimia, farmasi, biologi, fisika dan sejarah.<br /><br />Menurut Demitri Gutas proses penterjemahan di zaman Abbasiyah didorong oleh motif sosial, politik dan intelektual. Ini berarti bahwa para pihak baik dari unsur masyarakat, elit penguasa, pengusaha dan cendekiawan terlibat dalam proses ini, sehingga dampaknya secara kultural sangat besar.<br /><br />Gerakan penerjemahan pada zaman itu kemudian diikuti oleh suatu periode kreativitas besar, karena generasi baru para ilmuwan dan ahli pikir muslim yang terpelajar itu kemudian membangun dengan ilmu pengetahuan yang diperolehnya untuk mengkontribusikannya dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.<br /><br />Menurut Marshall, proses pengislaman tradisi-tradisi itu telah berbuat lebih jauh dari sekadar mengintegrasikan dan memperbaiki, hal itu telah menghasilkan energi kreatif yang luar biasa. Menurutnya, periode kekhalifahan dalam sejarah Islam merupakan periode pengembangan di bidang ilmu, pengetahuan dan kebudayaan, dimana pada zaman itu telah melahirkan tokoh-tokoh besar di bidang filsafat dan ilmu pengetahuan seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Al-Farabi.<br /><br />Berbagai pusat pendidikan tempat menuntut ilmu dengan perpustakaan-perpustakaan besar bermunculan di Cordova, Palermo, Nisyapur, Kairo, Baghdad, Damaskus, dan Bukhara, dimana pada saat yang sama telah mengungguli Eropa yang tenggelam dalam kegelapan selama berabad-abad. Kehidupan kebudayaan dan politik baik dari kalangan orang Islam maupun non-muslim pada zaman tersebut dilakukan dalam kerangka Islam dan bahasa Arab, walaupun terdapat perbedaan-perbedaan agama dan suku yang plural.<br /><br />Pada saat itu umat Islam telah berhasil melakukan sebuah akselerasi, jauh meninggalkan peradaban yang ada pada saat itu. Hidupnya tradisi keilmuan, tradisi intelektual melalui gerakan penerjamahan yang kemudian dilanjutkan dengan gerakan penyelidikan yang didukung oleh kuatnya kolaborasi dan spirit pencarian, pengembangan ilmu pengetahuan yang berkembang secara pesat tersebut, mengakibatkan terjadinya lompatan kemajuan diberbagai bidang keilmuan yang telah melahirkan berbagai karya ilmiah yang luar biasa.<br /><br />Menurut Oliver Leaman proses penterjemahan yang dilakukan ilmuwan muslim tidak hanya menterjemahkan karya-karya Yunani secara ansich, tetapi juga mengkaji teks-teks itu, memberi komentar, memodifikasi dan mengasimilasikannya dengan ajaran Islam. Proses asimilasi tersebut menurut Thomas Brown terjadi ketika peradaban Islam telah kokoh. Sains, filsafat dan kedoketeran Yunani diadopsi sehingga masuk kedalam lingkungan pandangan hidup Islam. Proses ini menggambarkan betapa tingginya tingkat kreativitas ilmuwan muslim sehingga dari proses tersebut telah melahirkan pemikiran baru yang berbeda sama sekali dari pemikiran Yunani dan bahkan boleh jadi asing bagi pemikiran Yunani.<br /><br />Pada masa-masa permulaan perkembangan kekuasaan, Islam telah memberikan kontribusi kepada dunia berupa tiga jenis alat penting yaitu paper (kertas), compass (kompas) and gunpowder (mesiu). Penemuan alat cetak (movable types) di Tiongkok pada penghujung abad ke-8 M dan penemuan alat cetak serupa di Barat pada pertengahan abad 15 oleh Johann Gutenberg, menurut buku Historians’ History of the World, akan tidak ada arti dan gunanya jika Bangsa Arab tidak menemukan lebih dahulu cara-cara bagi pembuatan kertas.<br /><br />Pencapaian prestasi yang gemilang sebagai implikasi dari gerakan terjemahan yang dilakukan pada zaman Daulah Abbasiah sangat jelas terlihat pada lahirnya para ilmuwan muslim yang mashur dan berkaliber internasional seperti :<br /><ol><li>Al-Biruni pada ilmu fisika dan kedokteran;<br /></li><li>Jabir bin Hayyan (Geber) pada ilmu kimia;<br /></li><li>Al-Khawarizmi (Algorism) pada ilmu matematika;<br /></li><li>Al-Kindi (filsafat);</li><li>Al-Farazi, Al-Fargani, Al-Bitruji (astronomi);<br /></li><li>Abu Ali Al-Hasan bin Haythami pada bidang teknik dan optik;<br /></li><li>Ibnu Sina (Avicenna) yang dikenal dengan Bapak Ilmu Kedokteran Modern;<br /></li><li>Ibnu Rusyd (Averroes) pada bidang filsafat;</li><li>Ibnu Khaldun (sejarah, sosiologi).<br /></li></ol>Mereka semua telah meletakkan dasar pada berbagai bidang ilmu pengetahuan. Beberapa ilmuwan muslim lainnya pada masa Daulah Abbasiyah yang karyanya diakui dunia diantaranya:<br /><ol><li>Al-Razi (guru Ibnu Sina), berkarya dibidang kimia dan kedokteran, menghasilkan 224 judul buku, 140 buku tentang pengobatan, diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin. Bukunya yang paling masyhur adalah Al-Hawi Fi ‘Ilm At Tadawi (30 jilid, berisi tentang jenis-jenis penyakit dan upaya penyembuhannya). Buku-bukunya menjadi bahan rujukan serta panduan dokter di seluruh Eropa hingga abad 17. Al-Razi adalah tokoh pertama yang membedakan antara penyakit cacar dengan measles. Dia juga orang pertama yang menyusun buku mengenai kedokteran anak. Sesudahnya, ilmu kedokteraan berada di tangan Ibnu Sina.</li><li>Al-Battani (Al-Batenius), seorang astronom. Hasil perhitungannya tentang bumi mengelilingi pusat tata surya dalam waktu 365 hari, 5 jam, 46 menit, 24 detik, mendekati akurat. Buku yang paling terkenal adalah Kitab Al Zij dalam bahasa latin: De Scienta Stellerum u De Numeris Stellerumet Motibus, dimana terjemahan tertua dari karyanya masih ada di Vatikan.</li><li>Al Ya’qubi, seorang ahli geografi, sejarawan dan pengembara. Buku tertua dalam sejarah ilmu geografi berjudul Al Buldan (891), yang diterbitkan kembali oleh Belanda dengan judul Ibn Waddih qui dicitur al-Ya’qubi historiae.</li><li>Al Buzjani (Abul Wafa). Ia mengembangkan beberapa teori penting di bidang matematika (geometri dan trigonometri).<br /></li></ol>Sejarah telah membuktikan bahwa kontribusi Islam pada kemajuan ilmu pengetahuan di dunia modern menjadi fakta sejarah yang tak terbantahkan. Bahkan bermula dari dunia Islam-lah ilmu pengetahuan mengalami transmisi (penyebaran, penularan), diseminasi dan proliferasi (pengembangan) ke dunia Barat yang sebelumnya diliputi oleh masa ‘the Dark Ages’ mendorong munculnya zaman renaissance atau enlightenment (pencerahan) di Eropa.<br /><br />Melalui dunia Islam-lah mereka mendapat akses untuk mendalami dan mengembangkan ilmu pengetahuan modern. Menurut George Barton, ketika dunia Barat sudah cukup masak untuk merasakan perlunya ilmu pengetahuan yang lebih dalam, perhatiannya pertama-tama tidak ditujukan kepada sumber-sumber Yunani, melainkan kepada sumber-sumber Arab.<br /><br />Sebelum Islam datang, menurut Gustav Le Bon, Eropa berada dalam kondisi kegelapan, tak satupun bidang ilmu yang maju bahkan lebih percaya pada tahayul. Sebuah kisah menarik terjadi pada zaman Daulah Abbasiah saat kepemimpinan Harun Al-Rasyid, tatkala beliau mengirimkan jam sebagai hadiah pada Charlemagne seorang penguasa di Eropa. Penunjuk waktu yang setiap jamnya berbunyi itu oleh pihak Uskup dan para Rahib disangka bahwa di dalam jam itu ada jinnya sehingga mereka merasa ketakutan, karena dianggap sebagai benda sihir. Pada masa itu dan masa-masa berikutnya, baik di belahan Timur Kristen maupun di belahan Barat Kristen masih mempergunakan jam pasir sebagai penentuan waktu.<br /><br />Bagaimana kondisi kegelapan Eropa pada zaman pertengahan (Abad 9 M) bukan hanya pada aspek mental dimana cenderung bersifat takhayul, demikian pula halnya dalam aspek fisik material. Hal ini sebagaimana digambarkan oleh William Drapper:<br /><br />“<span style="font-style: italic;">Pada zaman itu Ibu Kota pemerintahan Islam di Cordova merupakan kota paling beradab di Eropa, 113.000 buah rumah, 21 kota satelit, 70 perpustakaan dan toko-toko buku, masjid-masjid dan istana yang banyak. Cordova menjadi mashur di seluruh dunia, dimana jalan yang panjangnya bermil-mil dan telah dikeraskan diterangi dengan lampu-lampu dari rumah-rumah ditepinya. Sementara kondisi di London 7 abad sesudah itu (yakni abad 15 M), satu lampu umumpun tidak ada. Di Paris berabad-abad sesudah zaman Cordova, orang yang melangkahi ambang pintunya pada saat hujan, melangkah sampai mata kakinya masuk ke dalam lumpur</span>”.<br /><br />Menurut Philip K. Hitti, jarak peradaban antara kaum muslimin di bawah kepemimpinan Harun Al-Rasyid jauh melampaui peradaban yang ada pada orang-orang Kristen pimpinan Charlemagne.<br /><br />Pertengahan abad 9 M peradaban Islam telah meliputi seluruh Spanyol. Masuknya Islam ke Spanyol yaitu setelah Abdurrahman ad-Dakhil (756 M) berhasil membangun pemerintahan yang berpusat di Andalusia.<br /><br />Melalui Spanyol, Sicilia dan Perancis Selatan yang berada langsung di bawah pemerintahan Islam, peradaban Islam memasuki Eropa. Bahasa Arab menjadi bahasa internasional yang digunakan berbagai suku bangsa di berbagai negeri di dunia. Baghdad di Timur dan Cordova di Barat, dua kota raksasa Islam menerangi dunia dengan cahaya gilang-gemilang. Sekitar tahun 830 M, Alfonsi Raja Asturia telah mendatangkan dua sarjana Islam untuk mendidik ahli warisnya. Sekolah Tinggi Kedokteran yang didirikan di Montpellier, Perancis dibina oleh beberapa orang Mahaguru dari Andalusia. Keunggulan ilmiah kaum muslimin tersebar jauh memasuki Eropa dan menarik kaum intelektual dan bangsawan Barat ke negeri-negeri pusatnya. Diantara mereka terdapat Roger Bacon (Inggeris), Gerbert d’Aurillac yang kemudian menjadi Paus Perancis pertama dengan gelar Sylvester II, selama 3 tahun tinggal di Toledo mempelajari ilmu matematika, astronomi, kimia dan ilmu lainnya dari para sarjana Islam.<br /><br />Tidaklah mengherankan, karena pada saat kekhalifahan Islam berkuasa saat itu Spanyol menjadi pusat pembelajaran (centre of learning) bagi masyarakat Eropa dengan adanya Universitas Cordova. Di Andalusia itulah mereka banyak menimba ilmu, dan dari negeri tersebut muncul nama-nama ulama besar seperti:<br /><ol><li>Imam Asy-Syathibi pengarang kitab Al-Muwafaqat, sebuah kitab tentang Ushul Fiqh yang sangat berpengaruh.</li><li>Ibnu Hazm Al-Andalusi pengarang kitab Al-Fashl fi al-Milal wa al-Ahwa’ wa an-Nihal, sebuah kitab tentang perbandingan sekte dan agama-agama dunia, dimana bukti tersebut telah mengilhami penulis-penulis Barat untuk melakukan hal yang sama.</li></ol>Di Andalusia (Spanyol bagian Selatan), berbagai universitasnya pada saat itu dipenuhi oleh banyak mahasiswa Katolik dari Perancis, Inggeris, Jerman dan Italia. Pada masa itu, para pemuda Kristen dari berbagai negara di Eropa dikirim berbondong-bondong ke sejumlah perguruan tinggi di Andalusia guna menimba ilmu pengetahuan dan teknologi dari para ilmuwan muslim. Adalah Gerard dari Cremona, Campanus dari Navarra, Aberald dari Bath, Albert dan Daniel dari Morley yang telah menimba ilmu demikian banyak dari para ilmuwan muslim, untuk kemudian pulang dan menggunakannya secara efektif bagi penelitian dan pengembangan di masing-masing bangsanya.<br /><br />Dari sinilah kemudian sebuah revolusi pemikiran dan kebudayaan telah pecah dan menyebar luas ke seluruh masyarakat dan seluruh benua. Para pemuda Kristen yang sebelumnya telah banyak belajar dari para ilmuwan muslim, telah berhasil melakukan sebuah transformasi nilai-nilai yang unggul dari peradaban Islam yang kemudian diimplementasikan pada peradaban mereka (Barat) yang selanjutnya berimplikasi terhadap kemajuan diberbagai bidang ilmu pengetahuan.<br /><br />Semaraknya pengembangan ilmu dan pengetahuan di dunia Islam diindikasikan dengan banyaknya perpustakaan tersebar di kota-kota dan negeri-negeri Islam yang jumlahnya sangat fantastis. Sejarah mencatat, perpustakaan di Cordova pada abad 10 Masehi mempunyai 600.000 jilid buku. Perpustakaan Darul Hikmah di Cairo mempunyai 2.000.000 jilid buku. Perpustakaan Al Hakim di Andalusia mempunyai berbagai buku dalam 40 kamar yang setiap kamarnya berisi 18.000 jilid buku. Perpustakaan Abudal Daulah di Shiros (Iran Selatan) buku-bukunya memenuhi 360 kamar. Sementara ratusan tahun sesudahnya (abad 15 M), menurut catatan Catholik Encyclopedia, perpustakaan Gereja Canterbury yang merupakan perpustakaan dunia Barat yang paling kaya saat itu jumlah bukunya tidak melebihi 1.800 jilid buku.<br /><br />Sejarah juga mencatat bahwa Uskup Agung Raymond di Spanyol mendirikan Badan Penterjemah di Toledo yang ditujukan guna menterjemahkan sebagian besar karangan sarjana-sarjana Muslim tentang ilmu pasti, astronomi, kimia, kedokteran, filsafat, dan lain-lain. Dimana waktu yang dibutuhkan untuk menterjemahkannya yaitu lebih dari satu setengah abad (1135-1284 M).<br /><br />Dari pusat-pusat peradaban Islam yang meliputi Baghdad, Damaskus, Cordova, Sevilla, Granada dan Istanbul, telah memancarkan sinar gemerlap yang menerangi seluruh penjuru dunia terlebih Cordova, Sevilla, Granada yang merupakan bagian dari kekuasaan Islam di Spanyol telah banyak memberikan kontribusi besar terhadap tumbuh dan berkembangnya peradaban modern di dunia Barat.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Periode </span><span style="font-weight: bold;">Kekhalifahan Turki Utsmani </span><span style="font-weight: bold;">Sampai Keruntuhannya </span><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6_C7RRJ1V9Ee9aKutzoqPAZd1Wzk88rUDDESTfS_Ah4apsr0X5y3GpXLSzieu2xZYcQQfZj3gI9ePkSo4pXvoCUN0ZxDuMGKKhg_kx_wRHSfi8pZvrgFN8wLtYGrguXjl2z0gfyr5kQ/s1600/Masjid+Sulaiman.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 301px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6_C7RRJ1V9Ee9aKutzoqPAZd1Wzk88rUDDESTfS_Ah4apsr0X5y3GpXLSzieu2xZYcQQfZj3gI9ePkSo4pXvoCUN0ZxDuMGKKhg_kx_wRHSfi8pZvrgFN8wLtYGrguXjl2z0gfyr5kQ/s400/Masjid+Sulaiman.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5786578869042835282" border="0" /></a>Pada masa Kekhalifahan Utsmaniyah, para ahli sejarah sepakat bahwa zaman Khalifah Sulaiman Al-Qanuni (1520-1566 M) merupakan zaman kejayaan dan kebesaran yang pada masanya telah jauh meninggalkan negara-negara Eropa di bidang militer, sains dan politik.<br /><br />Pasca berakhirnya kekuasaan Daulah Abbasiyah, kepemimpinan Islam berlanjut dengan kepemimpinan Daulah Utsmaniyah. Daulah Utsmaniyah yang juga dikenal dengan sebutan Kesultanan atau Kekaisaran Turki Ottoman, didirikan oleh Bani Utsman, yang selama lebih dari enam abad kekuasaannya (1299 s.d. 1923) dipimpin oleh 36 orang sultan, sebelum akhirnya runtuh dan terpecah menjadi beberapa negara kecil.<br /><br />Kesultanan ini menjadi pusat interaksi antara Barat dan Timur selama enam abad. Pada puncak kekuasaannya, Kesultanan Utsmaniyah terbagi menjadi 29 propinsi dengan Konstantinopel (sekarang Istambul) sebagai ibukotanya. Pada abad ke-16 dan ke-17, Kesultanan Utsmaniyah menjadi salah satu kekuatan utama dunia dengan angkatan lautnya yang kuat. Kekuatan Kesultanan Usmaniyah terkikis secara perlahan-lahan pada abad ke-19, sampai akhirnya benar-benar runtuh pada abad 20. Musuh-musuh Islam membutuhkan waktu selama satu abad untuk melepaskan ikatan ideologi Islam dari tubuh umat Islam, yang pada akhirnya tanggal 3 Maret 1924 M yang bertepatan dengan tanggal 28 Rajab 1342 Hijriah, melalui Mustafa Kemal Attaturk yang merupakan agen Inggris dan anggota Freemasonry (sebuah organisasi Yahudi), membubarkan institusi Kekhalifahan Islam terakhir di Turki dan menggantikannya dengan Republik Turki. Maka, sejak saat itu ideologi Islam benar-benar terkubur ditandai dengan dihilangkannya institusi khilafah oleh majelis nasional Turki dan diusirnya Khalifah terakhir.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">CATATAN PENTING</span><br /><br />Menyimak betapa besar kontribusi Islam terhadap lahirnya peradaban Islam berskala dunia terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi, sesungguhnya kemajuan yang dicapai Barat pada mulanya bersumber dari peradaban Islam. Dunia Barat sekarang sejatinya harus berterima kasih kepada umat Islam. Akan tetapi pada kenyataannya pihak Barat (non Muslim) telah sengaja menutup-nutupi peran besar atas jasa para pejuang dan ilmuwan muslim tersebut yang pada akhirnya terabaikan bahkan sampai terlupakan. Oleh karena itu, umat Islam perlu kembali menggelorakan semangat keilmuan para ilmuwan muslim atas sumbangsihnya yang amat besar bagi peradaban umat manusia di dunia dalam menyongsong kembali kejayaan Islam dan umatnya.<br /><br />Kita dapat menyimak, bahwa puncak pencapaian penguasaan sains dan teknologi pada zaman kejayaan umat Islam masa lalu terkait erat dengan tegaknya sistem kekhalifahan, dimana adanya sistem komando yang terintegrasi secara global yang berperan secara politik sejalan dengan peranan agama. Kita juga mendapatkan gambaran dalam sejarah bahwa sosok para pemimpin terdahulu yang shaleh selain sebagai seorang negarawan yang handal dan mumpuni, juga sebagai seorang ulama wara’ yang takut pada Rabb-nya, mencintai ilmu serta mencintai rakyatnya. Pada aspek ini kita bisa melihat adanya integrasi tiga pilar utama dalam pembentukan peradaban Islam yaitu agama, politik dan ilmu pengetahuan terpadu dalam satu kendali sistem kekhalifahan/Khilafah dibawah pimpinan seorang khalifah.<br /><br />Keberlangsungan sistem kekhalifahan terutama sejak zaman Daulah Umayyah dan Daulah Abbasiyah walaupun bersifat khalifatul mulk (estapeta/kepemimpinan didasarkan pada keturunan/dinasti) yang adakalanya dipimpin oleh orang shaleh dan sekali waktu dipimpin oleh orang zhalim dan durhaka, tetapi seburuk-buruk kondisi pada masa kekhalifahan, masih jauh lebih baik daripada masa setelah tercerabutnya kekhalifahan, karena pada masa kekhalifahan, hukum Islam masih tegak dan ditaati oleh umat Islam, demikian juga adanya ketaatan terhadap berbagai fatwa para ulama.<br /><br />Awal meredupnya peradaban Islam yang terjadi sejak abad ke-8 hijriah (abad 13 M) hingga abad ke-14 hijriah (abad 20 M) yang telah mengakibatkan proses peralihan dari peradaban Islam ke keperadaban Barat yang ditandai dengan masa pencerahan di dunia Barat serta terjadinya penjajahan, penaklukan dan aneksasi terhadap negeri-negeri muslim oleh armada perang dari negara-negara Barat lebih disebabkan oleh melemahnya legitimasi politik dunia Islam karena peran kekhilafahan cenderung bersifat simbol serta hanya sebatas seremonial saja, hingga tumbangnya sistem kekhalifahan di dunia Islam. Dari situlah kemudian dimulainya hegemoni dunia Barat terhadap dunia Islam.<br /><br />Jadi, sesungguhnya faktor utama kekalahan dan melemahnya peran umat Islam bukanlah terletak pada kuatnya pihak musuh-musuh Islam, tetapi lebih disebabkan oleh melemahnya kekuatan umat Islam yang diakibatkan oleh perbuatan kemaksiatan yang dilakukan. Kemaksiatan terbesar terutama berupa sikap menyekutukan Allah SWT (musyrik) dalam beribadah serta tidak memperdulikan lagi atas berbagai aturan (syari’at) yang diperintahkan-Nya.<br /><br />Perbuatan maksiat yang dilakukan oleh umat Islam itulah yang telah dikhawatirkan oleh Umar bin Khathab r.a. saat beliau menjadi Khalifah. Hal ini sebagaimana dapat kita simak dari pesan tertulis beliau yang pernah disampaikannya kepada Sa’ad bin Abi Waqash ketika akan menghadapi sebuah pertempuran. Pada surat itu ditulis pesan sebagai berikut:<br /><br />Umar bin Kaththab ra. telah menulis sepucuk surat kepada Sa’ad bin Abi Waqash r.a.: "Sesungguhnya kami memerintahkan kepadamu dan kepada seluruh pasukan yang kamu pimpin, agar taqwa dalam segala keadaan, karena taqwa kepada Allah merupakan seutama-utamanya persiapan dan strategi paling kuat dalam menghadapi pertempuran. Aku perintahkan pula kepadamu dan pasukan yang kamu pimpin agar benar-benar menjaga diri dari berbuat maksiat. Karena maksiat yang engkau perbuat pada saat berjuang lebih aku khawatirkan daripada kekuatan musuh, sebab engkau akan ditolong Allah jika musuh-musuh Allah telah berbuat banyak maksiat, karena jika tidak demikian kamu tidak akan punya kekuatan sebab jumlah kita tidaklah sebanyak jumlah pasukan mereka, dimana persiapan mereka berbeda dengan persiapan yang kita lakukan. Jika kita sama-sama berbuat maksiat sebagaimana yang dilakukan oleh musuh-musuh kita, maka kekuatan musuh akan semakin hebat. Sangatlah berat kita akan dapat mengalahkan musuh kita jika hanya mengandalkan pada kekuatan yang kita miliki, kecuali dengan mengandalkan ketaqwaan kita kepada Allah dan senantiasa menjaga diri dari berbuat maksiat...”.<br /><br />Segala hal yang baik dari para pendahulu umat Islam seyogyanya menjadi cerminan teladan bagi kita, sementara segala hal yang kurang baik, sejatinya dijadikan sebagai pelajaran yang sangat berharga. Sehingga kelak era keemasan dan kejayaan Islam dapat kita raih kembali.<br /><br />Disarikan dari berbagai sumber<br />Fahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-65149312000946411802012-01-21T08:04:00.001-08:002012-09-08T07:13:45.281-07:00Dari Bermain Bola Menemukan Islam<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivuFycCfz2FwZHqLiDIBFVVG-x-1hwThQowT81Sf5-XMyYHHnquDcroQj35nMV9rOhiQeheDz2VbjJKqEvG9ogxuxr88vFH5GKq_BW5VVIaQUe7fZnUyJv7PlAHepcyjwSwxmgaeT2QA/s1600/mathew.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 190px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivuFycCfz2FwZHqLiDIBFVVG-x-1hwThQowT81Sf5-XMyYHHnquDcroQj35nMV9rOhiQeheDz2VbjJKqEvG9ogxuxr88vFH5GKq_BW5VVIaQUe7fZnUyJv7PlAHepcyjwSwxmgaeT2QA/s320/mathew.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5785806533666455426" border="0" /></a>Seperti warga Prancis lainnya, Mathew tak asing dengan Islam dan Muslim. Sebab, banyak dari temannya yang beragama Islam. Ia pun tinggal dalam lingkungan imigran yang kebanyakan Muslim. "Hanya saya yang non-Muslim," kata dia sembari tersenyum.<br /><br />Dalam bergaul, Mathew merupakan sosok yang mengabaikan warna kulit atau latar belakang agama. Tak heran, ia begitu dekat dengan teman-temannya yang Muslim. Setiap harinya, mereka menjalani rutinitas bersama. Begitu pula ketika mereka bermain sepakbola.<br /><br />Pada satu hari, ketika asik bermain sepakbola. Tiba-tiba datang sekelompok Muslim. Mathew bersama temannya memutuskan untuk tidak melanjutkan permainan dan memberikan kesempatan pada tamunya itu untuk memperkenalkan diri. Tak lama, kelompok itu mulai berbicara tentang Islam.<br /><br />"Oleh mereka, saya diajak ke masjid untuk mendapatkan informasi tentang Islam. Saya sebenarnya tertarik untuk mengetahui agama ini, tapi belum pada keinginan untuk memeluknya," kata dia.<br /><br />Mathew akhirnya mendatangi undangan kelompok itu. Dari penjelasan yang diberikan, ia merasa tertarik bagaimana cara Muslim berkomunikasi dengan Tuhannya. Dari situlah, ia ingin mencari tahu informasi tentang Islam dan Muslim lebih dalam.<br /><br />Beberapa catatan yang ia dapat dalam informasi itu, seperti bagaimana seorang Muslim diwajibkan berpuasa satu bulan penuh, melaksanakan shalat lima waktu, membayar zakat dan lainnya. "Soal puasa, saya bertanya-tanya, bagaimana bisa mereka melakukan itu. Ini menakjubkan," katanya.<br /><br />Sejak itu, Mathew melihat Islam merupakan agama yang cocok untuknya. Islam mengajarinya untuk menghormati orang, belajar dan hidup teratur. Lingkungannya saat ini, begitu rentan terjerembab dalam lingkaran narkoba, seks sebelum menikah, dan konsumsi alkohol. "Saya berpikir Islam melindungi saya dari ketiga hal tersebut," ucapnya.<br /><br />Hal lain yang dipertimbangkan Mathew adalah Islam merupakan obat penyembuh jiwa tiada banding. Banyak kisah mantan napi yang dahulu kecanduan narkoba atau alkohol yang berhasil sembuh ketika mempelajari Islam.<br /><br />Dalam pemikiran Mathew, ini menjadi bukti bahwa Islam akan mengantarkan anda pada dokter sesungguhnya. Sosok yang akan banyak membantu seseorang memperoleh kebahagiannya. Dan Alhamdulillah, Mathew dengan mantap memutuskan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.<br /><br />Yang menarik, kedua orang tuanya tidak keberatan dengan keputusanya untuk memeluk Islam. Tidak seperti temannya, yang banyak dijauhi keluargannya. "Mereka membiarkan saya memilih apa yang ingin dilakukan. Mereka berpikir, lebih baik anaknya banyak menghabiskan di masjid ketimbang jalanan," kenang Mathew.<br /><br />Selepas syahadat, Mathew tahu ada konsekuensi dari putusannya menjadi Muslim. Di Prancis, komunitas Muslim banyak mengalami diskriminasi. Mulai dari larangan berjilbab, burka dan bentuk diskriminasi lainnya.<br /><br />Bagi Mathew, kondisi itu merupakan akibat dari distorsi media Prancis tentang Islam dan Muslim. Informasi yang ada tidak dibarengi konfirmasi kepada Muslim Prancis. Mereka juga enggan membaca tapi lebih memilih untuk hanya mendengar. Hal itu juga dialami orang tuanya.<br /><br />Untuk itu, ia berdiskusi dengan orang tuanya. Banyak hal yang dijelaskan Mathew. Usai dijelaskan, orang tuanya semakin yakin bahwa Islam adalah agama yang tepat untuknya. Mereka mengatakan sungguh beruntung baginya telah menemukan ajaran agama yang tahu akan kebutuhannya.<br /><br />"Saya katakan kepada anda, bacalah buku, atau akseslah internet. Insya Allah, anda akan menemukan Islam," kata dia.<br /><br />Courtesy : Republika<br /><br />Fahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-31426962958135374732012-01-13T22:29:00.005-08:002012-09-08T11:36:23.112-07:00Kisah Penaklukan Konstantinopel<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiDdR1qgBVsROPYzr5GUH50nat6NtTZxawfhToAa4zs1NDdK0Vr-bmivSlOiS1Rk_qqgQ31qHyWZr1KR_JGiBgmjzkuV10ZfXbWf3SjxhVm51OtReMe-voFRW-wU96V1yZv-OiQ59GjQ/s1600/penaklukan+konstantinopel.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 209px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiDdR1qgBVsROPYzr5GUH50nat6NtTZxawfhToAa4zs1NDdK0Vr-bmivSlOiS1Rk_qqgQ31qHyWZr1KR_JGiBgmjzkuV10ZfXbWf3SjxhVm51OtReMe-voFRW-wU96V1yZv-OiQ59GjQ/s320/penaklukan+konstantinopel.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5785671271986005442" border="0" /></a>Kalau ada sosok yang ditunggu-tunggu kedatangannya sepanjang sejarah Islam, dimana setiap orang ingin menjadi sosok itu, maka dia adalah sang penakluk Konstantinopel. Bahkan para sahabat Nabi sendiri pun berebutan ingin menjadi orang yang diceritakan Nabi SAW dalam sabdanya.<br /><br /><span style="color:Navy;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Dari Abu Qubail berkata: Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Rumiyah?</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);">, Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Abdullah berkata: </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 0);">Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Rumiyah/Roma?, Rasul menjawab, “Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.” Yaitu: Konstantinopel.</span></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> [H.R. Ahmad, Ad-Darimi, Al-Hakim]</span><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">“</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="font-style: italic;">Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan</span></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);">”. [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]</span><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Hadits ini dishahihkan oleh al-Hakim. Adz-Dzahabi sepakat dengan al-Hakim. Sementara Abdul Ghani al-Maqdisi berkata: Hadits ini hasan sanadnya. Al-Albani sependapat dengan al-Hakim dan adz-Dzahabi bahwa hadits ini shahih. (Lihat al-Silsilah al-Shahihah 1/3, MS)</span><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Ada dua kota yang disebut dalam nubuwat Nabi di hadits tersebut;</span><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0); font-weight: bold;">1. Konstantinopel</span><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Kota yang hari ini dikenal dengan nama Istambul, Turki. Dulunya berada di bawah kekuasaan Byzantium yang beragama Kristen Ortodoks. Tahun 857 H / 1453 M, kota dengan </span><a style="color: rgb(0, 0, 0);" rel="nofollow" href="http://wikiindonesia.org/wiki/Benteng">Benteng</a><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> legendaris tak tertembus akhirnya runtuh di tangan Sultan Muhammad al-Fatih, sultan ke-7 Turki Utsmani.</span><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0); font-weight: bold;">2. Rumiyah</span><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Dalam kitab Mu’jam al-Buldan dijelaskan bahwa Rumiyah yang dimaksud adalah ibukota Italia hari ini, yaitu Roma. Para ulama termasuk Syekh al-Albani pun menukil pendapat ini dalam kitabnya al-Silsilah al-Ahadits al-Shahihah.</span><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Konstantinopel telah dibuka 8 abad setelah Rasulullah menjanjikan nubuwat tersebut. Tetapi Roma, hingga hari ini belum kunjung terlihat bisa dibuka oleh muslimin. Ini menguatkan pernyataan Nabi dalam hadits di atas. Bahwa muslimin akan membuka Konstantinopel lebih dulu, baru Roma.</span><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><br style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Itu artinya, sudah 15 abad sejak Rasul menyampaikan nubuwatnya tentang penaklukan Roma, hingga kini belum juga Roma jatuh ke tangan muslimin.</span><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMCbFZaLJlMm8pxivKUUN63d6I40L8dWYgDNYhLFc_06iVR1VFGCcg8IqxXK4iFl-3Iy5rmmaK7229rIR_R37x-iwlto4d8trTfhlVMInn5uZNMQR3kJFjzEmLyJMTlZQFPFzC7ZqTIw/s1600/Peta+Romawi.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 231px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMCbFZaLJlMm8pxivKUUN63d6I40L8dWYgDNYhLFc_06iVR1VFGCcg8IqxXK4iFl-3Iy5rmmaK7229rIR_R37x-iwlto4d8trTfhlVMInn5uZNMQR3kJFjzEmLyJMTlZQFPFzC7ZqTIw/s320/Peta+Romawi.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5785845225504671714" border="0" /></a><br /><b>Kota Benteng</b><br /><br />Kekaisaran Romawi terpecah dua yaitu Romawi Barat, beraliran Katholik Roma berpusat di Vatikan dan Romawi Timur yang sering disebut sebagai Byzantium, beraliran Yunani Orthodoks berpusat di Konstantinopel. Perpecahan tersebut sebagai buntut dari konflik gereja. Meskipun begitu dunia masih tetap mengakui keduanya sebagai pusat peradaban kristen. Constantine The Great memilih kota di selat Bosphorus tersebut sebagai ibukota, dengan alasan strategis karena berada di perbatasan Eropa dan Asia, baik di darat karena dilalui Jalur Sutera maupun di laut karena berada diantara Laut Tengah dengan Laut Hitam dan dianggap sebagai titik terbaik sebagai pusat kebudayaan dunia, setidaknya pada kondisi geopolitik saat itu.<br /><br />Banyak bangsa mengincar kota ini untuk dikuasai diantaranya bangsa Gothik, Avars, Persia, Bulgar, Rusia, Khazah, Arab-Muslim dan Pasukan Salib meskipun misi awalnya adalah menguasai Jerusalem. Arab-Muslim terdorong ingin menguasai Byzantium tidak hanya karena nilai strategisnya, tapi juga atas kepercayaan kepada ramalan Rasulullah SAW melalui riwayat Hadits di atas.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNuyxufCmqz5LALqckYYlxSyHfIXNuhpyr7vveQedK8Zju6UmQ8tEg9ph4_C5FB5216sgvmruDnxbsYtsssOtvp59fs2W6vlTkxpMZKg1faVjO_LOVcPJlkr4CnyRSyzoSOEe8cOLLVA/s1600/istambul+1453.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 167px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNuyxufCmqz5LALqckYYlxSyHfIXNuhpyr7vveQedK8Zju6UmQ8tEg9ph4_C5FB5216sgvmruDnxbsYtsssOtvp59fs2W6vlTkxpMZKg1faVjO_LOVcPJlkr4CnyRSyzoSOEe8cOLLVA/s400/istambul+1453.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5785847637867907714" border="0" /></a><br />Konstantinopel merupakan salah satu kota terpenting di dunia, kota yang sekaligus benteng ini dibangun pada tahun 330 M oleh Kaisar Byzantium yaitu Constantine I. Konstaninopel memiliki posisi yang sangat penting di mata dunia. Sejak didirikannya, pemerintahan Byzantium telah menjadikannya sebagai ibukota pemerintahannya. Konstantinopel merupakan salah satu kota terbesar dan benteng terkuat di dunia saat itu, dikelilingi lautan dari tiga sisi sekaligus, yaitu selat Bosphorus, Laut Marmara dan Tanduk Emas (Golden Horn) yang dijaga dengan rantai yang sangat besar, hingga tidak memungkinkan untuk masuknya kapal musuh ke dalamnya. Di samping itu, dari daratan juga dijaga dengan pagar-pagar sangat kokoh yang terbentang dari laut Marmara sampai Tanduk Emas. Memiliki satu menara dengan ketinggian 60 kaki, benteng-benteng tinggi yang pagar bagian luarnya saja memiliki ketinggian 25 kaki, selain tower-tower pemantau yang terpencar dan dipenuhi tentara pengawas. Dari segi kekuatan militer, kota ini dianggap sebagai kota yang paling aman dan terlindungi, karena di dalamnya ada pagar-pagar pengaman, benteng-benteng yang kuat dan perlindungan secara alami. dengan demikian, maka sangat sulit untuk bisa diserang apalagi ditaklukkan.<br /><br />Kedudukan Konstantinopel yang strategis diillustrasikan oleh Napoleon Bonaparte; ".....kalaulah dunia ini sebuah negara, maka Konstantinopel inilah yang paling layak menjadi ibukota negaranya!".<br /><br />Banyak serangan yang dilancarkan para Khalifah Islam dalam rangka penaklukan konstantinopel dalam rentang waktu 800 tahun lamanya. Namun semuanya mengalami kegagalan sampai penyerangan terakhir yang dilakukan oleh Sultan Muhammad II yang bergelar Muhammad Al-Fatih.<br /><br />Usaha pertama untuk mengepung Konstantinopel dilakukan pada tahun 34 H / 654 M pada masa pemerintahan Usman bin Affan r.a. Dia mengirimkan Muawiyah bin Abu Sofyan r.a. dengan pasukan yang besar untuk mengepung dan menaklukkannya. Tetapi mereka pulang dengan tangan hampa disebabkan oleh kokohnya pertahanan Konstantinopel.<br /><br />Pada masa Bani Umayah tercatat 2 serangan penting yang dilancarkan :<br /><br />Pertama yang dilakukan pada masa Muawiyah bin Abu Sofyan r.a. Dalam usaha penaklukan itu Abu Ayub Al-Anshari syahid, sebelum wafat Abu Ayyub sempat berwasiat jika wafat ia meminta dimakamkan di titik terjauh yang bisa dicapai oleh kaum muslim. Dan para sahabatnya berhasil menyelinap dan memakamkan beliau persis di sisi tembok benteng Konstantinopel di wilayah Golden Horn.<br /><br />Kedua adalah yang dilakukan pada masa Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik tahun 98 H . Pada saat itu dia mengirimkan pasukan tentara sejumlah 20.000 orang dan sekitar seratus perahu untuk mengepung dan menaklukkan Konstantinopel. Pengepungan Konstantinopel berlangsung berbulan-bulan dengan pasukan yang dalam kondisi kritis karena keinginan kuat sang Khalifah dalam menaklukkan Konstantinopel. Tetapi usaha itu belum juga berhasil akibat suhu udara yang sangat dingin. Pasukan itu kemudian ditarik mundur oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz setelah dirinya menggantikan Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik yang mangkat pada saat tentara masih berada di medan pertempuran.<br /><br />Di masa kekhalifahan Abbasiyah berlangsung serangan yang demikian intensif ke Byzantium, namun demikian usaha ini belum sampai menyentuh Konstantinopel walaupun serangan itu telah menimbulkan gejolak di dalam negeri Byzantium, khususnya serangan yang dilakukan oleh Khalifah Harun Ar-Rasyid pada tahun 190 H. Setelah itu upaya penaklukan Konstantinopel dilanjutkan oleh Kesultanan Islam Seljuk di Asia Kecil diantaranya adalah Sultan Alib Arsalan yang berhasil mengalahkan tentara Kaisar Rumanos dari Romawi dengan pasukannya yang berjumlah kurang lebih 200.000 personil hanya dengan tentara Islam sejumlah 15.000 personil dalam Perang Manzikart pada tahun 464 H/1070 M. Kemenangan Spektakuler ini merupakan titik perubahan penting dalam sejarah Islam. Sebab peristiwa ini telah melemahkan pengaruh Romawi di Asia Kecil yang tak lain adalah wilayah-wilayah strategis kekaisaran Byzantium.<br /><br />Saat kekhalifahan Abbasiyah yang beribukota di Baghdad dihancurkan oleh serbuan pasukan Mongol, muncullah Utsman peletak dasar Kekhalifahan Utsmaniyah. Dengan kekuasaan yang baru lahir dia telah berhasil menembus Laut Marmara, dengan bala tentaranya dia berhasil membayangi dua kota utama Byzantium kala itu yakni Azniq dan Burshah. Setelah beliau wafat, Khalifah penggantinya Orkhan melanjutkan misi pendahulunya. Tahun 727 H/1327M Nicomedia sebuah kota yang berada di barat laut Asia kecil dekat kota Konstantinopel berhasil ditaklukkan.<br /><br />Sultan Orkhan sangat peduli untuk merealisasikan apa yang pernah dikabarkan oleh Rasulullah SAW tentang akan ditaklukkannya Konstantinopel. Dia telah melakukan langkah-langkah strategis untuk melakukan pengepungan terhadap ibukota Byzantium dari sebelah barat dan timur pada saat yang bersamaan, agar bisa merealisasikannya, dia mengirim anaknya yang bernama Sulaiman untuk melintasi selat Dardanela dan memerintahkannya agar menguasai beberapa wilayah di sebelah barat. Tahun 758 H Sulaiman berhasil menyeberangi selat Dardanela pada malam hari bersama pasukan kavaleri. Ketika sampai di tepi barat, mereka berhasil mengambil alih beberapa kapal milik tentara Romawi yang sedang berada ditempat itu, kemudian mereka membawa kapal–kapal itu ke tepi timur, mengingat tentara Utsmaniyah belum memiliki armada laut sebab kekuasaan mereka baru saja berdiri. Di tepi timur inilah, Sulaiman memerintahkan pasukannya untuk menaiki kapal-kapal itu yang membawa mereka ke pantai Eropa. Mereka lalu mampu menaklukkan benteng Tarnab, dilanjutkan ke Ghalmabuli yang di dalamnya ada benteng Jana dan Apsala serta Rodestu, semuanya berada di selat Dardanela yang berada diutara dan selatan.<br /><br />Dengan begitu Sultan Orkhan telah melakukan sebuah langkah penting dan membuka jalan bagi pemimpin yang datang setelahnya untuk menaklukkan Konstantinopel. Di Eropa, tentara Utsmaniyah melakukan penaklukan di wilayah-wilayah yang dikuasai oleh Byzantium. Pada tahun 762 H/1360 M, Sultan Murad I mengusai Adrianopel ( Edirne ), sebuah kota yang sangat strategis di Balkan dan dianggap sebagai kota kedua setelah Konstantinopel oleh Byzantium. Dia menjadikan kota ini sebagai ibukota pemerintahannya sejak tahun 768H1366M. Pada masa kepemimpinan Sultan Bayazid I terjadi pengepungan Konstantinopel dengan pasukan yang dipimpinnya sendiri hingga membuat Konstantinopel hampir menemui keruntuhannya. Namun karena munculnya sebuah bahaya baru yaitu ekspansi Timur Lenk dari Mongol yang mengancam pemerintahan Utsmaniyah akhirnya Sultan Bayazid menarik mundur pengepungan tersebut.<br /><br />Pada masa pemerintahan Sultan Murad II beberapa kali usaha penaklukkan Kota Konstantinopel dilakukan. Bahkan di masanya pasukan Islam beberapa kali mengepung kota ini. Adalah Sultan Muhammad II putera Sultan Murad II yang melanjutkan penaklukkan Konstantinopel baik dari ayahnya maupun pendahulunya. Dalam rangka penaklukan ini beliau berusaha untuk memperkuat kekuatan militer Utsmaniyah dari segi kuantitas hingga mencapai 250.000 personil. Selain membekali pasukan dengan kemampuan tempur dia juga menanamkan semangat Jihad. Sultan selalu mengingatkan mereka akan pujian Rasulullah SAW pada pasukan yang mampu membuka Kota Konstantinopel. Beliau selalu berharap, tentara yang dimaksud Rasulullah adalah tentaranya. Hal ini memberikan dorongan moral serta ruhiyyah yang sangat kuat di benak pasukannya. Selain itu ia juga memperkuat infrastruktur angkatan bersenjata dan modernisasi peralatan tempur, dengan membangun benteng Romali Hisyar di wilayah selatan Eropa di selat Bosphorus pada sebuah titik yang paling strategis yang berhadapan dengan benteng yang pernah dibangun pendahulunya yaitu Sulthan Bayazid di daratan Asia, beliau juga menyiapkan meriam-meriam yang berukuran sangat besar dalam penaklukan kali ini.<br /><br />Sebelum serangan dilancarkan, Sultan Muhammad II telah mengadakan perjanjian dengan kerajaan yang berbatasan langsung dengan Konstantinopel diantaranya ialah perjanjian yang dibuat dengan kerajaan Galata yang bersebelahan dengan Byzantium. Ini merupakan strategi yang penting supaya seluruh tenaga dapat difokuskan kepada musuh yang satu tanpa ada ancaman lain yang tidak terduga.<br /><br />Selain itu, dalam mempersiapkan penaklukan kota Konstantinopel, Sultan Muhammad II juga memperkuat armada laut Utsmaniyah, mengingat Konstantinopel adalah sebuah kota laut, yang tidak mungkin bisa dikepung kecuali dengan menggunakan armada laut. Disebutkan bahwa kapal perang yang telah dipersiapkan berjumlah 400 unit. Meriam-meriam besar telah digerakkan dari Adrianopel menuju Konstantinopel dalam jangka waktu dua bulan.<br /><br />Keseriusan Sultan Muhammad II telah mendorong Kaisar Byzantium berusaha mendapatkan pertolongan dari negara-negara Eropa. Dia memohon pertolongan dari gereja Katholik Roma sedangkan pada saat itu semua gereja di Konstantinopel beraliran Orthodoks. Demi mendapatkan bantuan tersebut Constantine XI Paleologus, Kaisar Byzantium pada saat itu setuju untuk menukar aliran di Konstantinopel demi menyatukan kedua aliran yang saling bermusuhan itu. Perwakilan dari Eropa telah tiba di konstantinopel untuk tujuan tersebut. Constantine XI Paleologus berpidato di Gereja Aya Sophia menyatakan ketundukan Byzantium kepada Katholik Roma. Hal ini telah menimbulkan kemarahan penduduk Konstantinopel yang beraliran Orthodoks. Sehingga ada di antara pemimpin Orthodoks berkata, "Sesungguhnya aku lebih rela melihat di bumi Byzantium ini sorban orang Turki Muslim daripada aku melihat topi Latin!" Situasi ini telah mencetuskan pemberontakan rakyat terhadap keputusan Constantine XI yang dianggap telah berkhianat.<br /><br />Akhirnya pasukan yang dipimpin langsung Sultan Muhammad II sampai didekat Konstantinopel pada hari Kamis tanggal 26 Rabiul Awwal 857 H/6 April 1453 M. Bersama dengan Sultan adalah gurunya, Syaikh Aaq Syamsudin beserta tangan kanannya, Halil Pasha dan Zaghanos Pasha. Mereka merencanakan penyerangan ke Konstantinopel dari berbagai penjuru kota dengan berbekal 150.000 ribu pasukan, meriam dan 400 kapal perang. Sultan Muhammad II mengirim surat kepada Constantine XI Paleologus untuk masuk Islam, menyerahkan penguasaan kota secara damai atau memilih perang. Constantine XI Paleologus bertahan untuk tetap mempertahankan kota. Ia dibantu oleh Kardinal Isidor, Pangeran Orkhan dan Giovanni Giustiniani dari Genoa.<br /><br />Kota dengan benteng tinggi 10-an meter tersebut memang sulit ditembus, selain itu di sisi luar benteng dilindungi oleh parit-parit dalam. Dari sebelah barat pasukan artileri harus membobol benteng setebal dua lapis sedangkan dari arah selatan laut Marmara, armada laut Turki Utsmani harus berhadapan dengan kapal perang Genoa pimpinan Giustiniani dan di arah timur selat sempit tanduk emas sudah dilindungi dengan rantai besar hingga kapal perang ukuran kecil pun tak bisa melewatinya.<br /><br /><br />Constantine XI Paleologus telah melakukan negosiasi dengan berbagai tawaran demi untuk menyelamatkan kedudukannya. Akan tetapi Sultan Muhammad II menolak semua tawaran itu, justru sebaliknya beliau memberi saran supaya Konstantinopel diserahkan kepada Daulah Utsmaniyah secara damai. Sultan Muhammad II berjanji, jika Konstantinopel diserahkan secara damai, tak ada seorang pun yang akan diapa-apakan bahkan tidak ada gereja dan harta benda penduduk yang dimusnahkan.<br /><br />Bagian dari isi ucapan beliau adalah, "... serahkan kekaisaranmu, kota Konstantinopel. Aku bersumpah bahwa tentaraku tidak akan mengancam nyawa, harta dan kehormatan mereka. Mereka yang ingin terus tinggal dan hidup dengan aman sejahtera di Konstantinopel, bebas berbuat demikian. Dan siapa yang ingin meninggalkan kota ini dengan aman sejahtera juga dipersilakan".<br /><br />Keesokan harinya, Sultan Muhammad II telah menyusun dan membagi tentaranya menjadi tiga bagian. Pertama adalah gugus utama yang bertugas mengepung benteng yang mengelilingi kota itu. Di belakang kumpulan utama itu adalah tentara cadangan yang bertugas menyokong tentera utama. Meriam telah diarahkan ke pintu Topkopi. Pasukan pengawal juga diletakkan di beberapa kawasan strategis seperti kawasan-kawasan bukit di sekitar Kota tersebut. Armada laut Utsmaniyah juga diletakkan di sekitar perairan yang mengelilinginya. Akan tetapi kapal-kapal itu tidak mampu memasuki perairan Tanduk Emas disebabkan rantai raksasa yang menghalanginya.<br /><br />Sejak hari pertama serangan, Tentara Byzantium telah dengan keras berusaha menghalangi tentara Islam untuk merapat di pintu-pintu masuk kota mereka. Tetapi serangan tentera Islam telah berhasil mematahkan halangan itu, ditambah dengan serangan meriam dari berbagai sudut. Bunyi meriam saja telah menimbulkan rasa takut yang amat sangat kepada penduduk Konstantinopel sehingga menghilangkan semangat mereka untuk melawan.<br /><br />Armada laut Utsmaniyah telah mencoba beberapa kali untuk melepas rantai besi di Tanduk Emas. Dan pada saat yang sama, mengarahkan serangan ke kapal-kapal Byzantium dan Eropa yang tiba untuk menyerang. Namun usaha ini tidak berhasil. Kegagalan armada Turki Utsmaniyah memberikan semangat kepada tentara Byzantium untuk terus bertempur. Pada saat yang sama para pendeta berjalan di lorong-lorong kota, mengingatkan penduduk supaya banyak bersabar serta terus berdoa kepada Tuhan supaya menyelamatkan Konstantinopel. Constantine XI Paleologus juga sering bolak-balik ke Gereja Aya Sophia untuk tujuan yang sama.<br /><br />Meskipun begitu, kepungan armada laut Sultan Muhammad II masih belum berhasil menerobos masuk disebabkan oleh rantai besi yang melindungi Tanduk Emas. Pada saat yang sama, para Mujahidin tetap terus melancarkan serangan sehingga pada 18 April 1453 M, pasukan penyerang berhasil meruntuhkan tembok konstantinopel di Lembah Lycos yang terletak di sebelah barat kota namun dengan cepat tentara Byzantium berhasil menumpuk reruntuhan sehingga benteng kembali tertutup.<br /><br />Pada hari yang sama, beberapa buah kapal perang Utsmaniyah mencoba melewati rantai besi di Tanduk Emas, tetapi gabungan armada laut Byzantium dan Eropa berhasil menghalanginya bahkan banyak kapal perang Utsmaniyah yang karam oleh serangan armada laut Eropa dan Byzantium.<br /><br />Dua hari setelah serangan itu, terjadi sekali lagi perang laut antara kedua belah pihak. Sultan Muhammad II sendiri mengawasi pertempuran dari tepi pantai. Saat itu juga, Sultan menunggang kudanya hingga ke tepi laut sambil berteriak dengan sekuat tenaga untuk memberikan semangat. Kesungguhan Sultan Muhammad II berhasil menaikkan semangat tentaranya. Namun, gabungan armada Eropa dan Byzantium berhasil mematahkan serangan mujahidin walaupun mereka bersungguh-sungguh melancarkan serangan demi serangan. Kegagalan tersebut menyebabkan Sultan mengganti Palta Oglu dengan Hamzah Pasha.<br /><br />Kegagalan serangan tersebut telah memberikan kekhawatiran kepada tentara Utsmaniyah. Khalil Pasha yang merupakan wazir/perdana menteri ketika itu mencoba membujuk Sultan supaya membatalkan serangan serta menerima saja perjanjian penduduk Konstantinopel untuk tunduk kepada Daulah Utsmaniyah tanpa menaklukannya. Saran itu ditolak mentah-mentah oleh Sultan. Kini tinggal memikirkan cara supaya armada laut Turki Utsmani bisa melewati Tanduk Emas.<br /><br />Salah satu pertahanan yang agak lemah adalah melalui selat Tanduk Emas yang sudah dirantai. Sampai akhirnya sebuah ide yang terdengar bodoh dikemukakan namun akhirnya dilakukan. Ide tersebut adalah memindahkan kapal-kapal perang yang berada di perairan selat bosphorus ditarik melalui darat untuk menghindari rantai penghalang. Hanya dalam semalam 70-an kapal bisa memasuki wilayah perairan Tanduk Emas (Golden Horn) melalui jalur darat yang memiliki perbukitan yang tinggi dan terjal. Cara yang dipakai untuk memindahkan kapal-kapal tersebut adalah dengan menggunakan 2 buah gelondongan kayu yang diapit menjadi satu sehingga bagian bawah kapal yang lebih lancip bisa melewati celah antara gelondongan, untuk mempermudahnya kayu-kayu diolesi minyak sehingga licin. Susunan kayu-kayu itu membentuk jalur yang menghubungkan 2 laut yang berbeda.<br /><br />Pada Subuh pagi tanggal 22 April, penduduk kota yang lelap itu terbangun dengan suara pekik takbir tentara Islam yang menggema di perairan Tanduk Emas. Orang-orang di konstantinopel gempar, tak seorangpun yang percaya atas apa yang telah terjadi. Tidak ada yang dapat membayangkan bagaimana semua itu bisa terjadi hanya dalam semalam. Bahkan ada yang menyangka bahwa tentara Utsmaniyah mendapat bantuan jin dan setan.<br /><br />Yilmaz Oztuna di dalam bukunya Osmanli Tarihi menceritakan salah seorang ahli sejarah tentang Byzantium mengatakan:<br /><br />“Kami tidak pernah melihat dan tidak pernah mendengar sebelumnya, sesuatu yang sangat luar biasa seperti ini. Muhammad Al-Fatih telah mengubah bumi menjadi lautan dan dia menyeberangkan kapal-kapalnya di puncak-puncak gunung sebagai pengganti gelombang-gelombang lautan. Sungguh kehebatannya jauh melebihi apa yang dilakukan oleh Alexander yang Agung.”<br /><br />Dengan posisi tentara Islam yang semakin kuat, Sultan Muhammad II melancarkan serangan besar-besaran ke benteng terakhir Konstantinopel. Tembakan meriam yang telah mengkaramkan sebuah kapal dagang di Tanduk Emas, menyebabkan tentara Eropa yang lain lari ketakutan. Mereka telah meninggalkan pertempuran melalui kota Galata. Semenjak keberhasilan kapal mujahidin memasuki perairan Tanduk Emas, serangan dilancarkan siang dan malam tanpa henti.<br /><br />Takbir "Allahu Akbar, Allahu Akbar!" yang menggema di segala penjuru Konstantinopel telah memberikan serangan psikologis kepada penduduk kota itu. Semangat mereka terus luntur dengan ancaman demi ancaman dari pekikan takbir mujahiddin. Ketika ribut yang belum juga reda, penduduk Konstantinopel menyadari bahwa tentara Islam telah membuat terowongan untuk masuk ke dalam pusat kota. Ketakutan melanda penduduk sehingga mereka curiga dengan bunyi tapak kaki sendiri. Kalau-kalau tentara Turki Utsmani "keluar" dari dalam bumi.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3ZmHLL3LjdgEUnfA5qPFuEDl73dJBAGybwxJ3skIuCGdr3siQ14AaPj1l_yV58y7BWbn19iYbOC09gYFHQ3hlDpSdqHR50MXTs8Olu5q4F_RSoHmI_m0_CGOkt4Dz7F-gIUalPQeQdQ/s1600/Constantine+XI.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 283px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3ZmHLL3LjdgEUnfA5qPFuEDl73dJBAGybwxJ3skIuCGdr3siQ14AaPj1l_yV58y7BWbn19iYbOC09gYFHQ3hlDpSdqHR50MXTs8Olu5q4F_RSoHmI_m0_CGOkt4Dz7F-gIUalPQeQdQ/s400/Constantine+XI.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5785872295710502210" border="0" /></a>Sultan Muhammad II yakin bahwa kemenangan semakin tiba, mendorong beliau untuk terus berusaha agar Constantine XI Paleologus menyerah kalah tanpa terus membiarkan kota itu musnah akibat gempuran meriam. Sekali lagi Sultan mengirim utusan meminta Constantine XI Paleologus agar menyerahkan Konstantinopel secara damai. Lalu Constantine XI Paleologus berunding dengan para menterinya. Ada yang menyarankan supaya mereka menyerah kalah dan ada pula yang ingin bertahan sampai akhir. Akhirnya dia setuju dengan pandangan kedua kemudian mengirimkan balasan:<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3ZmHLL3LjdgEUnfA5qPFuEDl73dJBAGybwxJ3skIuCGdr3siQ14AaPj1l_yV58y7BWbn19iYbOC09gYFHQ3hlDpSdqHR50MXTs8Olu5q4F_RSoHmI_m0_CGOkt4Dz7F-gIUalPQeQdQ/s1600/Constantine+XI.jpg"></a>"... syukur kepada Tuhan karena Sultan memberikan keamanan dan bersedia menerima pembayaran jizyah. Akan tetapi Constantine bersumpah untuk terus bertahan hingga akhir hayatnya demi takhta... atau mati dan dikuburkan di kota ini!".<br /><br />Pada 27 Mei 1453, Sultan Muhammad II bersama tentaranya meluruskan niat dan membersihkan diri di hadapan Allah SWT. Mereka memperbanyak sholat, doa dan zikir dengan harapan Allah SWT memudahkan kemenangan. Para ulama juga memeriksa barisan tentara sambil memberi semangat kepada para mujahidin. Mereka diingatkan tentang kelebihan jihad dan syahid serta kemuliaan para syuhada terdahulu khususnya Abu Ayyub Al-Ansari r.a.<br /><br />"...Sesungguhnya apabila Rasulullah SAW tiba di Madinah ketika kemenangan hijrah, Baginda telah pergi ke rumah Abu Ayyub Al-Ansari. Sesungguhnya Abu Ayyub pun telah datang (ke Konstantinopel) dan berada di sini!" Kata-kata inilah yang membakar semangat tentara islam hingga ke puncaknya.<br /><br />Pada saat yang sama, penduduk Konstantinopel berdoa dirumah dan gereja-gereja mereka dengan khidmat berharap Tuhan menolong mereka.<br /><br />Tepat jam 1 pagi hari Selasa 20 Jumadil Ula 857 H / 29 Mei 1453 M, serangan umum dilancarkan. Sebelum penyerangan umum Sultan Muhammad II memberikan pidato kepada tentara Islam :<br /><br />“... Jika penaklukan kota Konstantinopel berhasil, maka sabda Rasulullah SAW telah menjadi kenyataan dan salah satu dari mukjizatnya telah terbukti, maka kita akan mendapatkan bagian dari apa yang telah menjadi janji dari hadits ini, yang berupa kemuliaan dan penghargaan. Oleh karena itu, sampaikanlah pada para pasukan satu persatu, bahwa kemenangan besar yang akan kita capai ini, akan menambah ketinggian dan kemuliaan Islam. Untuk itu, wajib bagi setiap pasukan, menjadikan syariat selalu didepan matanya dan jangan sampai ada diantara mereka yang melanggar syariat yang mulia ini. Hendaknya mereka tidak mengusik tempat-tempat peribadatan dan gereja-gereja. Hendaknya mereka jangan mengganggu para pendeta dan orang-orang lemah tak berdaya yang tidak ikut terjun dalam pertempuran.”<br /><br />Sabda Rasulullah: "Bukan kamu yang akan menaklukan Konstantinopel, tetapi anak dan cucu-mu lah yang akan mengalahkan Konstantinopel."<br /><br />Diiringi hujan panah, tentara Turki Utsmani maju dalam tiga lapis pasukan, irregular di lapis pertama, Anatolian Army di lapis kedua dan terakhir pasukan khusus Janissari. Para mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir kalimah tauhid sambil menyerang kota. Penduduk Konstantinopel telah berada di puncak ketakutan mereka pagi itu. Mujahidin yang memang menginginkan mati syahid, begitu berani maju menyerbu tentara Byzantium.<br /><br />Tentara Islam akhirnya berhasil menembus kota Konstantinopel melalui Pintu Edirne dan mereka telah berhasil mengibarkan bendera Daulah Utsmaniyah di puncak kota. Constantine XI Paleologus yang melihat kejadian itu melepas baju perang kerajaannya dan maju bertempur bersama pasukannya hingga menjadi martir dan tak pernah ditemukan jasadnya. Giustiniani sendiri melarikan diri meninggalkan kota dengan pasukan Genoa-nya. Kardinal Isidor sendiri lolos dengan menyamar sebagai budak melalui Galata, dan Pangeran Orkhan gugur di peperangan.<br /><br />Berita kematian Kaisar Byzantium itu menaikkan lagi semangat tentara Islam untuk terus menyerang. Namun sebaliknya, bagaikan pohon tercabut akar, tentara Byzantium menjadi tercerai berai mendengar berita kematian Rajanya.<br /><br />Tepat pada hari Selasa tanggal 20 Jumadil Ula 857 H bertepatan tanggal 29 Mei 1453 M, Konstantinopel jatuh dan berhasil ditaklukan oleh para mujahiddin. Sultan Muhammad II kemudian turun dari kudanya dan memberi penghargaan pada pasukan dengan ucapannya: “Masya Allah, kalian telah menjadi orang-orang yang mampu menaklukkan konstantinopel yang telah Rasulullah kabarkan”, Setelah itu beliau sujud kepada Allah SWT di atas tanah, sebagai ungkapan syukur dan pujian serta bentuk kerendahan diri dihadapan-Nya.<br /><br />Pada hari itu, mayoritas penduduk Konstantinopel bersembunyi di gereja-gereja sekitar kota. Sultan Muhammad II berpesan kepada tentaranya supaya berbuat baik kepada penduduk kota yang baru ditaklukkannya. Beliau kemudian menuju ke Gereja Aya Sophia yang ketika itu menjadi tempat perlindungan sejumlah besar penduduk kota. Ketakutan jelas terbayang di wajah masing-masing penduduk ketika beliau menghampiri pintu gereja. Salah seorang pendeta telah membuka pintu gereja, dan Sultan meminta beliau supaya menenangkan penduduk.<br /><br />Setelah itu, Sultan Muhammad II meminta supaya gereja berkenan ditukar menjadi Masjid supaya Jumat pertama nanti bisa dipergunakan untuk sholat Jumat. Sementara gereja-gereja lainnya tetap seperti biasa. Para pekerja bertugas menanggalkan salib, patung dan menutupi gambar-gambar untuk tujuan sholat. Pada hari Jumat itu, Sultan Muhammad II bersama para muslimin telah mendirikan sholat Jumat di Masjid Aya Sophia. Khutbah yang pertama di Aya Sophia itu disampaikan oleh Asy-Syeikh Ak Semsettin. Nama Konstantinopel kemudian diganti menjadi "Islam Bol/Islambul", yang berarti "Kota Islam" dan kemudian dijadikan sebagai ibu kota ketiga Khilafah Usmaniyyah setelah Bursa dan Edirne .<br /><br />Atas jasanya tersebut Sultan Muhammad II diberi gelar Al-Fatih (penakluk), sehingga beliau sering dipanggil Sultan Muhammad Al-Fatih. Pertempuran memperebutkan Konstantinopel berlangsung dari tanggal 6 April s/d 29 Mei 1453 M, atau memakan waktu hampir 2 bulan lamanya.<br /><br />Disarikan dari berbagai sumber<br />Fahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-33933648223298390162011-11-30T05:56:00.001-08:002012-09-07T22:51:25.641-07:00Bentuk dan Letak Terompet Malaikat Isrofil ?<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2tqZR1ZIoKF7dTCW3JnL0RPus_iBdk-Dra9xQkuWjdgOI6taHfe5Fb8ESyu5PKOzx0nooA3RE0QEQpknp5aNjiPbYrnkDsHfn2LiTfnue53cCbHVP4h1YDKrFwlGZ4zh1uiCvzLgNDQ/s1600/alam+semesta.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 209px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2tqZR1ZIoKF7dTCW3JnL0RPus_iBdk-Dra9xQkuWjdgOI6taHfe5Fb8ESyu5PKOzx0nooA3RE0QEQpknp5aNjiPbYrnkDsHfn2LiTfnue53cCbHVP4h1YDKrFwlGZ4zh1uiCvzLgNDQ/s320/alam+semesta.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5785679484124295266" border="0" /></a>Sebelum kiamat datang, apa yang sekarang di lakukan oleh Malaikat Israfil?. Lalu seperti apakah sebenarnya bentuk terompetnya atau yang biasa juga dikenal dengan sangkakala Malaikat Israfil itu?<br /><br />Sekitar enam tahun silam sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner dari Universitas Ulm, Jerman melakukan observasi terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari jagat raya ini. Karena menurut prediksi yang umum selama ini mengatakan bahwa alam semesta berbentuk bulat bundar atau prediksi lain menyebutkan bentuknya datar saja.<br /><br />Menggunakan sebuah peralatan canggih milik NASA yang bernama “Wilkinson Microwave Anisotropy Prob” (WMAP), mereka mendapatkan sebuah kesimpulan yang sangat mencengangkan karena menurut hasil penelitian tersebut alam semesta ini ternyata berbentuk seperti terompet.<br /><br />Di mana pada bagian ujung belakang terompet (baca alam semesta) merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati (unobservable), sedang bagian depan, di mana bumi dan seluruh sistem tata surya berada merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati (observable)<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEukWRsg84XOApWBkAv5rbgVHXrwMlB7zau9D5gWTFpKDjwc5GpZ7Mm-MYQVVtqNmlxdVzysJ45_FV_T8MnmE66YYZRjAuX7xv2Yl-G6SrD5qSnM351eofAR0rN_lP8MlmHEkJH4KaxhEv/s1600/terompet+malaikat+isrofil.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEukWRsg84XOApWBkAv5rbgVHXrwMlB7zau9D5gWTFpKDjwc5GpZ7Mm-MYQVVtqNmlxdVzysJ45_FV_T8MnmE66YYZRjAuX7xv2Yl-G6SrD5qSnM351eofAR0rN_lP8MlmHEkJH4KaxhEv/s320/terompet+malaikat+isrofil.jpg" border="0" height="228" width="320" /> </a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR2hIvkfn6s0cgNUkbBbUyj-Ny7wnrHTQYIUvqAROVy_AjX3JMD13aINDALrUOZ5AHbBMbLYOrPkpjh9YwL0V-IVUy8VW-wabM520qL4yw1zadrCeVMLzvrp5o69xgr3xwgXaDSSFYvfG1/s1600/terompet+malaikat+isrofil+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR2hIvkfn6s0cgNUkbBbUyj-Ny7wnrHTQYIUvqAROVy_AjX3JMD13aINDALrUOZ5AHbBMbLYOrPkpjh9YwL0V-IVUy8VW-wabM520qL4yw1zadrCeVMLzvrp5o69xgr3xwgXaDSSFYvfG1/s320/terompet+malaikat+isrofil+2.jpg" border="0" height="228" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div> <b>Bentuk Alam Semesta</b><br /><br />Di dalam kitab Tanbihul Ghofilin Jilid 1 hal. 60 ada sebuah hadits panjang yang menceritakan tentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat menarik untuk dicermati.<br /><br />Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah saw bersabda :<i>“Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah". Saya bertanya : “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?” Jawab Rasulullah : “Bagaikan tanduk dari cahaya.” Saya tanya : “Bagaimana besarnya?” Jawab Rasulullah : “Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama : Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan). Kedua : Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).”</i><br /><br />Dalam hadits di atas disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat Isrofil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. Bentuk laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet orang – orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk.<br /><br />Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi/mencakup seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghoib) dan bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah). Atau dengan kata lain, bulatan terompet malaikat Isrofil itu melingkar membentang dari alam nyata hingga alam ghoib.<br /><br />Jika keshohihan hadits di atas bisa dibuktikan dan data yang diperoleh lewat WMAP akurat dan bisa dipertanggungjawabkan maka bisa dipastikan bahwa kita ini bak rama – rama yang hidup di tengah – tengah kaldera gunung berapi paling aktif yang siap meletus kapan saja.<br /><br />Dan Allah telah mengabarkan kedahsyatan terompet malaikat Isrofil itu dalam surah An Naml ayat 87 : <i>“Dan pada hari ketika terompet di tiup, maka terkejutlah semua yang di langit dan semua yang di bumi kecuali mereka yang di kehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadapNya dengan merendahkan diri.”</i><br /><br />Makhluk langit saja bisa terkejut apalagi makhluk bumi yang notabene jauh lebih lemah dan lebih kecil. Pada sambungan hadits di atas ada sedikit preview tentang seperti apa keterkejutan dan ketakutan makhluk bumi kelak.<br /><br /><i>“Pada saat tergoncangnya bumi, manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu yang mengandung gugur kandungannya, yang menyusui lupa pada bayinya, anak – anak jadi beruban dan setan – setan berlarian.”</i><br /><br />Ada sebuah pertanyaan yang menggelitik, jika terompetnya saja sebesar itu, bagaimana dengan peniupnya dan bagaimana pula Sang Pencipta keduanya? Maha Besar Engkau Ya Allah, Allahu Akbar!Fahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-46966354219544868622011-11-30T05:39:00.000-08:002012-09-07T08:52:55.953-07:00Rahasia Al-Qur'an Dibalik Runtuhnya Menara Kembar WTC<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFLPFPdfQaI5zZx-DEjkXcQWni738P3XGXk9piT-HN-7col_m3LCv_HrXgDrNdcgILTvMtaNWj0yeUEYs2QWPF8XY5YbZ8GTpl9f7JmnKRPUSOkw60EHuhS2qLnZLJGnlrGbHGAwvXojfy/s1600/WTC.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFLPFPdfQaI5zZx-DEjkXcQWni738P3XGXk9piT-HN-7col_m3LCv_HrXgDrNdcgILTvMtaNWj0yeUEYs2QWPF8XY5YbZ8GTpl9f7JmnKRPUSOkw60EHuhS2qLnZLJGnlrGbHGAwvXojfy/s1600/WTC.jpg" /></a></div>Tragedi kehancuran gedung kembar tertinggi di dunia, Wolrd Trade Center (WTC) New York, yang terjadi pada bulan 9, tanggal 11, tahun 2001, tak lepas dari ketelitian pengamat Al Quran Tak mudah kita melupakan kedahsyatan tragedi ‘WTC 9/11’ tersebut, dimana pada suatu hari, melalui tangan sekelompok orang, Tuhan ‘mengizinkan’ dihancurkannya 2 menara kembar gedung raksasa tertinggi di dunia di kota New York, Amerika Serikat. Ini masih belum termasuk gedung Pentagon dan gedung kecil lain disekitar WTC.<br /><br />Peristiwa WTC 9/11 terjadi disekitar 14 abad setelah Al Quran diturunkan, namun detail fisiknya telah tercatat secara tersembunyi didalam Al Qur'an, yaitu dalam surat At-Taubah. Surat At-Taubah merupakan surat ke 9 dalam urutan Al-Qur’an, dimana 37 ayat diantaranya terletak pada juz ke -11 (sisanya di juz 10), dan kabarnya jumlah huruf pada 37 ayat ini terdiri dari 2001 huruf, ada pula yang bilang jumlah kata pada keseluruhan surat At-Taubah ini ada 2001 kata. Angka-angka ini sama dengan tanggal, bulan dan tahun terjadinya tragedi WTC 9/11 tersebut.<br /><br />Mari kita simak isi surat At-Taubah ayat ke-109 dan 110, yaitu :<br /><br />“Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar takwa kepada Allah dan keridaan (Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahanam? Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”<br />“Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati mereka, kecuali bila hati mereka itu telah hancur. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”<br /><br />Dalam ayat tersebut disebutkan keruntuhan sebuah bangunan karena yang mendirikannya adalah orang -orang yang zalim. Pemerintah Amerika Serikat dan sekutunya yang selalu dianggap para politisi dan ulama Islam sebagai pemerintahan yang bersikap zalim dan memusuhi umat Islam hingga saat ini. Sehingga peneliti ayat ini menyimpulkan bahwa orang zalim yang dimaksud ayat ini adalah pemerintah As dan sekutunya.<br /><br />Selanjutnya peneliti tersebut mengatakan bahwa kata-kata ‘di tepi jurang yang runtuh’ adalah penafsiran dari bahasa Arab kata-kata JURUFIN HAR yang terdapat dalam ayat tersebut diatas. Dan menurut beliau kabarnya ada sebuah jalan yang bernama JERF HAR yang terletak di sekitar komplek gedung WTC yang hancur tersebut. Kalaupun info Jerf Har ini dianggap mengada-ada, Anda akan semakin takjub ketika mengetahui mengapa ayat tersebut ada di nomor 109 dan 110.<br /><br />Ingin tahu mengapa ayat yang menginformasikan bangunan yang jatuh / runtuh ini ada di ayat 109 dan 110 ?. Ternyata jumlah tingkat di gedung masing-masing dari dua gedung menara WTC ada 110 tingkat ! (Telah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Barat yang mempercayai tahyul angka sial 13, sehingga gedung-gedung tinggi selalu menghapus istilah lantai ke-13, sehingga jumlah tingkat gedung sebenarnya adalah 109).<br /><br />Subhanallah !<br /><br />Sungguh demikian sempurna cara Allah SWT memberi tanda-tanda kebenaran dan tanda-tanda kekuasaannya kepada orang-orang yang diberi-Nya petunjuk. Beruntunglah kita bila menjadi orang yang selalu bertambah keimanannya ketika mendengar kebenaran dan kebesaran Allah SWT semacam ini.Fahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-66978533691909556522011-09-28T06:34:00.000-07:002012-09-07T08:52:55.957-07:00Tariq bin Ziyad, Sang Penakluk Andalusia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvaP7CYMcnjh41ahW3Bi5G3vDdeeGdvV4yieLC4XGap30RjxALZwRDi9XVHN7UB88bq_d018KNiac1cVQ59s-7VHToK-MHJNgcVJFtPK9Gt-8ydXKQWR7SDivOtkXza7BEDYOZYboNworx/s1600/Tariq+bin+Ziyad.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvaP7CYMcnjh41ahW3Bi5G3vDdeeGdvV4yieLC4XGap30RjxALZwRDi9XVHN7UB88bq_d018KNiac1cVQ59s-7VHToK-MHJNgcVJFtPK9Gt-8ydXKQWR7SDivOtkXza7BEDYOZYboNworx/s1600/Tariq+bin+Ziyad.jpg" /></a></div><b>"... seandainya pada hari ini kalian masih tetap sengsara seperti ini, tanpa adanya perubahan yang berarti, niscaya nama baik kalian pasti hilang, rasa gentar yang ada pada hati musuh pula berganti menjadi berani. Oleh itu, pertahankan jiwa kalian. " - Tariq bin Ziyad.<br /><br />"di belakang kita laut, di depan kita musuh. Kita terpaksa memilih kemenangan atau syahid. Dan kita takkan pulang sebelum mencapai tujuan itu!".</b><br /><br />Mendung hitam menggelayut di atas bumi Spanyol. Eropa sedang dikangkangi oleh penjajah, Raja Gotik yang kejam. Wanita merasa terancam kesuciannya, petani dikenakan pajak tanah yang tinggi, dan banyak lagi penindasan yang tak berperikemanausiaan. Raja dan anteknya bersuka ria dalam kemewahan sedang rakyat merintih dalam kesengsaraan. Sebagian besar penduduk yang beragama Kristen dan Yahudi, mengungsi ke Afrika, berharap mendapat ketenangan yang lebih menjanjikan. Dan saat itu Afrika, adalah sebuah daerah yang makmur dan mempunyai toleransi yang tinggi karena berada di bawah naungan pemerintahan Islam.<br /><br />Satu dari jutaan pengungsi itu adalah Julian, Gubernur Ceuta yang putrinya Florinda telah dinodai Roderick, raja bangsa Gotik. Mereka memohon pada Musa bin Nusair, raja muda Islam di Afrika untuk memerdekakan negeri mereka dari penindasan raja yang zalim itu. Setelah mendapat persetujuan Khalifah, Musa melakukan pengintaian kepantai selatan Spanyol. Bulan Mei tahun 711 Masehi, Tariq bin Ziyad, budak Barbar yang juga mantan pembantu Musa bin Nusair memimpin 12.000 anggota pasukan muslim menyeberangi selat antara Afrika dan daratan Eropa.<br /><br />Begitu kapal-kapal yang berisi pasukannya mendarat di Eropa, Tariq mengumpulkan mereka di atas sebuah bukit karang, yang dinamai Jabal Tariq (karang Tariq) yang sekarang terkenal dengan nama Jabraltar. Diatas bukit karang itu Thariq memerintahkan pembakaran kapal-kapal yang telah menyeberangkan mereka. Tentu saja perintah ini membuat prajuritnya keheranan. “Kenapa Andalakukan ini?” tanya mereka. “Bagaimana kita kembali nanti?” tanya yang lain.<br /><br />Namun Tariq tetap pada pendiriannya. Dengan gagah berani ia berseru,”Kita datang ke sini tidak untuk kembali. Kita hanya punya pilihan, menaklukkan negeri ini dan menetap di sini, atau kita semua syahid. Keberanian dan perkataannya yang luar biasa menggugah Iqbal, seorangpenyair Persia, untuk menggubahnya dalam sebuah syair berjudul ”Piyam-i Mashriq”: “Tatkala Tariq membakar kapal-kapalnya di pantai Andalusia (Spanyol), Prajurit-prajurit mengatakan, tindakannya tidak bijaksana. Bagaimanabisa mereka kembali ke negeri Asal, dan perusakan peralatan adalah bertentangan dengan hukum Islam. Mendengar itu semua, Tariq menghunus pedangnya, dan menyatakan bahwa setiap negeri kepunyaan Allah adalah kampung halaman kita.”<br /><br />Kata-kata Tariq itu bagaikan cambuk yang melecut semangat prajuritmuslim yang dipimpinnya. Bala tentara muslim yang berjumlah 12.000 orang maju melawan tentara Gotik yang berkekuatan 100.000 tentara. Pasukan Kristen jauh lebih unggul baik dalam jumlah maupun persenjataan. Namun semua itu tak mengecutkan hati pasukan muslim.<br /><br />Tanggal 19 Juli tahun 711 Masehi, pasukan Islam dan Nasrani bertemu, keduanya berperang di dekat muara sungai Barbate. Pada pertempuran ini, Tariq dan pasukannya berhasil melumpuhkan pasukan Gotik, hingga Raja Roderick tenggelam di sungai itu. Kemenangan Tariq yang luar biasa ini, menjatuhkan semangat orang-orang Spanyol dan semenjak itu mereka tidak berani lagi menghadapi tentara Islam secara terbuka.<br /><br />Tariq membagi pasukannya menjadi empat kelompok, dan menyebarkan mereka ke Kordoba, Malaga, dan Granada. Sedangkan dia sendiri bersamapasukan utamanya menuju ke Toledo, ibukota Spanyol. Semua kota-kota itu menyerah tanpa perlawanan berarti. Kecepatan gerak dan kehebatanpasukan Tariq berhasil melumpuhkan orang-orang Gotik.<br /><br />Rakyat Spanyol yang sekian lama tertekan akibat penjajahanbangsa Gotik, mengelu-elukan orang-orang Islam. Selain itu, perilaku Tariq dan orang-orang Islam begitu mulia sehinggamereka disayangi oleh bangsa-bangsa yang ditaklukkannya.<br /><br />Salah satu pertempuran paling seru terjadi di Ecija, yang membawa kemenangan bagi pasukan Tariq. Dalam pertempuran ini, Musa bin Nusair, atasannya, sang raja muda Islam di Afrika ikut bergabung dengannya.Selanjutnya, kedua jenderal itu bergerak maju terus berdampingan dan dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun seluruh dataran Spanyol jatuh ke tangan Islam. Portugis ditaklukkan pula beberapa tahun kemudian.<br /><br />“Ini merupakan perjuangan utama yang terakhir dan paling sensasional bagi bangsa Arab itu,” tulis Phillip K.Hitti, “dan membawa masuknya wilayah Eropa yang paling luas yang belum pernah mereka peroleh sebelumnya ke dalam kekuasaan Islam. Kecepatan pelaksanaan dan kesempurnaan keberhasilan operasi ke Spanyol ini telah mendapat tempat yang unik di dalam sejarah peperangan abad pertengahan.”<br /><br />Penaklukkan Spanyol oleh orang-orang Islam mendorong timbulnya revolusi sosial di mana kebebasan beragama benar-benar diakui. Ketidak toleranan dan penganiayaan yang biasa dilakukan orang-orang Kristen, digantikan oleh toleransi yang tinggi dan kebaikan hati yangluar biasa.<br /><br />Keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu, sehingga jika tentara Islam yang melakukan kekerasan akan dikenakan hukuman berat. Tidak ada harta benda atau tanah milik rakyat yang disita. Orang-orang Islam memperkenalkan sistem perpajakan yang sangat jitu yang dengan cepat membawa kemakmuran di semenanjung itu dan menjadikan negeri teladan di Barat. Orang-orang Kristen dibiarkan memiliki hakim sendiri untuk memutuskan perkara-perkara mereka. Semua komunitas mendapat kesempatan yang sama dalam pelayanan umum.<br /><br />Pemerintahan Islam yang baik dan bijaksana ini membawa efek luar biasa. Orang-orang Kristen termasuk pendeta-pendetanya yang pada mulanya meninggalkan rumah mereka dalam keadaan ketakutan, kembali pulang dan menjalani hidup yang bahagia dan makmur. Seorang penulis Kristen terkenal menulis: “Muslim-muslim Arab itu mengorganisir kerajaan Kordoba yang baik adalah sebuah keajaiban Abad Pertengahan, mereka mengenalkan obor pengetahuan dan peradaban, kecemerlangan dan keistimewaan kepada dunia Barat. Dan saat itu Eropa sedang dalam kondisi percekcokan dan kebodohan yang biadab.”<br /><br />Tariq bermaksud menaklukkan seluruh Eropa, tapi Allah menentukan lain. Saat merencanakan penyerbuan ke Eropa, datang panggilan dari Khalifah untuk pergi ke Damaskus. Dengan disiplin dan kepatuhan tinggi, Tariq memenuhi panggilan Khalifah dan berusaha tiba seawal mungkin di Damaskus. Tak lama kemudian, Tariq wafat di sana. Budak Barbar, penakluk Spanyol, wilayah Islam terbesar di Eropa yang selama delapan abad di bawah kekuasaan Islam telah memenuhi panggilan Rabbnya. Semoga Alloh merahmatinya.<br /><br />Resources : <a href="http://kisahislam.wordpress.com/"><b>Kisah Islam</b></a>Fahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-9338487936638181492011-09-27T23:36:00.001-07:002012-09-07T21:25:34.952-07:00Kejayaan Pasukan Islam Pada Perang Yarmuk<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNliC7l6YGp8XiYgpgOwXi7fPl8oKGzm9ErqSeCErgFMxTO7JycUrvZRlnOURBYW1ivPfi7KQ2x4HAwUENbhFPwbAA5eSpABJW_1x579rv2ttcJZmTBdKlKBvl9drA28pr1NQXKln_nS0Q/s1600/perang+yarmuk.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNliC7l6YGp8XiYgpgOwXi7fPl8oKGzm9ErqSeCErgFMxTO7JycUrvZRlnOURBYW1ivPfi7KQ2x4HAwUENbhFPwbAA5eSpABJW_1x579rv2ttcJZmTBdKlKBvl9drA28pr1NQXKln_nS0Q/s320/perang+yarmuk.jpg" border="0" height="211" width="320" /></a></div>Sejarah kejayaan Islam tak lepas dari amalan jihad yang diperani oleh para pendahulu umat ini. Jihad memiliki kedudukan mulia di dalam Islam. Tentunya, diatas ketentuan yang telah digariskan Allah dan Rasul-Nya . Bukan aksi teror yang muncul dari semangat tanpa ilmu. Tulisan berikut ini adalah memaparkan gambaran jihad fii sabilillaah di masa Khalifah Abu Bakr Ash-Shiddiq .<br /><br />Seusai memulihkan kondisi jazirah ’Arab, dengan memerangi kaum murtad dan orang-orang yang menolak membayar zakat, Abu Bakr berusaha keras memobilisasi pasukan Islam dalam upaya menaklukkan negeri Syam yang termasuk daerah teritorial kerajaan Romawi.<br /><br /><b>Keadaan Romawi sebelum Peperangan</b><br /><br />Ketika pasukan Islam bergerak menuju Syam, tentara Romawi merasa terkejut dan sangat takut. Dengan serta-merta mereka mengirimkan surat yang memberitahukan akan hal tersebut kepada Heraklius, raja Romawi yang berada di Himsh (sekarang dikenal dengan Homs –red). Dia pun melayangkan surat balasan yang berbunyi, ”Celaka kalian! Sesungguhnya mereka adalah pemeluk agama baru. Tidak ada yang bisa mengalahkan mereka. Patuhilah aku, dan berdamailah dengan menyerahkan setengah penghasilan bumi Syam! Bukankah kalian masih memiliki pegunungan Romawi?! Jika kalian tidak mematuhi perintahku, niscaya mereka akan merampas negeri Syam dan akan memojokkan kalian hingga terjepit di pegunungan Romawi.”<br /><br />Tatkala telah mendapatkan surat balasan seperti ini, mereka (tentara Romawi) tidak mau menerima saran tersebut. Akhirnya, mau tidak mau Raja Heraklius mengirim pasukan dalam jumlah yang besar. Pasukan Romawi mulai bergerak, dan berhenti di lembah Al-Waqusah, di samping sungai Yarmuk yang berdataran rendah dan memiliki banyak jurang.<br /><br /><b>Kedatangan Khalid bin Al-Walid dari Iraq</b><br /><br />Pasukan Islam yang berada di Syam segera meminta bantuan. Maka Abu Bakr Ash-Shiddiq memerintahkan Khalid bin Al-Walid agar menarik diri dari ’Iraq untuk kemudian menuju Syam bersama bala tentaranya. Dengan segera Khalid menunjuk Al-Mutsanna bin Haritsah v sebagai penggantinya di ’Iraq. Kemudian beliau bergerak cepat dengan membawa 9.500 personel pasukan menuju Syam. Mereka melalui jalan-jalan yang tidak pernah dilalui seorang pun sebelumnya, dengan menyeberangi padang pasir, mendaki gunung, serta melewati lembah-lembah yang sangat gersang.<br /><br /><b>Persiapan Pasukan Islam</b><br /><br />Abu Sufyan mengusulkan, layaknya ahli strategi perang, agar pasukan dibagi menjadi tiga formasi. Sepertiga bersiap-siap di depan pasukan Romawi, sepertiga lainnya yang terdiri dari bagian perbekalan dan para wanita agar berjalan, dan sepertiga yang tersisa dipimpin oleh Khalid di posisi belakang. Jika musuh telah mencapai perkemahan wanita dan perbekalan, Khalid akan berpindah ke depan kaum wanita, sehingga mereka dapat menyelamatkan diri di belakang pasukan Khalid bin Al-Walid .<br /><br />Maka mereka pun segera merealisasikan usulan itu. Pasukan Islam mulai berkumpul dan berhadapan dengan musuh pada awal bulan Jumadil Akhir tahun 13 H.<br /><br /><b>Strategi Pasukan Islam</b><br /><br />Pasukan Islam kala itu jumlahnya berkisar antara 36 ribu sampai dengan 40 ribu personel tentara. Didalamnya terdapat seribu orang shahabat Nabi . Seratus orang dari mereka adalah para veteran perang Badar. Abu ’Ubaidah ibnul Jarrah (namanya Hanzholah bin Ath-Thufail) memimpin posisi tengah pasukan. ’Amru bin Al-’Ash dan Syarahbil bin Hasanah memimpin sayap kanan pasukan. Sedangkan pemimpin sayap kiri pasukan adalah Yazid bin Abi Sufyan (dia dikenal dengan sebutan Yazid Al-Khoir).<br /><br />Khalid membawa kudanya ke arah Abu ’Ubaidah dan berkata, ”Aku akan memberikan usul.” Abu ’Ubaidah menjawab, ”Katakanlah, aku akan mendengar dan mematuhinya.” Khalid kembali berkata, ”Musuh pasti menyiapkan pasukan besar untuk membobol pertahanan pasukan kita. Aku khawatir pertahanan sayap kiri dan kanan akan kebobolan. Menurutku, pasukan berkuda harus dibagi menjadi dua kelompok. Satu pasukan ditempatkan di belakang sayap kanan, dan yang lain ditempatkan di belakang sayap kiri. Apabila musuh berhasil menembus pertahanan sayap kiri atau kanan, para pasukan berkuda berperan membantu mereka. Lalu kita datang menyerbu dari belakang.” Abu ’Ubaidah berkomentar, ”Alangkah jitu usulmu itu!”<br /><br />Khalid bin Al-Walid pun memerintahkan agar Abu ’Ubaidah ibnul Jarrah pindah ke posisi belakang. Hal ini agar jika ada tentara Islam berlari mundur, ia akan malu saat melihatnya kemudian kembali ke kancah pertempuran. Kemudian Khalid menginstruksikan agar para wanita bersiap-siap dengan pedang, pisau belati, dan tongkat. Khalid berkata, ”Siapa saja yang kalian jumpai melarikan diri dari medan pertempuran, bunuh dia!”<br /><br /><b>Strategi Pasukan Romawi</b><br /><br />Setelah menerima bantuan personel dari pusat, pasukan Romawi maju dengan kesombongan membawa 240 ribu personel. 80 ribu pasukan pejalan kaki, 80 ribu pasukan berkuda, dan 80 ribu pasukan yang diikat dengan rantai besi (setiap sepuluh tentara diikat menjadi satu agar tidak lari dari peperangan).<br /><br />Mereka bergerak hingga menutupi seluruh tempat yang ada seakan-akan mereka adalah awan hitam. Mereka berteriak-teriak, mengangkat suara tinggi-tinggi, sementara para pendeta, uskup, maupun pihak gereja mengelilingi pasukan membacakan Injil sambil memotivasi mereka agar gigih dalam berperang.<br /><br />Pasukan lini depan dipimpin oleh Jarajah (George), sayap kiri dan kanan dipimpin oleh Mahan dan Ad-Daraqus. Pasukan penyerang dipimpin oleh Al-Qolqolan, menantu Heraklius. Adapun pimpinan tertinggi pasukan ini adalah saudara kandung Heraklius yang bernama Tadzariq.<br /><br /><b>Perundingan sebelum meletusnya Pertempuran</b><br /><br />Abu ’Ubaidah dan Yazid bin Abi Sufyan maju ke arah pasukan Romawi dengan membawa Dhirar bin Al-Azur, Al-Harits bin Hisyam dan Abu Jandal bin Suhail untuk bertemu dengan Tadzariq yang tengah duduk di dalam tenda yang terbuat dari sutera.<br /><br />Para shahabat berkata, ”Kami tidak dihalalkan memasuki tenda ini.” Maka dibentangkanlah karpet dari sutera dan mereka dipersilahkan untuk duduk di atasnya. Para shahabat berkata, ”Kami tidak diperbolehkan duduk di atasnya.” Akhirnya Tadzariq duduk di tempat yang mereka inginkan. Para shahabat mendakwahinya agar masuk Islam, namun perundingan ini berakhir tanpa hasil. Akhinya mereka pun kembali ke barisan pasukan. Pemimpin sayap kiri Romawi yang bernama Mahan ingin bertemu dengan Khalid bin Al-Walid di antara dua pasukan yang saling berhadapan. Mahan berkata, ”Kami mengetahui bahwa kemiskinan dan kelaparanlah yang mengeluarkan kalian dari negeri kalian. Maukah kalian jika aku beri sepuluh dinar untuk setiap tentara beserta makanan dan pakaian, lalu kalian pulang ke negeri kalian? Dan pada tahun depan aku akan memberikan jatah yang serupa?”<br /><br />Khalid bin Al-Walid menjawab, ”Sesungguhnya, bukanlah yang mengeluarkan kami dari negeri kami apa yang engkau sebutkan tadi. Tetapi sebenarnya kami adalah sekelompok manusia peminum darah. Dan telah sampai berita kepada kami bahwa tidak ada darah yang lebih segar daripada darah kalian, bangsa Romawi. Untuk itulah kami datang kesini!” Mendengar jawaban itu para sahabat Mahan berucap, ”Demi Allah, ucapan tersebut baru pertama kali kita dengar dari bangsa ’Arab.”<br /><br /><b>Jalannya Pertempuran</b><br /><br />Pasukan Romawi pada perang ini keluar dalam jumlah besar yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Khalid juga membawa pasukan besar yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah ’Arab. Tatkala persiapan sudah matang, Khalid memerintahkan untuk memulai dengan perang tanding. Mulailah para jagoan Islam di tiap pasukan maju hingga membuat suasana memanas. Sementara Khalid berdiri menyaksikan laga tersebut.<br /><br />Ditengah suasana yang sudah memanas, pemimpin pasukan lini depan Romawi yang bernama Jarajah ingin bertemu dengan Khalid di tengah dua pasukan. Ia bertanya mengenai agama Islam, maka Khalid memberitahukan dakwah Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Akhirnya, Jarajah masuk Islam, membalikkan sisi perisainya dan masuk ke dalam barisan pasukan Islam.<br /><br />Melihat pembelotan Jarajah, pasukan Romawi menyerbu ke barisan kaum muslimin. Mahan memerintahkan pasukan sayap kanan menyerang menerobos pertahanan sayap kanan pasukan Islam. Kaum muslimin tetap tegar berjuang di bawah panji-panji mereka, hingga berhasil membendung serangan musuh.<br /><br />Setelah itu, pasukan besar Romawi datang lagi bak gunung besar yang berhasil memporak-porandakan pasukan sayap kanan, hingga pasukan Islam beralih ke tengah. Tak lama kemudian, mereka saling memanggil agar kembali ke medan laga hingga berhasil memukul mundur kembali. Adapun para wanita, tatkala melihat ada tentara Islam yang lari mundur, mereka segera memukulinya dengan kayu, atau melemparinya dengan batu sehingga tentara tersebut kembali ke kancah peperangan.<br /><br />Kemudian Khalid beserta pasukannya yang berada di sayap kiri menerobos ke sayap kanan yang kebobolan diserang musuh, hingga berhasil membunuh enam ribu tentara Romawi. Lalu Khalid membawa seratus pasukan berkuda menghadapi seratus ribu tentara Romawi hingga berhasil meluluhlantakkan pasukan musuh.<br /><br />Pada hari itu, begitu terlihat kegigihan, kesabaran, dan kepahlawanan tentara-tentara Islam hingga pasukan Romawi berputar-putar seperti penumbuk gandum. Mereka tidak melihat, pada perang itu, melainkan kepala-kepala yang berterbangan, tangan-tangan maupun jari-jari yang terpotong, serta semburan darah yang membasahi medan laga.<br /><br />Ketika itulah, seluruh pasukan Islam menyerbu dengan serentak, untuk kemudian dengan leluasa menghabisi musuh tanpa ada perlawanan sedikit pun. Jarajah pun akhirnya terluka parah dan meninggal dunia. Padahal beliau belum pernah shalat sekalipun, kecuali dua raka’at yang dikerjakan (diajarkan) oleh Khalid ketika baru/awal masuk Islam.<br /><br />Peperangan ini berawal dari siang hingga malam, sampai kemenangan diraih oleh Islam dan kaum muslimin. Malam itu, pasukan Romawi berlari dalam kegelapan. Adapun pasukan Romawi yang diikat rantai besi, jika salah seorang dari mereka terjatuh, maka terjatuhlah seluruhnya. Malam itu, Khalid bermalam di kemah Tadzariq, pimpinan tertinggi pasukan Romawi.<br /><br />Pasukan berkuda berkumpul di sekitar kemah Khalid menunggu tentara Romawi yang lewat untuk dibunuh hingga waktu pagi tiba. Tadzariq pun terbunuh. Telah terbunuh pada hari itu 120.000 lebih pasukan Romawi. Adapun tentara Islam yang gugur di medan perang sebanyak tiga ribu pasukan. Kaum muslimin mendapat harta pampasan yang begitu banyak pada perang ini.<br /><br />Demikianlah, kejayaan yang diraih oleh umat Islam tatkala mereka kokoh diatas kemurnian ibadah kepada Allah dan berpegang teguh kepada sunnah (ajaran) Rasul-Nya . Sebagaimana firman Allah (yang artinya):<br /><br />”Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal sholih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (An-Nur: 55)<br /><br />Wallahu a’lam bish showab.Fahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-14902328803023198152011-09-21T05:55:00.000-07:002012-09-08T08:00:57.166-07:00Kumandang Adzan dan Lantunan Ayat Alquran Telah Mengisi Hatiku<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9Zx9Ay740JyOaChWnmvxdOT0anS7i8Xlfj0hC6vsEmAn1PW0ffj8q0PIUefoFGfTXKTRNkGdUa7J7PLdqUIwkI78z7I0azKBx2PYwTEJPqLiqH1zd2_Mi72tkexiBwatvNuOKwhYvmw/s1600/jessica.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 190px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9Zx9Ay740JyOaChWnmvxdOT0anS7i8Xlfj0hC6vsEmAn1PW0ffj8q0PIUefoFGfTXKTRNkGdUa7J7PLdqUIwkI78z7I0azKBx2PYwTEJPqLiqH1zd2_Mi72tkexiBwatvNuOKwhYvmw/s320/jessica.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5785807951949571890" border="0" /></a>Sejak kecil Jessica sudah tidak asing mendengar kata Islam dan Muslim. Sebab, ia besar dalam lingkungan dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Dari lingkungan itu, dasar pandangan Jessica tentang Islam dan Muslim terbentuk.<br /><br />Jessica memiliki pandangan positif terhadap Islam dan Muslim. Ia tak sungkan memuji gaya hidup muslim yang dinilainya menakjubkan. Pandangan itu juga didukung dengan cara keluarganya mendidik Jessica, kakak dan adiknya untuk menghargai keberagaman di dunia. "Keluarga kami menghabiskan sebagian besar berpindah dari satu negara ke negara lainnya," kata dia seperti dilansir www.onislam.net<br /><br />Begitu banyak manfaat yang didapat Jessica ketika berulang kali berpindah tempat, salah satunya ia dapat mempelajari budaya dan sejarah banyak negara. Baginya, kedua hal tersebut sangat menyenangkan.<br /><br />Tahun 1980, keluarganya pindah ke Riyadh, Arab Saudi. Ayahnya adalah seorang ahli bedah onkologi. Ia bekerja di Rumah Sakit Raja Feisal. Lebih dari tiga setengah tahun, Jessica menetap di Arab Saudi.<br /><br />Tak jauh dari rumahnya, ada empat masjid berdiri. Setiap hari, Jessica mendengar adzan. Jessica tanpa sadar mulai menikmati suara adzan dan ayat-ayat Alquran. Meski sebenarnya ia tidak tahu apa arti bahasa yang digunakan. "Suara adzan dan ayat suci Alquran diam-diam mengisi hatiku," kata dia,.<br /><br />Dari isi hatinya itu, ia tergerak untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Ia ucapkan ikrar itu ketika berada di Dubai. Di negara teluk tersebut, Jessica belajar Alquran setiap hari. Ia juga baca literatur Islam. Rutinitas itu kian memantapkan pilihannya untuk memeluk Islam.<br /><br />Ia merasakan hidupnya tidak lagi kosong. Bagian yang hilang telah ditemukan. Sebagai ilmuwan, memiliki iman memudahkannya menemukan jawaban akan hakikat kehidupan. Hadirnya Islam dalam hatinya, membuatnya tak ragu berbagi ilmu dan cinta kepada sesama.<br /><br />Saat ini, Ia tidak merasa puas dengan apa yang didapatnya. Keinginan mendalami Islam terus ia jaga. Seperti halnya mualaf lain, ada dorongan kuat untuk menjadi muslim yang kaffah. "Ini adalah pengalaman luar biasa. Allah secara menakjukan begitu dekat dengan kita. Ia tahu apa yang dibutuhkan umat-Nya," kata dia.<br /><br />Courtesy : Republika Online<br />Fahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-57516972682992011042011-07-19T09:16:00.001-07:002012-09-08T07:13:59.157-07:00Gara-Gara Iddah, Pemimpin Yahudi Masuk Islam<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjM-2rdkLM8QeNNR83Aaii-pIfv-3pOvgBUqEWhZfzSbTal9j_HtQKW6hcgQnVfrxSYbR2-0SNGKOnya_xcVio_JMJbqxygwoLwnIMdNzMIYbxqZRWRgjomM1UCvG034jlT3CpHWjTDEA/s1600/peneliti-genetika.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 190px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjM-2rdkLM8QeNNR83Aaii-pIfv-3pOvgBUqEWhZfzSbTal9j_HtQKW6hcgQnVfrxSYbR2-0SNGKOnya_xcVio_JMJbqxygwoLwnIMdNzMIYbxqZRWRgjomM1UCvG034jlT3CpHWjTDEA/s320/peneliti-genetika.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5785805061794381106" border="0" /></a>Robert Guilhem, seorang pakar genetika dan pemimpin yahudi di Albert Einstein College menyatakan dengan tegas soal keislamannya. Dia masuk Islam setelah kagum dengan ayat-ayat Al-Quran tentang masa iddah wanita muslimah selama tiga bulan. Massa iddah merupakan massa tunggu perempuan selama tiga bulan, selama proses dicerai suaminya.<br /><br />Sebagaimana yang dikutip dari societyberty.com, hasil penelitian yang dilakukannya telah menunjukkan, massa iddah wanita sesuai dengan ayat-ayat yang tercantum di Alquran. Hasil studi itu menyimpulkan hubungan intim suami istri menyebabkan laki-laki meninggalkan sidik khususnya pada perempuan.<br /><br />Dia mengatakan jika pasangan suami istri (pasutri) tidak bersetubuh, maka tanda itu secara perlahan-lahan akan hilang antara 25-30 persen. Gelhem menambahkan, tanda tersebut akan hilang secara keseluruhan setelah tiga bulan berlalu. Karena itu, perempuan yang dicerai akan siap menerima sidik khusus laki-laki lainnya setelah tiga bulan.<br /><br />Bukti empiris ini mendorong pakar genetika Yahudi ini melakukan penelitian dan pembuktian lain di sebuah perkampungan Muslim Afrika di Amerika. Dalam studinya, ia menemukan setiap wanita di sana hanya mengandung sidik khusus dari pasangan mereka saja.<br /><br />Penelitian serupa dilakukannya di perkampungan nonmuslim Amerika. Hasil penelitian membuktikan wanita di sana yang hamil memiliki jejak sidik dua hingga tiga laki-laki. Ini berarti, wanita-wanita non-muslim di sana melakukan hubungan intim selain pernikahannya yang sah.<br /><br />Sang pakar juga melakukan penelitian kepada istrinya sendiri. Hasilnya menunjukkan istrinya ternyata memiliki tiga rekam sidik laki-laki alias istrinya berselingkuh. Dari penelitiannya, hanya satu dari tiga anaknya saja berasal dari dirinya.<br /><br />Setelah penelitian-penelitian tersebut, dia akhirnya memutuskan untuk masuk Islam. Ia meyakini hanya Islam lah yang menjaga martabat perempuan dan menjaga keutuhan kehidupan sosial. Ia yakin bahwa perempuan muslimah adalah yang paling bersih di muka bumi ini.<br /><br />Courtesy: Republika<br />Fahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5020741533484543969.post-78861484069471956822011-05-30T06:41:00.002-07:002012-09-10T01:52:11.530-07:00Asal Mula Terciptanya Alam Semesta<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9JZIBQuu8g7EP-jrteB19ls-yejP1Pwlz9DkWGyYtgoz2hKBozJvC9RZCtN5Cc7pBqYVeAJaWQsDS4mo7ledWASKdZ-2lAkntyPJas43uvupcpijW2CERyITgdD0E1Z8jA4dVwau1kg/s1600/alam+semesta+1.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 209px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9JZIBQuu8g7EP-jrteB19ls-yejP1Pwlz9DkWGyYtgoz2hKBozJvC9RZCtN5Cc7pBqYVeAJaWQsDS4mo7ledWASKdZ-2lAkntyPJas43uvupcpijW2CERyITgdD0E1Z8jA4dVwau1kg/s320/alam+semesta+1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5785685817210039426" border="0" /></a>Bagaimana alam semesta berawal adalah pertanyaan yang mempesona manusia sepanjang jaman. Pada abad ke-16 Copernicus mengemukakan teori bahwa matahari tidak mengelilingi bumi tapi bumilah yang justru mengelilingi matahari. Dia pun dihukum gantung karena dianggap bertentangan dengan dogma gereja pada waktu itu yang menyatakan bumi sebagai pusat alam semesta. Pada abad ke 17 Galileo Galilei dengan teleskop ciptaannya mampu membuktikan bahwa bumi mengelilingi matahari.<br /><br />Pada tahun 1929 Edwin Hubble menciptakan teleskop Hubble di abservatoriumnya di Mountwilson, California. Setelah berbulan-bulan melakukan pengamatan, dia menemukan bahwa bintang-bintang semakin hari menunjukkan warna semakin merah. Dalam hukum Fisika dikenal jika benda semakin menjauhi titik pengamatan akan menunjukkan spectrum merah, sedangkan benda yang mendekati titik pengamatan menunjukkan spectrum biru. Itu artinya benda-benda luar angkasa kian hari semakin menjauhi satu sama lainnya atau dengan kata lain alam semesta semakin meluas.<br /><br />Edwin Huble kemudian melakukan perhitungan mundur.Jika benda-benda angkasa semakin menjauh berarti dahulunya benda-benda angkasa bermula dari sesuatu yang padu (satu) dan kemudian meledak dengan kecepatan yang luar biasa. Menurut perhitungan yang cermat para ilmuan menyimpulkan bahwa sesuatu yang padu (satu) itu haruslah bervolume nol. Jika suatu benda bervolume nol itu artinya sesuatu itu berawal dari ketiadaan. Dengan kata lain sesuatu yang padu itu diciptakan. Lalu muncullah teori yang sangat terkenal yang disebut teori big bang (ledakan besar).Sebelum Edwin Huble menemukan kenyataan ini, melalui perhitungan yang cermat Albert Einstein sebenarnya telah memperhitungkan bahwa ruang angkasa tidak statis melainkan terus meluas, tetapi pendapat itu disimpannya karena pada waktu itu pendapat yang mengatakan bahwa alam semesta bersifat statis (tidak berawal dan kekal) sangat populer. Pendapat tentang alam semesta statis ini dikemukakan oleh para pendukung materialisme (atheis).<br /><br />Walaupun Edwin Huble sudah menemukan kenyataan bahwa alam semesta bersifat meluas para pendukung materialisme tetap tidak mau mengakui adanya kebenaran ini. Mereka tetap berkeyakinan bahwa alam semesta tidak berawal dan bersifat kekal. Mereka hendak mengingkari adanya penciptaan. Dengan kata lain mereka mengingkari adanya Tuhan yang menciptakan alam semesta. Pendapat mereka ini sebenarnya dipengaruhi oleh filsafat Yunani kuno yang mengatakan bahwa materi tidak berawal dan tidak berakhir.<br /><br />Dengan berbagai cara mereka menyanggah pendapat Edwin Hubble dan Albert Einstein ini. Mereka menyanggahnya dengan metode filsafat yang menimbulkan perdebatan tak berujung.Di tahun 1948 ahli fisika Amerika George Gemof mengemukakan seandainya alam semesta ini dulunya adalah satu dan kemudian meledak maka pasti ledakan besar itu meninggalkan sisa-sisa radiasi di ruang angkasa. Pada tahun 1965 dua orang ilmuan Arnold Penzias dan Robert Wilson menemukan sisa-sisa radiasi yang tersebar di ruang angkasa. Atas penemuannya itu, mereka berdua memperoleh hadiah Nobel.<br /><br />Pada tahun 1989 NASA meluncurkan satelit ke luar angkasa untuk meneliti tentang gejala radiasi alam semesta. Melalui sensor-sensor yang dipasang disatelit yang disebut sensor kobe mereka menangkap adanya radiasi sisa-sisa ledakan besar yang menyebar diseluruh ruang angkasa. Penemuan ini menghebohkan dunia dan media masa. Newsweek bahkan dalam sampul majalahnya menulis : Science telah menemukan Tuhan. Fisikawan Inggris Stephen Hawking menyebutkan penemuan ini sebagai penemuan terbesar dalam bidang astronomi di abad ini bahkan mungkin sepanjang masa.<br /><br />Belakangan salah satu dari orang-orang yang menentang adanya tuhan mengaku bahwa mereka mempertahankan pendapat alam statis bukan karena mereka yakin akan kebenaran pendapat mereka tapi karena berharap pendapat mereka benar sehingga fakta adanya penciptaan dan tuhan dapat mereka sangkal.Menurut segi agama islam Terciptanya dunia di jelaskan pada AL-QURAN :<br /><br /><b>Coba simak dua ayat Al-Quran dibawah ini :</b><br /><br />“Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang PADU, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?” (Al Anbiyaa 21:30)<br /><br />“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan Sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa MELUASKANNYA” (Adz zaariyaat 51:47)<br /><br />Jika Al Quran itu hanyalah karangan Muhammad, lalu mungkinkah 14 abad yang lalu ketika ilmu pengetahuan belum secanggih sekarang, seorang manusia di tengah gurun yang gersang di Arab bisa mengetahui bahwa alam semesta diciptakan dari sesuatu yang padu dan kemudian meluas?<br /><br />Sumber : <a href="http://iptekku.blogspot.com/2006/08/asal-mula-penciptaan-alam-semesta.html">Iptekku</a>Fahreza Pasha Haikalhttp://www.blogger.com/profile/07831585497548220656noreply@blogger.com0